Hati-hati, Risiko Kematian Akibat Serangan Jantung Cukup Tinggi
- Eat This
VIVA Lifestyle – Serangan jantung menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai. Bukan tanpa sebab, hal ini lantaran serangan jantung memiliki tingkat risiko kematian yang cukup tinggi.
"Kalau Anda terkena serangan jantung, Anda memiliki risiko 11,7 persen akan meninggal di rumah sakit, artinya 1 dari 10 orang meninggal di rumah sakit," kata spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, dr. Siska S Danny, Sp.JP (K), Kamis 22 September 2022. Scroll yuk untuk menyimak lengkapnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dokter untuk meningkatkan angka harapan hidup pasien yakni dengan melakukan tindakan revaskularisasi, sebuah tindakan membuka sumbatan pembuluh darah koroner.
"Jika dilakukan revaskularisasi angka survivalnya sembilan persen. Jika tidak melakukan tindakan apa-apa risiko kematian menjadi 16,9 persen atau hampir 17 persen," tutur dia.
Dijelaskan Siska tindakan membuka pembuluh darah koroner ada duacara pertama Fibrinolitik yakni menghancurkan sumbatan gumpalan darah dalam pembuluh koroner dengan menggunakan obat pengencer darah intravena.
Kedua Angioplasti Koroner, yakni membuka sumbatan pembuluh koroner dengan menggunakan balon dan stent/ring koroner di laboratorium kateterisasi. Lebih lanjut diungkap oleh Siska tantangan penanganan serangan jantung di Indonesia ini masih terkendala akses dan pengetahuan.
Dimana pasien datang ke rumah sakit relatif terlambat. Padahal periode emas untuk pasien bisa mendapatkan tindakan untuk memperbaiki masalah pada jantung adalah 12 jam pertama sejak terjadinya keluhan. Selain itu, pengetahuan terbatas mengenai gejala dan tanda serangan jantung.
"Keluhannya nyeri dada tapi tidak semua nyeri dada bisa disebut serangan jantung. Pada pasien sendiri menggambarkan nyeri dadanya hebat, nyeri dada terberat dalam hidupnya, bisa disertai sesak nafas, keringat dingin, mual-muntah atau pingsan," kata dia.