Makan Daging Kambing dan Durian Picu Hipertensi? Ini Kata Dokter
- Pixabay/rawpixel
VIVA Lifestyle – Hipertensi atau tekanan darah tinggi menjadi salah satu kondisi yang kerap dikhawatirkan usai mengonsumsi daging kambing. Meski lezat dan menggugah selera, daging kambing juga dinilai sebagai sumber bahaya yang dapat berisiko terhadap tingkat tekanan darah. Benarkah?
Dokter Spesialis Saraf RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, dr. Eka Harmeiwaty, Sp.S, menuturkan bahwa banyak faktor yang menjadi penyebab hipertensi, termasuk pola makan. Tak sedikit juga yang akhirnya menyebut bahwa daging dari kambing bisa membuat tekanan darah melonjak drastis sehingga perlu dihindari. Namun, dokter Eka menepis dan menganggap opini tersebut perlu diteliti lebih dalam.
"Apakah daging kambing, durian itu penyebab hipertensi? Kalau daging kambing penyebab hipertensi, kenapa orang Arab yang makan daging kambing enggak hipertensi, itu masih perlu penelitian," ujar dokter Eka dalam webinar, Rabu 31 Agustus 2022.
Lebih dalam, opini tersebut menurut dokter Eka belum terbukti dari studi atau pun penelitian. Sebab, banyak pula orang yang mengonsumsi daging kambing namun tak memengaruhi tekanan darahnya. Sama halnya dengan durian yang belum terbukti secara ilmiah memicu hipertensi. Namun, fakta ini berbeda dengan asupan kopi.
"Untuk kopi, batas konsumsi kafein yang aman untuk orang dewasa adalah 400 miligram atau empat cangkir kopi per hari," tuturnya.
Dokter Eka menyebut bahwa asupan kopi perlu dibatasi karena sejumlah penelitian mengaitkannya dengan dampak kesehatan, termasuk hipertensi. Terlebih, asupan kopi berlebih memicu detak jantung lebih kencang sehingga berpotensi pada tekanan darah tinggi, meski hanya sementara.
"Saat berdebar-debar itu biasanya tensi naik. Setelah efek kafeinnya enggak ada akan normal lagi, tapi itu kalau dia enggak hipertensi," kata dokter Eka.
Di sisi lain, ras juga memengaruhi tekanan darah seseorang yang dikaitkan dengan pola makan. Pada ras Asia, lebih sensitif terhadap garam dibandingkan orang Eropa dan Amerika. Asupan tinggi garam tentu berdampak pada tekanan darah.
"Makanan yang bisa membuat mendadak darah tinggi adalah makanan asin. Orang Asia sangat sensitif kepada garam, ini ada dari faktor genetik dan ras. Satu lagi yang dapat menyebabkan hipertensi adalah konsumsi kalium yang rendah," bebernya.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021 terdapat 1,4 miliar penduduk dunia hidup dengan hipertensi. Dan hanya 14 persen yang memiliki tekanan darah terkontrol. Sayangnya, banyak orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah menderita tekanan darah tinggi karena seringkali tidak ada gejala.Â
Sering sekali seseorang terserang stroke tiba-tiba karena hipertensinya, tetapi si penderita tidak pernah tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi. Oleh karenanya, hipertensi sering disebut sebagai pembunuh senyap atau silent killer.