7 Tanda di Kaki Sinyal Saraf Rusak Akibat Gula Darah Terlalu Tinggi

ilustrasi kaki
Sumber :
  • pixabay/moritz320

VIVA Lifestyle – Diabetes adalah penyakit kronis yang mempengaruhi bagaimana tubuh memproses dan menggunakan glukosa dari makanan yang Anda makan.

Diabetes bisa muncul saat pankreas tidak mampu memproduksi cukup insulin atau ketika tubuh tidak bisa secara efektif memanfaatkan insulin yang diproduksinya.

Diabetes bisa menyebabkan dua masalah di kaki yang disebut dengan neuropati diabetes dan penyakit pembuluh darah perifer.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Freepik/jcomp

Pada neuropati diabetes, diabetes yang tidak terkendali bisa mempengaruhi dan merusak saraf, di mana penyakit pemabuluh darah perifer juga mempengaruhi aliran darah, memicu beberapa gejala yang muncul di kaki.

Meski ada penyebab yang diketahui dari neuropati diabetes, para peneliti meyakini bahwa kadar gula darah tak terkendali bisa berdampak negatif dan merusak saraf, mengganggu kemampuan mereka mengirim sinyal, demikian dikutip dari Mayo Clinic.

Dikatakan juga bahwa kadar gula darah tinggi bisa merusak pembuluh darah, membuat sulit bagi oksigen dan nutrisi mengalir dengan baik.

Lebih lanjut, ada beberapa faktor tertentu yang bisa membuat Anda berisiko besar terhadap kondisi ini. Menurut Mayo Clinic, dikutip laman Times of India, kontrol gula darah yang buruk, riwayat diabetes, berat badan berlebih dam merokok bisa meningkatkan risiko Anda terhadap neuropati diabetes.

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Berikut tujuh tanda neuropati diabetes di kaki, seperti dijelaskan Mayo Clinic.

Nyeri di kaki

Photo :
  • times of india
Hari Kesehatan Nasional, Catatan PB IDI: Permasalahan di Indonesia Sangat Kompleks dan Beragam

Nyeri, rasa menusuk, dan kebas di kaki

Mayo Clinic menjelaskan bahwa neuropati diabetes paling sering merusak saraf di kaki dan tungkai, itulah kenapa gejalanya meliputi nyeri dan kebas di kaki dan tangan. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan masalah pada sistem pencernaan, saluran kencing, pembuluh darah dan jantung.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Luka

Luka di kaki penderita diabetes adalah luka terbuka yang sering terjadi pada hampir 15 persen pasien, dan terutama ditemukan pada bawah kaki. Pada kasus ringan, luka kaki bisa menyebabkan kulit terkelupas, namun pada kasus parah bisa menyebabkan amputasi. Menurut para ahli, kuncinya adalah menurunkan risiko diabetes Anda sejak dini.

Kurap kaki

Kerusakan saraf akibat diabetes juga bisa meningkatkan peluang seseorang mengalami komplikasi kaki termasuk kurap kaki.

Kurap kaki adalah infeksi jamur yang menimbulkan gatal, kemerahan, dan kulit pecah. Ini juga bisa muncul pada satu atau kedua kaki dan kemungkinan membutuhkan pengobatan yang menghilangkan jamur penyebab infeksi. Kurap kaki bisa menular dan menyebar melalui lantai yang terkontaminasi, handuk, atau pakaian.

Ilustrasi kaki.

Photo :
  • Freepik/schantalao

Kapalan

Kapalan biasanya disebabkan oleh ukuran sepatu yang tidak pas, atau masalah kulit. Selain itu, bisa juga disebabkan sepatu yang bergesekan dengan kaki.

Gangren

Karena diabetes mempengaruhi pembuluh darah yang menyuplai jari dan kaki dengan darah serta oksigen, ini bisa memicu gangren. Gangren muncul saat aliran darah terhambat dan jaringan mati. Ini juga mungkin bisa meningkatkan risiko amputasi.

Kaki berubah bentuk

Mengingat diabetes bisa merusak daraf, penyakit ini juga bisa melemahkan otot di kaki dan menyebabkan masalah seperti bentuk kaki berubah seperti ceker ayam atau kepala martil, yang tidak akan membaik meski Anda menekannya.

Ilustrasi penderita luka diabetes.

Photo :
  • U-Report

Infeksi jamur di kuku

Orang dengan diabetes juga berisiko tinggi mengalami infeksi jamur yang disebut dengan onychomycosis, yang biasanya mempengaruhi kuku kaki. Ini bisa menyebabkan perubahan warna (kekuningan atau kecokelatan), kuku menebal dan rapuh. Sementara pada beberapa kasus, kuku bisa lepas sendiri atau hancur. Infeksi jamur di kuku bisa juga muncul karena cedera.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya