4 Pengobatan Hernia Tanpa Operasi, Ketahui Penyebabnya
- U-Report
VIVA Lifestyle – Pengobatan hernia tanpa operasi dapat dilakukan, yaitu dengan menerapkan pola hidup sehat. Hernia merupakan kondisi saat organ dalam tubuh menonjol ke permukaan kulit akibat lemahnya dinding otot yang melapisinya. Kondisi tersebut dapat berkembang semakin parah, dan menimbulkan keluhan seperti rasa tidak nyaman, bahkan kesulitan buang air besar.
Meski terlihat parah, di awal munculnya gejala, penyakit dapat diatasi tanpa melakukan prosedur operasi. Mengatasi hernia tidak melulu dilakukan dengan operasi. Salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan adalah mengubah pola makan. Hal tersebut dikarenakan, beberapa gejala hernia dapat dipicu oleh makanan, seperti asam lambung dan sembelit.
Hernia akan memicu munculnya sejumlah gejala, seperti kemerahan akibat peradangan, dan rasa nyeri pada area tersebut. Jika kamu mengalami sejumlah gejalanya, disarankan untuk mengompres area tersebut dengan kompres dingin. Kompres dingin dipercaya mampu membantu otot yang kendur kembali berkontraksi, sehingga peradangan di jaringan yang sakit pun akan berkurang.
Beberapa jenis hernia yang perlu Anda ketahui, di antaranya:
Hernia inguinalis
Hernia inguinalis dapat terjadi ketika usus atau jaringan di dalam perut menonjol ke area inguinal atau selangkangan. Jenis hernia ini paling umum terjadi dan pria cenderung lebih berisiko mengalaminya ketimbang wanita.
Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis terjadi ketika usus menonjol melalui dinding perut di dekat pusar. Jenis hernia ini lebih sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Hernia umbilikalis adalah satu-satunya jenis hernia yang dapat membaik dengan sendirinya, biasanya saat anak berusia usia 1–2 tahun seiring menguatnya otot-otot dinding perut.
Hernia hiatus
Hernia hiatus terjadi ketika sebagian lambung menonjol ke dalam rongga dada melalui diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Jenis hernia ini paling sering terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun. Namun, anak juga bisa mengalami hernia hiatus akibat kelainan bawaan.
Selain itu, masih banyak lagi jenis hernia lainnya yang perlu Anda ketahui seperti hernia femoralis, hernia insisional, hernia epigastrik, hernia spigelia, dan hernia diafragma
Pengobatan Hernia Tanpa Operasi
Dalam mengobati hernia, umumnya dokter akan melakukan diagnosa terlebih dahulu, berdasarkan ukuran hernia dan tingkat keparahan gejala yang Anda rasakan. Hasil diagnosa tersebut nantinya akan menjadi bahan pertimbangan dokter apakah dapat dilakukan pengobatan hernia tanpa operasi atau harus melalui operasi.
Beberapa pengobatan hernia tanpa operasi yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Ubah pola makan sehat
Perubahan pola makan dapat mengurangi gejala hernia berkembang menjadi lebih parah, terutama pada hernia hiatus yang terjadi pada lambung. Beberapa langkah yang bisa Anda lakukan di antaranya menghindari konsumsi makanan dengan porsi besar, jaga berat badan seimbang, serta hindari berbaring atau membungkuk setelah makan.
2. Hindari terlalu sering mengejan
Terlalu sering mengejan saat buang air besar besar bisa memperburuk kondisi hernia. Guna menghindari kebiasaan ini, dianjurkan untuk banyak minum air putih dan konsumsi makanan berserat, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
Cara ini dapat membantu mengatasi sembelit yang memicu mengejan saat buang air besar. Selain itu, hindari menahan buang air besar agar tinja di dalam usus tidak mengeras dan menjadi susah untuk dikeluarkan.
3. Lakukan olahraga yang tepat
Olahraga dapat membantu mengurangi berat badan dan mengurangi gejala hernia serta memperkuat otot di sekitar area hernia, sehingga juga bisa menjadi salah satu pengobatan hernia tanpa operasi.
Namun ingat, hindari olahraga yang mengangkat beban berat, ya. Berbagai jenis olahraga yang aman dilakukan untuk penderita hernia adalah berjalan kaki, jogging, renang, bersepeda, dan yoga. Sebelum melakukan olahraga, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna mendapat arahan yang tepat dan aman.
4. Konsumsi obat-obatan
Jika Anda memiliki hernia hiatus, ada beberapa jenis obat asam lambung untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Obat tersebut termasuk antasida, penghambat reseptor H-2, dan penghambat pompa proton.
Pada kondisi hernia lain, obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) mungkin diberikan untuk meringankan keluhan. Namun, elalu konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat tersebut.
Tindakan Operasi untuk Mengobati Hernia
Perlu Anda ketahui bahwa satu-satunya cara efektif untuk mengobati hernia adalah melalui operasi. Tindakan operasi ini dapat dilakukan apabila ukuran hernia semakin membesar atau hernia terjepit dan menyebabkan nyeri hebat, seperti pada hernia strangulata.
Operasi hernia umumnya terbagi menjadi dua jenis, yaitu operasi secara terbuka dan laparoskopi. Jenis operasi yang diperlukan tergantung pada ukuran, jenis, dan lokasi hernia. Operasi terbuka biasanya memerlukan proses pemulihan yang lebih lama dibandingkan laparoskopi.
Jika Anda merasakan adanya hernia, segera periksakan diri ke dokter agar mendapat rekomendasi pengobatan, baik itu melalui pengobatan hernia tanpa operasi atau melalui operasi.
Penyebab Hernia
Hernia terjadi ketika organ tubuh menonjol keluar melalui jaringan di sekitarnya yang melemah. Penyebabnya bisa bervariasi, antara lain:
- Pertambahan usia atau penuaan
- Sering mengangkat beban berat
- Menjalani operasi perut
- Berat badan berlebih atau obesitas
- Batuk kronis
- Sembelit
Selain kondisi di atas, ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita turun berok atau hernia, antara lain:
- Terlahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah
- Memiliki keluarga yang menderita hernia
- Mengalami peningkatan tekanan dalam dinding perut akibat kehamilan
- Pernah menjalani operasi perbaikan hernia
Hernia Dapat Kembali Muncul, Cegah dengan Langkah Ini
Tidak semua hernia dapat dicegah. Namun, beberapa langkah berikut ini dapat dilakukan untuk menurunkan risiko munculnya hernia untuk kedua kalinya:
- Berhenti merokok.
- Periksakan diri jika mengidap batuk yang tak kunjung sembuh. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko jebolnya organ dalam ke permukaan kulit.
- Menjaga berat badan ideal dengan diet sehat.
- Jangan mengejan terlalu keras saat buang air besar.
- Perbanyak konsumsi serat untuk mencegah sembelit.
- Perkuat otot perut dengan berolahraga secara teratur.
- Jangan mengangkat barang terlalu berat.