Kurang Tidur Bisa Bikin Egois? Ini Penjelasannya
- U-Report
VIVA Lifestyle – Bukan sebuah rahasia lagi jika kurang tidur dapat membuatmu cenderung lebih galak. Tak hanya galak, rupanya baru-baru ini sebuah penelitian menunjukkan bahwa istirahat malam yang buruk juga dapat menimbulkan sikap egois.Â
Dilansir dari Huffpost, penelitian ini dilakukan oleh para ahli dari University of California, Berkeley. Mereka menemukan korelasi antara kurang tidur dan keegoisan yang terdiri dari tiga data penelitian.
Hasilnya, semua penelitian menemukan bahwa orang lebih egois setelah kurang tidur atau tidurnya terganggu.Â
Yuk scroll ke bawah!
Studi pertama memantau otak dari 24 orang pasca malam tidur nyenyak dan kurang tidur. Peserta diminta untuk mengisi kuesioner perilaku yang mengharuskan mereka mencatat apa yang akan dilakukan dalam situasi sulit.
Seperti jika melihat hewan terluka di pinggir jalan, menawarkan tempat duduk kepada orang lebih tua di kendaraan umum, atau bus yang penuh sesak.
Para peneliti mengambil hasil pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) otak partisipan saat mereka menyelesaikan tugas kognisi sosial. Dalam hasil MRI, bagian otak yang berhubungan dengan empati menjadi kurang aktif usai semalaman tidak tidur.
Selain itu, peserta secara keseluruhan menampilkan penurunan yang signifikan keinginan untuk membantu orang lain dalam kondisi kurang tidur.
Penelitian kedua melacak lebih dari 100 orang secara daring selama tiga atau empat malam melalui informasi yang dilaporkan mandiri untuk mengukur seberapa banyak dan baik mereka tidur.
Survei tersebut menanyakan kepada partisipan berapa kali mereka terbangun, berapa jam tidur, jam berapa bangun, dan lain-lain.Â
Seperti yang sudah diprediksi, hasilnya mengungkapkan bahwa tidur malam buruk mengakibatkan berkurangnya keinginan untuk menolong orang lain.Â
Dalam studi ketiga, para ahli meneliti dampak waktu musim panas. Bahkan hanya kehilangan satu jam tidur, menghasilkan suasana hati yang lebih buruk bagi subjek penelitian.Â
Secara khusus penelitian ini menyatakan gangguan keadaan hati positif dapat memengaruhi sebagian dengan menurunnya kepekaan empatik terhadap kebutuhan atau kesusahan orang lain.Â
Dengan kata lain, jika kamu tidak tidur nyenyak, maka kamu tidak bisa menjadi versi terbaikmu yang bisa meningkatkan kesejahteraan diri.
Studi memaparkan bahwa membantu orang lain mampu mengurangi stres. Menolong orang lain tidak hanya membuatmu merasa lebih baik secara mental, tetapi juga ternyata sehat untuk fisik.Â