Gila Kerja? Ini 6 Dampak Hustle Culture bagi Kesehatan

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja
Sumber :
  • Pixabay/ Concord90

VIVA Lifestyle – Dampak hustle culture bagi seorang pekerja sangat terasa. Hustle culture adalah standar sosial di mana seseorang hanya bisa berhasil jika mereka bekerja keras dan bekerja secara maksimal. Budaya hustle culture diabadikan oleh media sosial dan menetapkan standar produktivitas yang tidak realistis dan pekerjaan yang bermakna. Standar sosial ini memberikan tekanan yang tidak perlu pada orang-orang. Ini sering menyebabkan kelelahan karena status sosial dikaitkan dengan jumlah pekerjaan yang dilakukan dan mendorong pengabaian memiliki kehidupan pribadi di luar pekerjaan. Beberapa orang menganggap bahwa menerapkan hustle culture artinya mereka semakin dekat menuju jalan yang memudahkan kesuksesan. Padahal, ada berbagai dampak negatif yang bisa terjadi akibat terlalu sibuk bekerja, baik dari segi fisik maupun mental.

Spesialis Kejiwaan ini Ungkap Alasan Kenapa Banyak Generasi Sandwich Banyak yang Stres

Hustle culture bisa membuat seseorang selalu merasa kurang atau tak cukup berusaha. Ditambah dengan adanya media sosial, kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain semakin meningkat. Fenomena hustle culture kini marak terjadi di kalangan pekerja, khususnya milenial. Bekerja secara berlebihan melebihi waktu normal rela dilakukan demi mencapai keuksesan yang diinginkan. Alhasil, aspek-aspek lain di kehidupannya jadi banyak yang terabaikan. Saat sibuk dengan budaya hustle culture, tidak peduli berapa lama Anda mencatat atau pencapaian apa yang dibuat: selalu ada proyek lain yang harus diselesaikan, tenggat waktu yang harus dipenuhi, atau seorang motivator yang mesti didengarkan. Lantas bagaimana dampak hustle culture bagi kesehatan? Berikut penjelasannya dari berbagai referensi:

1. Menurunkan produktivitas dan kreativitas

Sambangi KPK, Dr Tirta Diminta Lakukan Ini

Dikutip dari Headversity, bekerja keras dalam waktu yang lama bisa menurunkan produktivitas dan membunuh kreativitas. Hal ini sangat identik dengan gaya hidup hustle culture di mana seseorang dituntut untuk selalu bekerja tanpa henti. Bukannya mengembangkan kariernya, hustle culture justru bisa mengancam kesuksesanmu di masa depan karena terlalu sering bekerja bisa membuat kamu akhirnya merasa lelah dan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan secara maksimal.

2. Mengabaikan rasa lelah

Usia Muda, Tapi Sering Lupa? Ini 8 Kebiasaan yang Harus Dihindari

Jika kamu terbiasa melakukan hustle culture tanpa sadar kamu terjebak dalam lingkungan toxic atau beracun. Pasalnya hustle culture memaksamu untuk terus bekerja tanpa henti sehingga kamu cenderung mengabaikan rasa lelah yang sebenarnya normal terjadi.

3. Meningkatkan stres

Hustle culture juga bisa meningkatkan rasa stres lho. Pasalnya ketika bekerja terus menerus, tubuh akan kelelahan dan melepaskan hormon kortisol atau hormon stres. Jika terjadi terus menerus, stres bisa berdampak buruk bagi kesehatan karena bisa memicu kecemasan, depresi, penyakit jantung, dan gangguan memori. Ketika tubuh merasa lelah, hormon kortisol akan meningkat sehingga harus diatasi dengan istirahat.

4. Menurunkan tingkat kesejahteraan

Seseorang yang menjalankan gaya hidup hustle culture memiliki jam kerja yang panjang hingga akhirnya tubuh akan merasa lelah dan itu bisa memicu stres. Ketika stres, tingkat kesejahteraan juga akan menurun sehingga sulit untuk merasa bahagia saat menjalani kehidupan.

?5. Tidak ada work life balance

Bagi seorang hustle culture, sepanjang hari mulai dari pagi hingga malam hanya diisi dengan bekerja, bekerja, dan bekerja. Padahal, antara waktu bekerja, pribadi, hingga sosial harusnya dialokasikan secara seimbang.

6. Kesehatan fisik dan mental terganggu

Memprioritaskan pekerjaan diatas aspek lainnya bukanlah pilihan yang tepat. Jika kalian masih saja mengikuti hustle culture ini maka bersiaplah kesehatan fisik hingga mentalmu akan terguncang. Potensi drop sewaktu-waktu bisa saja muncul akibat kelalaianmu menjaga kesehatan diri.

Ilustrasi Kelelahan, Ngantuk, bekerja, begadang

Di Balik Topeng Keberhasilan: Kisah Nyata Burnout di Dunia Finansial

Kondisi fatigue ini bukan hanya soal kelelahan fisik, tetapi lebih mendalam, mencakup kelelahan mental yang akhirnya mengganggu produktivitas dan kesejahteraan pekerja. 

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024