Hati-hati Keringat Berlebih Bisa Jadi Tanda Serangan Jantung
- Istimewa
VIVA Lifestyle – Keringat menjadi salah satu proses alamiah yang terjadi dalam tubuh. Namun, jika berkeringat berlebihan bisa menjadi pertanda kondisi kesehatan tubuh Anda terganggu. Benarkah demikian?
Spesialis penyakit dalam, Konsultan Gastroenterohepatologi dr. Kaka Renaldi, SpPD-KGEH menjelaskan bahwa keringat proses regulasi tubuh kita untuk keluarkan panas. Scroll yuk untuk selengkapnya.
"Misalnya demam tubuh keluar keringat. Pada orang susah berkeringat penguapan panas terganggu. misalnya orang keringat sedikit, bisa terjadi heat stroke, orang pakai baju tebal saat olahraga enggak bagus. Kalau yang normal tergantung panas tubuh kita," kata dia dalam program Hidup Sehat TvOne, Selasa 27 September 2022.
Lebih lanjut ada beberapa tanda tubuh berkeringat yang bisa menunjukkan penyakit serius di diri Anda. Apa saja? Berikut ini ulasannya.
Tubuh berkeringat bisa menjadi pertanda seseorang mengalami serangan jantung.
"Istilah serangan jantung keringatan tidak berhubungan dengan aktivitas dan olahraga telapak tangan kaki, ketiak, dan nyeri serangan jantung picu produksi kelenjar keringat," kata dia.
Namun tidak semua keringat juga bisa diartikan sebagai serangan jantung.
"enggak semua, pada pasien gerd sering terjadi kecemasan bikin keringatan," kata dia.
2. Tanda penyakit kanker
Diungkap oleh Kaka bahwa saat ini masih dalam penelitian bahwa keringat bisa menjadi tanda penyakit kanker.
"Masih dalam penelitian ada kondisi tertentu limfoma hopkins pada malam hari termoset lebih rendah. kenaikan tubuh akibat kanker termoset keluar keringat. Siang hari tidak terjadi keringat tapi ketika malam hari termoset turun yang sebabkan keringat pada pasien tersebut," ujar dia.
3. Tanda TBC
Berkeringat terutama di malam hari bisa menjadi gejala TBC.
"Kalau negara kita endemis TBC gejala TBC keringat malam karena aktivitas kuman tbc malam hari meningkat makanya terjadi keringat di malam hari. Tapi belum tentu malam hari keringat tbc ada gejala disertai batuk, penurunan bb. Keringatan di telapak tangan, telapak kaki juga bisa terjadi ketika kecemasan," ujar Kaka.
4. Tanda Hipertiroid
Keringat juga bisa menjadi gejala atau tanda seseorang mengidap hipertiroid.
"Jadi kalau pada pasien hipertiroid hormon tiroid berlebihan ini menyebabkan saraf simpatif meningkat merangsang kelenjar keringat. Pasien tiroid ditandai mata belo ada tremor, gemetaran, rambut rontok makan banyak tapi kurus," ujar dia.
5. Premenopause
Dijelaskan Kaka, pada pasien pre menopause hormon estrogen mengalami penurunan. Ketidakstabilan hormon estrogen merangsang saraf simpatis, yang merangsang produksi panas tubuh yang berujung pada munculnya keringat.
"Jadi adanya rasa panas tidak nyaman buat ibu yang jelang menopause karena produksi panas ujung-ujung produksi keringat meningkat," ungkap Kaka.
6. Karena efek samping obat
Dijelaskan oleh Kakak, jika seseorang meminum obat khususnya obat gula maka salah satu efek sampingnya adalah keringat.
"Jadi hipoglikemi. kalau hipoglikemi gejalanya banyak keringat, karena tubuh berusaha produksi gula," tutur dia.
Di sisi lain, Kaka juga meminta agar masyarakat yang sehat untuk bisa berolahraga. Sebab salah satu alasan lain yang menyebabkan seseorang berkeringat berlebihan adalah obesitas.
"Sebenarnya kita dengan berolahraga metabolisme diperbaiki. obesitas jarang berolahraga metabolisme terganggu," ujar dia.
Kaka juga mengungkap keringat dalam keadaan normal sendiri bisa terlihat dari apakah penyakit penyerta seperti di atas yang menyebabkan seseorang memproduksi kelenjar keringat berlebihan.
"Keringat berlebihan itu dilihat apakah ada penyakit penyerta seperti limfoma, tbc atau serangan jantung nyeri sekali timbulkan produksi keringat berlebihan, kalau produksi keringat berbeda-beda karena kelenjar keringat orang berlebihan. Kalau enggak ada penyakit penyerta aman-aman," tutur Kaka.