Penyebab Bintitan Beserta Gejala, Jenis dan Cara Menanganinya
- Pixabay/pexels
VIVA Lifestyle – Penyebab bintitan mungkin banyak yang belum mengetahui mengapa bisa terjadi pada mata seseorang. Sehingga banyak yang mencari apa sebenarnya penyebab bintitan tersebut. Bintitan sendiri merupakan peradangan pada kelenjar minyak atau dikenal sebagai hordeolum. Infeksi bakteri pada sekitar bagian mata menyebabkan peradangan tersebut terjadi.
Dalam sebagian besar kasus, bintitan akan membaik dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Namun, sebagian orang lagi mungkin mengalami bintitan yang tidak kunjung sembuh dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Maka dari itu, pada kali ini akan dibahas mengenai penyebab bintitan, gejala bintitan, jenis bintitan dan perawatan serta pengobatannya yang dilansir dari Medical News Today. Yukk, scroll artikel di bawah ini untuk tahu lebih jauh informasinya !
Penyebab Bintitan
Pertama-tama akan dibahas dulu apa sebenarnya penyebab bintitan. Umumnya, bintitan cenderung kerap dialami oleh remaja, akan tetapi orang-orang dari segala usia juga tak menutup kemungkinan bahwa mereka dapat mengalaminya. Berikut ini sejumlah penyebab bintitan pada mata:
menggunakan kosmetik yang sudah kadaluarsa
tidak menghapus riasan mata sebelum tidur
tidak membersihkan lensa kontak (soflens) sebelum memasangnya
mengganti lensa kontak tanpa mencuci tangan sampai bersih
nutrisi yang tidak memadai
kurang tidur
Meskipun bintitan tidak menular, jika ada anggota rumah yang terkena bintitan, anggota keluarga yang lainnya tidak boleh berbagi waslap atau handuk muka untuk berjaga-jaga dari penyebab bintitan. Menghindari jenis kontak juga bisa meminimalisir risiko infeksi silang karena mungkin ada sisa bakteri pada handuk juga dapat menghindari penyebab bintitan.
Terkadang juga bintitan terjadi sebagai komplikasi dari blepharitis, peradangan pada kelopak mata. Infeksi bakteri tersebut menyebabkan blepharitis, tetapi terkadang juga bisa menjadi komplikasi rosacea, kondisi peradangan kulit yang terutama mempengaruhi kulit wajah.
Gejala Bintitan
Seseorang yang mengalami bintitan pada mata akan mengalami pembengkakan yang menyakitkan pada kelopak mata. Bintitan akan menimbulkan pembengkakan merah yang menyakitkan pada kelopak mata, membuat mata mengeluarkan air mata dan menjadi merah. Benjolan juga seringkali terlihat pada mata yang berbentuk seperti bisul atau jerawat.
Bintitan sendiri sangat jarang mempengaruhi kedua mata secara bersamaan. Seorang individu umumnya akan memiliki satu bintitan saja di satu matanya. Namun, mungkin juga seseorang bisa memiliki lebih dari satu bintitan di mata yang sama atau satu di setiap mata.
Gejala lain dari bintitan yang mungkin dialami:
pengerasan tepi kelopak mata
merasakan sensasi seperti terbakar pada mata
gatal pada mata
pandangan yang kabur
keluarnya lendir dari mata
robek
sensitivitas cahaya
merasa tidak nyaman saat mengedipkan mata
perasaan bahwa ada suatu objek di mata
Jenis Bintitan
Biasanya bintitan terbentuk di bagian luar kelopak mata dan bisa menguning dan mengeluarkan nanah. Beberapa bintitan memang muncul di dalam kelopak mata dan bintil internal yang cenderung lebih menyakitkan.
Ada dua kategori umum jenis bintitan:
1. Hordeolum Eksternal
Bintitan eksternal muncul di sepanjang tepi luar kelopak mata. Mereka bisa menjadi kuning, berisi nanah dan menyakitkan saat disentuh.
Infeksi di area berikut ini yang dapat menyebabkan bintitan eksternal:
Folikel bulu mata: Lubang-lubang kecil di kulit tempat bulu mata tumbuh.
Kelenjar sebaceous: Kelenjar yang melekat pada folikel bulu mata dan menghasilkan sebum. Sebum membantu melumasi bulu mata dan mencegahnya mengering.
Kelenjar apokrin: Kelenjar ini juga membantu mencegah bulu mata mengering. Ini adalah kelenjar keringat yang bermuara di folikel bulu mata.
2. Hordeolum Internal
Pembengkakan berkembang di dalam kelopak mata. Umumnya, hordeolum internal lebih menyakitkan daripada hordeolum eksternal. Dokter juga menyebutnya sebagai bintitan internal dan paling sering terjadi karena infeksi pada kelenjar meibom. Kelenjar ini menghasilkan sekresi yang membentuk bagian dari film yang menutupi mata.
Kamu yang mengalami bintitan internal juga mungkin mengalami sensasi terbakar di mata, pengerasan tepi kelopak mata, gatal pada bola mata, kepekaan terhadap cahaya, robek, perasaan bahwa ada benda di mata dan ketidaknyamanan saat berkedip.
Cara Menangani Bintitan
Biasanya bintitan bisa hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan intervensi medis atau perawatan apa pun. Namun, penghilang rasa sakit dapat membantu jika bintita terasa sangat sakit. Namun, dianjurkan untuk tidak menggunakan riasan mata, losion, atau memakai lensa kontak sampai bintitan benar-benar hilang pada mata.
Kamu juga bisa melakukan pengobatan dan perawatan bintitan sendiri di rumah seperti yang direkomendasikan oleh dokter berikut ini:
1. Kompres dengan Air Hangat
Untuk meredakan bintitan, kamu bisa menggunakan kompres hangat yang dipegang dengan lembut pada mata yang dapat membantu meringankan gejala dan melepaskan nanah lebih mudah. Pastikan bahwa yang dipakai adalah air hangat dan jangan terlalu panas. Jangan juga berikan terlalu banyak tekanan pada mata yang sedang mengalami bintitan.
Lakukan kompres hangat pada mata yang bintitan selama sekitar 10-15 menit dan lakukan sebanyak tiga atau empat kali setiap hari.
Setelah bintitan pecah, maka gejala cenderung akan membaik dengan cepat. Kompres tidak hanya meredakan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mendorong nanah untuk mengalir keluar.
2. Menggunakan Antibiotik
Nah, jika bintitan masih tak juga kunjung sembuh dan terus berlanjut, dokter mungkin akan meresepkan krim antibiotik topikal atau obat tetes mata antibiotik. Jika infeksi menyebar di luar kelopak mata, bisanya dokter juga akan meresepkan antibiotik oral yang dapat digunakan untuk menyembuhkan bintitan.
3. Perawatan Lainnya
Ketika bintitan eksternal sangat menyakitkan, dokter mungkin mencabut bulu mata yang terdekat dan mengeluarkan nanah dengan menusuknya menggunakan jarum tipis. Namun perlu dicatat, bahwa prosedur ini hanya boleh dilakukan oleh seorang profesional. Jika keadaan tidak membaik, dokter dapat merujuk seseorang ke spesialis dokter mata.