Penyakit Jantung Koroner Bisa Menyerang Anak Muda? Ini Keluhannya

Ilustrasi serangan jantung
Sumber :
  • Eat This

VIVA Lifestyle – Sebagaimana kita tahu penyakit jantung koroner ini biasanya memang diderita oleh orang tua. Namun, pada akhir-akhir ini penyakit jantung koroner juga ternyata kerap diderita oleh anak-anak muda, mengapa? 

Pada kali ini akan dibahas mengenai jantung koroner yang bisa menyerang anak muda, seperti yang dilansir dari YouTube VDVC Health dalam program sesi tanya dokter fitOne bersama dr. Ronaldi, spesialis pembuluh darah dan jantung dari Rumah Sakit OMNI Pekayon pada Jumat, 16 September 2022. 

Jantung koroner sendiri adalah suatu gangguan yang mengenai jantung di mana terjadi penyumbatan atau penyempitan dari pembuluh darah jantung. Biasanya jantung koroner disebabkan karena aterosklerosis dan juga gangguan lain pada pembuluh darah jantung. 

Keluhan jantung koroner

Ilustrasi penderita jantung koroner.

Photo :
  • U-Report

1. Nyeri Dada (Angina), keluhan tidak nyaman di dada kiri, bisa juga menyebar ke dada kanan atau bahkan tembus sampai ke belakang. Bisa juga menyerupai nyeri di ulu hati atau yang disebut penyakit maag. 

2. Sesak Napas, rasa berat saat menarik atau menghela napas 

3. Keringat dingin

4. Gangguan-gangguan lain pada dada

Faktor risiko penyakit jantung koroner

Faktor risiko apa yang bisa menyebabkan seseorang menderita jantung koroner? Simak penjelasannya berikut ini:

1. Faktor Usia

Faktor risiko yang pertama adalah usia. Pada usia yang lebih tua atau pada usia lanjut faktor risiko terkena jantung koroner sangat tinggi. 

2. Jenis kelamin

Biasanya yang berjenis kelamin wanita faktor risiko terkena jantung koroner akan lebih rendah daripada pria. Tapi jika sudah mencapai usia di atas 50 tahun atau menopause faktor risikonya akan sama dengan pria untuk mengalami jantung koroner. 

3. Kurang olahraga

Kurangnya melakukan olahraga dan bergerak juga menjadi salah satu faktor risiko terkena jantung koroner. 

Mengapa anak muda bisa terkena penyakit jantung koroner?

Ilustrasi: Jantung Seperti Ditusuk

Photo :
  • vstory

Seperti yang diketahui, jantung koroner ini umumnya diderita oleh orang yang sudah berusia tua atau usia lanjut. Namun, belakangan ini banyak diderita juga oleh para anak muda, mengapa demikian? Simak penjelasan di bawah ini:

1. Perubahan dan gaya hidup

15 Makanan Tinggi Protein yang Ampuh Membantu Penurunan Berat Badan

Makanan yang dimakan sehari-hari kurang bergizi atau sehat, misalnya seperti junk food, makan-makanan yang tinggi kolesterol dan tinggi kandungan garam. Sehingga kadar kolesterol dalam darah tinggi sekali, menyebabkan hipertensi terjadi tekanan darah tinggi dan pembuluh darah pada jantung tersumbat. 

2. Kurang olahraga

Tak Cuma Susu, 10 Makanan Penambah Tinggi Badan Ini Patut Dicoba!

Saat ini, mungkin kebanyakan anak muda jarang melakukan olahraga karena kesibukan mereka. Padahal olahraga itu sangat penting karena dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner.

3. Perokok aktif

Dr. Tirta Ungkap Fakta Mengejutkan tentang Bahaya Vape dan Pods!

Biasanya juga karena gaya hidup yang tidak sehat seperti menjadi perokok aktif. Merokok juga meningkatkan risiko terkena jantung koroner bagi para anak muda. 

Bagaimana agar terhindar dari penyakit jantung koroner?

Ilustrasi penderita penyakit jantung

Photo :
  • U-Report

1. Rajin olahraga

Tentu kita harus menjalani gaya hidup yang sehat seperti rajin melakukan olahraga agar tubuh tetap bugar dan tidak terjadi penumbatan dalam pembuluh darah.

2. Kurangi makanan berlemak

Bisa juga dengan mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak tinggi  seperti makanan siap saji dan junk food.

3. Menghindari rokok

Hindari kebiasaan merokok atau menjadi perokok aktif karena kemungkinannya sangat tinggi seseorang terkena jantung koroner akibat rokok. 

4. Kelola stres

Kita harus bisa mengelola stres dengan baik karena stres yang berlebihan dapat menimbulkan suatu insiden terjadinya jantung koroner yang tinggi. 

Penyakit jantung koroner bisa diindikasi dengan melakukan pemeriksaan rekam jantung (elektrokardiografi), treadmill test atau tes beban jantung. Lalu dilanjutkan dengan CT Scan Coroner jika memang diperlukan. Namun, jika terjadi gangguan yang signifikan dan ditemukan suatu penyumbatan di pembuluh darah, maka akan dilakukan pemasangan ring pada jantung 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya