Pakar: Osteoporosis Tidak Hanya Menyerang Lansia Saja
- Freepik: brgfx
VIVA Lifestyle – Osteoporosis, kerap dikenal dengan sebutan keropos tulang. Suatu penyakit tulang sistemik yang ditandai oleh menurunnya kekuatan tulang, sehingga tulang mudah patah.
Mengutip data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan, meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia, juga berpotensi meningkatnya penyakit degeneratif, termasuk osteoporosis. Yuk, scroll untuk informasi selengkapnya.
"Dampak osteoporosis bukan hanya pada fisik, namun juga psikis, ekonomi, dan sosial. Penyakit ini tidak bergejala. Kita baru tahu osteoporosis saat terjadi patah tulang dan dapat berakibat fatal. Jateng melawan osteoporosis, hadapi dengan gayeng, ayooo senam osteoo," ujar Ganjar bersama 1000 lebih relawan dalam Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis, di komplek Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, baru-baru ini.
Menanggapi Ganjar, Ketua Persatuan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi), Anita A. Hutagalung, meluruskan, salah satu pemahaman keliru tentang osteoporosis, menurutnya, adalah anggapan bahwa penyakit ini hanya terjadi pada orang lanjut usia atau lansia saja.
"Kalau menangani osteoporosis kepada lansia, itu sudah terlambat. Sebab itu, penting mencegah terjadi osteoporosis sejak dini," jelas dia.
Anita menjelaskan, pahami dulu kapan massa tulang puncak terjadi. Massa tulang puncak terjadi pada usia 20 sampai 30 tahun. Kemudian menurun perlahan hingga usia 45 tahun.
"Untuk perempuan, massa tulang langsung anjlok pada usia 45 karena memasuki masa menopause. Sementara pada laki-laki, massa tulang melandai pelan-pelan seiring bertambahnya usia," ungkapnya.
Untuk mencegah osteoporosis, Anita mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan tulang sejak dini.
"Menjalani gaya hidup sehat, aktif, terpapar sinar matahari, serta memenuhi kebutuhan tubuh akan mineral, termasuk melalui air minum," ujarnya.
Mengenai Gerakan Jawa Tengah Melawan Osteoporosis, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah resmi mencanangkan gerakan tersebut bersama Perwatusi. Di mana gerakan ini merupakan tindak lanjut dari gerakan nasional melawan osteoporosis yang dicanangkan Wakil Presiden RI.
Anita lebih lanjut mengaku bersyukur, sebab, kolaborasi Perwatusi dengan Pemprov Jateng dan pihak swasta untuk menggaungkan kepedulian terhadap osteoporosis atau keroposan pada tulang.
"Jateng memiliki komitmen yang kuat melawan osteoporosis,” tegasnya.
Pihaknya berterima kasih atas dukungan para pihak pada gerakan melawan osteoporosis di Semarang.
"Oleh karenanya, kami sangat berterima kasih, Le Minerale telah menjadi bagian dari gerakan melawan osteoporosis. Le Minerale memiliki kandungan mineral esensial yang sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang kita. Hendaknya upaya edukasi bersama Perwatusi ini akan memperkuat dalam menjaga kesehatan masyarakat Indonesia, khususnya kesehatan tulang," imbuh Anita.