Ribuan Kasus HIV di Bandung, Kenali Gejala HIV Akut hingga Terparah

Ilustrasi HIV
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Baru-baru ini warga Kota Bandung, Jawa Barat tengah menjadi sorotan lantaran tercatat sebanyak 5.943 divonis terjangkit HIV/AIDS. Ribuan warga Bandung yang terjangkit HIV/AIDS rata-rata didominasi oleh usia produktif antara 20-29 tahun. Bahkan sebesar 6,97 persen atau 414 kasus disumbang oleh mahasiswa, seperti yang dilansir dari pemberitaan VIVA sebelumnya. 

Lantas, apa itu penyakit HIV? Apa saja gejala HIV dan bagaimana penularannya? Simak penjelasannya berikut ini agar kamu lebih waspada dan dapat mencegahnya. 

Apa itu HIV?

Ilustrasi HIV.

Photo :
  • U-Report

Melansir dari laman World Health Organization (WHO), HIV atau disingkat Human Immunodeficiency Virus adalah penyakit yang menargetkan sistem kekebalan dan melemahkan pertahanan tubuh seseorang terhadap banyak infeksi. Saat virus tersebut menghancurkan dan merusak fungsi sel kekebalan pada tubuh, individu yang terinfeksi secara bertahap otomatis akan kekurangan kekebalan tubuhnya. 

HIV yang tidak diobati lebih lanjut, bisa berlanjut ke tahap Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang dapat berkembang selama bertahun-tahun. AIDS sendiri didefinisikan oleh perkembangan kanker tertentu, infeksi atau manifestasi klinis jangka panjang yang parah.

Gejala HIV

Ilustrasi sakit kepala/demam.

Photo :
  • Pexels/Andrea Piacquadio

Gejala HIV bervariasi tergantung pada stadium infeksi. Meskipun orang yang hidup dengan HIV cenderung paling menular dalam beberapa bulan pertama setelah terinfeksi, namun banyak orang yang tidak sadar status mereka sampai tahap stadium selanjutnya. 

Setelah infeksi awal, dalam beberapa minggu pertama orang mungkin tidak mengalami gejala atau penyakit seperti influenza, demam, sakit kepala ruam atau sakit tenggorokan.

Akan tetapi, ketika infeksinya sudah semakin melemahkan sistem kekebalan tubuh, gejala HIV dapat muncul. Berikut ini gejala HIV berdasarkan stadium yang muncul saat seseorang terinfeksi. 

Tanpa diberi pengobatan dan penanganan, infeksi tersebut juga dapat mengembangkan penyakit yang parah seperti tuberkulosis (TB), meningitis kriptokokus, infeksi bakteri parah bahkan kanker seperti limfoma dan sarkoma Kaposi.

Gejala HIV stadium 1: Infeksi akut

Infeksi HIV akut biasanya terjadi pada beberapa bulan pertama setelah seseorang terinfeksi. Sistem kekebalan tubuh orang yang terinfeksi pada tahap ini akan membentuk antibodi untuk melawan virus HIV.

Gejala infeksi akut bisa ringan hingga berat dan dapat berlangsung selama beberapa minggu. Berikut ini gejala HIV stadium 1:

  • Demam disertai menggigil
  • Muncul ruam
  • Muntah
  • Sendi dan otot nyeri p
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Sakit perut
  • Sakit tenggorokan dan sariawan

Gejala HIV stadium 2: Infeksi kronis 

Infeksi HIV akan masuk tahap kronis setelah beberapa bulan seseorang terinfeksi. Infeksi pada tahap ini bisa berlangsung cukup lama hingga beberapa tahun bahkan dekade. Virus HIV pada tahap ini tetap aktif merusak kekebalan tubuh, tetapi jumlah perkembangbiakannya lebih sedikit.

Gejala infeksi HIV kronis bervariasi, ada beberapa penderita yang memiliki gejala sama sekali.  Namun, beberapa lainnya mengalami sejumlah gejala seperti berikut:

  • Menrunnya berat badan 
  • Berkeringat di malam hari
  • Batuk
  • Diare
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan kelenjar getah bening
  • Sakit kepala
  • Herpes zoster
  • Kelelahan

Gejala HIV stadium 3: AIDS

Apabila HIV terlambat ditangani, maka infeksi akan membuat virus semakin berkembang. Sehingga membuat kondisinya berlanjut ke stadium tiga yakni AIDS. Jika sudah stadium 3 atau AIDS, itu berarti sistem kekebalan tubuh sudah sangat rusak. Hal itulah yang membuat penderita akan lebih mudah terserang infeksi lain. Gejala AIDS antara lain, seperti berikut:

  • Berat badan menurun tanpa sebab
  • Berkeringat di malam hari
  • Muncul bercak putih di lidah, mulut, kelamin dan anus
  • Muncul bintik ungu pada kulit yang tidak bisa hilang
  • Demam berkepanjangan ( berlangsung lebih dari 10 hari)
  • Diare kronis
  • Infeksi jamur di mulut, tenggorokan atau vagina
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher dan selangkangan
  • Gangguan saraf (sulit berkonsentrasi, lupa ingatan dan kebingungan)
  • Tubuh mudah memar atau berdarah
  • Tubuh lebih mudah lelah
  • Mudah marah dan depresi
  • Sesak napas

Penularan HIV

Perlu diketahui bahwa HIV dapat ditularkan melalui berbagai pertukaran cairan tubuh dari orang yang telah terinfeksi. Misalnya seperti darah, ASI, air mani dan juga cairan vagina. Berikut ini cara penularan virus HIV yang perlu kamu ketahui. 

1. Hubungan seksual

Ilustrasi bercinta.

Photo :

Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual vagina anal maupun oral tanpa pengaman (kondom). Bisa juga karena berganti-ganti pasangan seksual sehingga berisiko tinggi tertular. 

2. Penggunaan jarum suntik

Apa Itu Kanker Penis? Simak Penyebab hingga Cara Pencegahannya

Ilustrasi jarum suntik.

Photo :
  • Pixabay/jochenpippir

Penularan HIV juga dapat terjadi melalui pengggunaan jarum suntik yang telah terkontaminasi darah orang yang terinfeksi virus HIV. Bisa juga karena memakai jarum suntik bekas atau dipakai dengan cara berbagi atau bersamaan. 

YouTuber Ini Jadi Sasaran Amukan Netizen Usai Singgung Boy William

3. Melalui kehamilan, persalinan atau menyusui

Ilustrasi hamil/ibu hamil.

Photo :
  • Freepik/user18526052
Dokter Boyke Ungkap Gaya Bercinta Ini Nikmat Tapi 100 Kali Berisiko Tularkan HIV/AIDS

HIV bisa ditularkan melalui ibu ke anaknya dalam proses kehamilan, persalinan atau menyusui. Maka dari itu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika kamu penderita HIV dan sedang dalam masa kehamilan agar risikonya bisa ditekan pada bayi. 

ilustrasi hubungan seks

Hati-Hati Sering Masukkan Tangan ke Organ Intim Pasangan Bisa Picu Hal Fatal, Apa Itu?

Dokter Dewi Inong Inara, Sp.KK, FINSDV, FAADV mengungkap bahwa memasukkan tangan ke organ intim wanita juga bisa menyebabkan terjadinya penularan HPV.

img_title
VIVA.co.id
8 Oktober 2024