Ladies, Ketahui 6 Penyebab Wajah Beruntusan dan Cara Menghilangkannya

Beruntusan, jerawat
Sumber :
  • Pixabay/ SharonMcCutcheon

VIVA Lifestyle – Penyebab wajah beruntusan biasanya karena pola hidup tak sehat. Tak jarang makanan menjadi penyebabnya karena banyak mengonsunsumi makanan berminyak, goreng-gorengan dan tinggi kolesterol. Jangan lupa, kalau stres juga bisa membuat wajah jadi beruntusan. Ketika wajah beruntusan, kulit akan terasa kasar dan bisa berjerawat. 

6 Pilihan Obat Panu Paling Ampuh agar Cepat Sembuh

Mengutip dari situs Cleveland Clinic, jumlah keratin yang tak wajar pada kulit dapat menjadi salah satu penyebab beruntusan tidak hilang. Keratin adalah senyawa protein yang membentuk dan melindungi kulit, rambut, serta kelenjar di dalam  kulit. Kekurangan keratin dapat membuat mengganggu kerja kelenjar minyak sehingga kulit jadi tidak terlindungi dengan optimal.

Saat kulit Anda mengalami breakout atau beruntusan, jumlah keratin yang sedikit ini tidak cukup untuk mencegah beruntusan kembali muncul. Sebaliknya, kelebihan keratin pun dapat mengakibatkan penebalan kulit atau penumpukan keratin yang disebut hiperkeratosis.  Beruntusan dapat muncul pada usia berapa pun, tetapi lebih sering terjadi selama masa remaja. Masalah kulit ini juga lebih mungkin terjadi selama masa peningkatan kadar hormon, seperti kehamilan dan menstruasi.

Tahun Baru Mau Kulit Sehat dan Glowing? Dokter Kecantikan Sarankan Treatment Ini

Bruntusan akibat jerawat, komedo, dan milia terjadi akibat pori-pori kulit wajah yang tersumbat. Sedangkan pada kulit kering, bruntusan biasanya diawali oleh pengelupasan sel kulit yang terjadi secara berlebihan. Sel-sel ini dapat menumpuk dan nantinya akan menyumbat pori-pori kulit. Ladies, berikut beberapa penyebab wajah beruntusan yang dilansir dari penjelasan hellosehat.com:

1. Menstruasi

Jangan Asal Pilih Peeling Karena Lagi Viral, Pastikan Punya 3 Kandungan Ini

Beberapa hormon dalam tubuh mengontrol siklus menstruasi, seperti hormon estrogen dan progesteron. Siklus rata-rata berlangsung sekitar 28 hari dan ketidakseimbangan hormon dapat terjadi selama siklus menstruasi ini berlangsung.

Beruntusan biasanya muncul satu sampai dua minggu sebelum menstruasi dan mulai hilang saat menstruasi dimulai. Jika pola ini berulang setidaknya dua kali berturut-turut, sangat mungkin beruntusan tersebut menjadi tanda pramenstruasi.

2. Masa pubertas 

Saat anak mencapai pubertas, ada peningkatan hormon seks yang disebut androgen. Kelebihan hormon ini menyebabkan kelenjar minyak di bawah kulit lebih aktif, membesar, dan menghasilkan terlalu banyak minyak (sebum).

Ketika ada terlalu banyak sebum, pori-pori atau folikel rambut tersumbat oleh sel-sel kulit. Kondisi inilah yang menyebabkan munculnya berbagai jenis jerawat pada remaja, seperti jerawat pasir (beruntusan) dan komedo.

Menurut studi dalam International Journal of Women’s Dermatology (2021), jerawat dan beruntusan sangat umum terjadi saat masa prapubertas dan biasanya dialami oleh sekitar 75% remaja perempuan. Tak heran bila masa pubertas menjadi penyebab beruntusan tidak hilang yang berlangsung setidaknya hingga anak menjelang dewasa.

3. Pola makan tidak sehat

Sudah jamak diketahui bahwa apa yang kita konsumsi dapat menentukan kesehatan tubuh kita, tak terkecuali kesehatan kulit. Salah satu penyebab beruntusan tidak hilang sangat mungkin dipengaruhi oleh minuman dan makanan penyebab jerawat yang Anda konsumsi.

Makanan dan minuman yang mengandung tinggi gula dan lemak dapat memicu produksi minyak berlebih, seperti gorengan, minuman bersoda, dan junk food. Akibatnya, kulit jadi rentan terhadap paparan kuman dan kotoran yang menyebabkan beruntusan. Untuk itu, sangat penting bagi Anda menjaga asupan makanan bergizi seimbang serta membatasi asupan gula dan lemak berlebih.

4. Stres

Banyak yang menyepelekan masalah mental dan hubungannya dengan kesehatan kulit. Padahal, masalah mental dapat memengaruhi fluktuasi hormon pada tubuh Anda.

Saat Anda stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol yang menyebabkan kelenjar sebasea memproduksi sebum berlebih. Sebum atau minyak yang jumlahnya melonjak ini mengakibatkan bakteri lebih mudah menempel dan menutup pori-pori kulit. Akibatnya, sel-sel kulit mati dan bakteri yang menumpuk inilah yang memicu timbulnya jerawat termasuk beruntusan.

5. Tidak cocok produk skincare

Produk skincare yang tidak cocok di kulit juga dapat menjadi penyebab beruntusan tidak hilang. Alih-alih menghilangkan beruntusan, Anda justru akan mengalami berbagai penyakit kulit yang mengganggu seperti, kulit mengelupas, ruam, gatal-gatal, bahkan iritasi.

Anda perlu lebih cermat memilih produk kosmetik yang sesuai dengan tipe kulit Anda. Jangan menggunakan produk untuk kulit berminyak jika Anda memiliki jenis kulit kering karena justru akan membuat kulit Anda semakin kering. Perhatikan selalu kandungan produk kecantikan yang tertera di label kemasan sebelum Anda membelinya.

6. Kelebihan produksi sebum

Kelebihan produksi sebum dapat dipicu oleh berbagai hal, seperti perubahan hormon, faktor genetik, dan perubahan cuaca. Hal ini dapat menyebabkan kelenjar sebasea pada kulit memproduksi sebum berlebih yang melapisi kulit dan rambut.

Minyak yang meningkat ini, bersama dengan sel kulit mati dan bakteri yang menempel, dapat mengakibatkan pori-pori tersumbat dan muncul beruntusan. Inilah penyebab beruntusan bisa lebih susah hilang jika Anda memiliki tipe kulit berminyak. Anda perlu mengatasi masalah kulit berminyak terlebih dahulu untuk selanjutnya menghilangkan beruntusan.

Cara menghilangkan beruntusan

Nah, buat Anda yang masih penasaran cara menghilangkan beruntusan membandel, coba cara ini.

  1. Rajin membersihkan atau mencuci muka.
  2. Gunakan produk skincare yang cocok untuk kulit Anda.
  3. Konsumsi air putih yang cukup.
  4. Hindari makanan berminyak.
  5. Pakai masker teh hijau secara rutin.
  6. Kelola stres.
  7. Gel lidah buaya.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya