Lebih dari 90% Kasus Monkeypox di Dunia Terjadi pada Kalangan Ini
- times of india
VIVA Lifestyle – Kasus monkeypox di dunia diketahui telah tercatat sebanyak lebih dari 60 ribu kasus dan ditemukan di 104 negara di dunia. Dari sejumlah laporan kasus sebagian besar yang dilaporkan di dunia ini memiliki transmisi antar manusia dan angka mortalitas yang lebih rendah. Hal ini berbeda dengan infeksi monkeypox sebelumnya yakni pada endemi Afrika.
"Dari laporan kasus sebagian besar dilaporkan didunia ini disebabkan oleh kasus monkeypox clade II yang manifestasi klinisnya merupakan manifestasi yang lebih ringan dengan mortalitas rendah dan transmisi antar manusia juga rendah. Tampilan ini berbeda dengan infeksi monkeypox sebelumnya yaitu pada endemi Afrika yang disebabkan oleh monkeypox clade I," kata Ketua Satgas Monkeypox PB IDI, dr. Hanny Nilasari, SpKK (K) dalam virtual conference update kasus monkeypox Rabu 21 September 2022. Scroll yuk untuk penjelasan lengkapnya.
Lebih lanjut diungkap oleh Hanny dari kasus monkeypox yang dilaporkan 90 persen kasus tersebut terjadi pada populasi khusus yakni homoseksual dan biseksual.
"Lebih dari 90 persen kasus monkeypox di dunia dilaporkan terjadi pada populasi khusus yaitu homoseksual dan biseksual," kata dia lebih lanjut.
Dengan adanya kasus tersebut, PB IDI, merekomendasikan untuk adanya pemberian edukasi dan informasi risiko penularan cacar monyet pada masyarakat. Selain itu, PB IDI juga memberikan masukan agar kelompok ini bisa masuk pertimbangan dari Kementerian Kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi monkeypox.
“Dan merekomendasikan komunikasi informasi dan edukasi terkait penularan dan ini bisa menjadi pertimbangan kementerian kesehatan dalam pemberian vaksinasi," ujar dia.
Lebih lanjut, diungkap Hanny bahwa beberapa orang yang direkomendasikan untuk mendapatkan vaksinasi cacar monyet ini adalah tenaga kesehatan, dan orang yang kontak dekat dengan pasien. Dimana nantinya vaksin ini diberikan pada 4-10 hari pasien kontak dengan pasien terkonfirmasi.
"Memang diprioritaskan tenaga kesehatan, orang yang kena kontak tracing orang serumah atau diduga kontak erat, pemberian vaksin diindikasikan pada periode tertentu 4-10 hari pasien terkontak. Memang pemberian vaksin ini tidak hilangkan 100 persen tapi bisa minimalkan risiko," tutur dia.