Peradangan Jantung 11 Kali Lebih Tinggi pada Orang yang Tak Divaksin
- Freepik/rawpixel.com
VIVA Lifestyle – Risiko miokarditis atau radang otot jantung 11 kali lebih tinggi pada penyintas COVID-19 yang tidak menjalani vaksinasi dibanding mereka yang mengembangkan kondisi jantung setelah menerima vaksin atau dosis booster.Â
Hal itu terungkap pada penelitian tentang vaksin COVID-19 yang dilakukan oleh Universitas Oxford, Inggris. Informasi ini juga berasal dari analisis terperinci terhadap sekitar 43 juta orang berusia 13 tahun ke atas.Â
Selain itu, beberapa penelitian dan laporan sebelumnya dari lembaga kesehatan masyarakat, termasuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, telah mengungkap kemungkinan hubungan yang berpotensi meningkatkan kemungkinan miokarditis setelah mendapatkan vaksin mRNA corona.Â
"Kami melihat bahwa seluruh orang Inggris yang divaksinasi COVID-19 selama waktu epidemi 12 bulan yang penting ketika vaksin pertama kali tersedia, meningkatkan risiko miokarditis setelah vaksinasi. Setelah infeksi jauh lebih sedikit dari itu," kata Ahli Statistik, Martina Patone di University Oxford, dilansir The HealthSite, Selasa 23 Agustus 2022.Â
"Analisis ini memberikan panduan implan kampanye vaksin kesehatan masyarakat, terutama karena vaksin COVID-19 telah meluas ke banyak bagian dunia," lanjut Patone, dalam penelitian yang diterbitkan di American Heart, di mana anak-anak di bawah usia 6 bulan ikut disertakan.Â
Vaksinasi COVID-19 dan efeknya
Dalam penelitian ini, Patone dan rekan-rekannya mengevaluasi database vaksinasi COVID-19 untuk semua orang yang berusia 13 tahun atau lebih yang telah menerima vaksin Universitas Oxford-AstraZeneca, Pfizer-BioNTech, atau Vaksin Moderna, sampai 1 Desembe 2020, minimal dosis pertama.Â
Database tersebut mencakup sekitar 43 juta orang, termasuk lebih dari 21 juta orang yang telah menerima dosis booster vaksin COVID-19 apapun. Â Hasil penelitian menunjukkan, orang yang terinfeksi COVID-19 sebelum mendapat dosis vaksin apapun memiliki risiko 11 kali lipat lebih tinggi terkena miokarditis selama 128 hari setelah tes COVID-19.Â
"Kami berharap informasi ini dapat membantu debat yang lebih baik tentang ancaman miokarditis terkait vaksinasi ketika keuntungan bersih dari vaksinasi dianggap sebagai keberatan," ujar rekan penulis, Julia Hippiesley-Cox.Â
Temuan ini menyimpulkan, sekitar 6 juta orang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 sebelum atau setelah vaksinasi selama masa penelitian. Catatan database kemudian dirujuk silang dan dicocokkan dari kantor nasional dengan data kondisi COVID-19, penerimaan rumah sakit dan sertifikat kematian untuk periode yang sama.Â
Analisis menemukan bahwa kurang dari 3.000 orang dirawat di rumah sakit atau meninggal karena miokarditis selama masa studi, yaitu 1 tahun.Â