Olahraga 150 Menit Per Minggu Bisa Turunkan Risiko Kematian

Ilustrasi berolahraga/olahraga/berkeringat.
Sumber :
  • Freepik/drobotdean

VIVA Lifestyle – Sebuah studi besar yang melibatkan lebih dari 116 ribu orang dan dilakukan selama 30 tahun menemukan bahwa olahraga selama 150 menit seminggu bisa menurunkan risiko kematian hingga cukup signifikan.

Para partisipan yang berasal dari perawat Health Study and Health Professionals Follow-up Study (1988–2018). Mereka diminta untuk menjawab kuisioner dengan detail laporan diri mengenai aktivitas fisik.

Studi yang berjudul "Long-Term Leisure-Time Physical Activity Intensity and All-Cause and Cause-Specific Mortality: A Prospective Cohort of US Adults" itu dipublikasikan pada Juli 2022 di Circulation, jurnal sains yang diterbitkann oleh Lippincott Williams & Wilkins untuk American Heart Association.

Ilustrasi olahraga/push up.

Photo :
  • Pexels/Monstera

Perlu dicatat bahwa penyakit jantung adalah salah penyebeb tertinggi kematian di seluruh dunia dan bertanggung atas lebih dari 30 persen kematian.

Mengutip laman Times of India, para peneliti menemukan bahwa aktivitas fisik, bahkan dalam durasi sedang, mengurangi risiko dari semua penyabab kematian.

Studi itu penurunan tajam risiko kematian pada orang-orang yang terlibat aktivitas fisik 150-599 menit per minggu.

"Partisipan melaporkan 2-4 kali di atas aktivitas waktu santai jangka panjang minimum yang direkomendasikan (150-299 menit per minggu) atau aktivitas sedang (300-599 menit per minggu), memiliki tambahan lebih rendah 2-4 persen dan 3-13 persen kematian," kata laporan kesehatan itu.

"Asosiasi hampir maksimum dengan kematian yang lebih rendah dicapai dengan melakukan 150-300 menit per minggu dari waktu senggang jangka panjang VPA, 300-600 menit per minggu dari waktu senggang jangka panjang MPA, atau sama dengan kombinasi keduanya," demikian temuan studi itu.

Konsisten Mendukung Pembibitan Generasi Emas Bulutangkis Indonesia

Para ahli mengatakan bahwa terkait olahraga, lebih banyak lebih baik. Studi baru menemukan bahwa orang yang mengikuti rekomendasi aktivitas fisik menurunkan risiko mereka dari kematian akibat penyebab apapun sebanyak 21 persen. Tapi orang dewasa yang olahraga 2X hingga 4X jumlah yang direkomendasikan mungkin menurunkan risiko kematian mereka hingga sebanyak 31 persen. American Heart Association (AHA) telah mengutip unggahan media sosial dari studi tersebut dan pentingnya aktivitas fisik.

Ilustrasi olahraga

Photo :
  • U-Report
Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Ini bukan pertama kalinya sebuah studi membicarakan mengenai efek aktivitas fisik pada kesehatan jantung. Meski, ini mungkin menjadi salah satu dari studi pertama yang dilakukan pada skala masif dan selama durasi yang lebih lama.

Menurut studi tahun 2010, aktivitas lebih banyak dikaitkan dengan risiko yang lebih rendang dari mengembangkan penyakit kardiovaskular saat dibandingkan dengan aktivitas fisik yang lebih sedikit. Meskipun mungkin ada ambang di mana tingkat aktivitas memberikan risiko yang lebih besar, hanya mereka yang benar-benar sedentari atau tidak punya kondisi kesehatan yang sudah ada berada pada risiko peristiwa kardiovaskular akut dengan aktivitas fisik yang sangat intens dan tiba-tiba.

National Sports Therapist Course 2024: Meningkatkan Kompetensi Terapis Olahraga untuk Mendukung Prestasi dan Kebugaran Masyarakat

"Pengenalan aktivitas yang pelan-pelan dikombinasikan dengan evaluasi fisik sebelum memulai program olahraga kemungkinan bisa memitigasi risiko ini," saran studi itu.

Grand Final IPL 2024

Indonesia Pingpong League 2024 Sukses Digelar, Onic Sport dan Arwana Jaya Cetak Sejarah

Grand Final Indonesia Pingpong League (IPL) 2024 tuntas digelar pada Minggu 22 Desember 2024, Arwana Jaya dan Onic Sports berhasil keuar mencetak sejarah sebagai juara pa

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024