Dokter Waspadai Hepatitis Akut Misterius Rentan Jangkiti Anak

Ilustrasi hepatitis pada anak
Sumber :
  • The Sun

VIVA Lifestyle – Kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya sempat menjadi perbincangan masyarakat luas, namun mereda seiring waktu. Meski kasusnya sudah tak lagi menjadi fokus utama masyarakat, dokter tetap meminta agar waspadai penularannya, terutama pada anak.

Heboh Eks Dandim Makassar Diduga Selingkuh di Hotel Bareng Istri Dokter

Dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan RI, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH, mengungkapkan bahwa terdapat sebanyak 91 laporan terkait hepatitis akut misterius.

Dari data itu, Syahril menuturkan 35 kasusnya dinyatakan probabel dan dilakukan pemeriksaan serta dikaji oleh komite ahli.

Prabowo Minta PM India Kirim Dokter Spesialis untuk Mengajar di Kampus Indonesia

Ilustrasi hepatitis pada anak

Photo :
  • The Sun

Hasilnya, telah diketahui bahwa patogen paling banyak ditemukan pada pasien adalah EBV (6 dari 29 pasien diperiksa lalu diikuti CMV dan Torque Teno virus (5 dari 29 pasien diperiksa). Yuk scroll artikel selengkapnya di bawah ini.

IDI Tegaskan Dokter Tak Boleh Jadi Influencer Sampai Promosikan Produk Kesehatan

Berdasarkan hasil PCR dan metagenomik, 5 dari 29 pasien probable terdeteksi virus dari famili herpesviridae (CMV, HSV1, HHV-6A, HHV1, EBV). Gejala yang dialami pasien di antaranya demam, kuning, mual.

“Gambaran gejala klinis 35 kasus probable itu terbanyak adalah demam, kuning, mual, muntah, hilang nafsu makan,” ucap dr. Syahril.

Dikatakan dr. Syahril, kapasitas laboratorium tekah ditambah, Kementerian Kesehatan sudah mempunyai 33 laboratorium yang memiliki kemampuan pemeriksaan hepatitis.

Kampanye pencegahan penyakit Hepatitis

Photo :
  • twitter.com/litbangkemenkes

“Sudah ada 33 laboratorium yang semula ada 2. Sudah dilakukan pelatihan dan sudah melakukan pemeriksaan –  pemeriksaan,” ungkap dr. Syahril.

Ada pun, status pasien dari 35 probable dan 7 pending, paling banyak jenis kelamin laki-laki usia 0 sampai 5 tahun. Artinya, usia anak rentan terjangkit virus tersebut.

Untuk itu, Dokter Spesialis Kesehatan Anak Prof. Hanifah Oswari, SpA(K) mengatakan kasus hepatitis tetap ada namun kasusnya sekarang tidak sebanyak seperti awal kasus. Saat ini masih ada 7 kasus hepatitis yang belum dibahas.

"Perkembangan dari Hepatitis ini kita belum mengetahui penyebabnya. Memang tetap ada terus-menerus tetapi tidak sebanyak di awal-awal kita ketemu," tuturnya.

Namun secara umum, jumlah kasus kematiannya yakni 11 pasien atau sebesar 26 persen. Di sisi lain, angka kesembuhan memiliki persentase yang cukup besar yakni 52 persen.

"Jadi sekarang ini tetap masih ada 7 yang belum kami bicarakan. Meskipun tidak banyak tetapi kasusnya masih ada. Itu yang perlu kita perhatikan, perlu tetap waspada tetapi tingkat kewaspadaannya tidak seperti yang di awal-awal,” ucap prof. Hanifah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya