Selain Kehamilan, Kebiasaan Ini Picu Stretch Mark Muncul
- http://www.boldsky.com/img/2013/02/08-stretchmarks.jpg
VIVA Lifestyle –  Stretch mark atau gurat peregangan bisa disebabkan oleh banyak hal tanpa disadari oleh sebagian besar individu. Meski stretch mark sering dikaitkan dengan masa kehamilan, sejatinya gurat peregangan ini bisa timbul di luar kondisi tersebut, bahkan diakibatkan berbagai kebiasaan sepele.
Dokter Kulit, Melyawati Hermawan menjelaskan bahwa ada sejumlah kondisi medis tertentu yang memang berkaitan dengan kerentanan kulit meregang dan 'pecah'. Pada kehamilan, kondisi tersebut rentan timbul lantaran janin kian berkembang sehingga kulit meregang. Di sisi lain, kebiasaan memakai produk pemutih yang mengandung tinggi steroid turut memicu stretch mark. Yuk scroll untuk lengkapnya.
"Biasanya, produk pemutih atau pencerah (yang dijual) online, banyak mengandung steroid. Sehingga, bisa berujung pada munculnya stretch marks," ujar Melyawati dalam peluncuran Bio-Oil, di Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Selain itu, peregangan kulit yang rentan memicu stretch mark biasanya terjadi pada remaja yang pertumbuhannya cukup pesat. Tak hanya itu, kenaikan atau penurunan berat badan secara mendadak juga memicu stretch mark rentan muncul.
"Sekitar usia 11-12 tahun biasanya mulai banyak muncul tanda kemerahan yang bisa jadi merupakan stretch mark. Kalau tidak dikasih air atau minyak, kulit akan mudah retak atau pecah dan jadi stretch mark. Makanya, sangat penting untuk menjaga kelembapan kulit," tuturnya.
Faktor lainnya yang tak dapat dihindari adalah pengaruh genetik dari orangtua. Akan tetapi sebenarnya, stretch mark adalah kondisi yang mampu dicegah dengan kebiasaan baik maupun disamarkan melalui perawatan kulit tepat. Kuncinya dengan menghidrasi kulit agar kelembaban terjaga.
"Biasakan mandi cepat, kalau kelamaan di kamar mandi juga bikin kulit kering. Penggunaan sabun yang ada pelembabnya. Membersihkan riasan wajah sebelum tidur. Menghidrasi tubuh dengan cukup," kata dia.
Dianjurkan memilih produk perawatan kulit yang sesuai jenis kulit serta hindari bahan yang memicu iritasi. Termasuk juga pemakaian pelembab dari minyak-minyak alami sehingga kulit lebih sehat. Tak lupa disertai asupan tinggi cairan dari air mineral dan sayur hingga buah.
"Saat kulit lagi habis mandi dan dikeringkan, segera pakai pelembab dengan ditepuk-tepuk jadi dikunci. Pakai pelembab oil baru pakai baju. Sun proteksi juga jangan lupa pakai sunscreen meski ngga keluar rumah," kata dia.
Produk perawatan kulit yang memiliki kandungan-kandungan alami, semakin diminati karena memiliki manfaat yang baik dan relatif aman untuk kulit. Terdapat minyak tumbuhan alami yang bisa dipakai.
Contohnya: Jojoba Seed Oil, Sunflower Seed Oil, Chamomile Oil, Rosehip Oil, Calendula Oil, Pomegranate Oil, yang dapat berperan sebagai pelembap, membantu menyamarkan bekas luka, memperbaiki sawar kulit, anti-aging, anti radang, antioksidan serta antibakteri.
"Dengan bahan-bahan natural, efektivitas Bio Oil tetap maksimal. Kami berharap kehadiran Bio Oil bisa menjawab kebutuhan masyarakat," ujar Brand Manager Bio Oil Indonesia, Ida Ayu Suksmawadanti.