Mengerikan! Simak Pengertian Hingga 18 Ciri Penyakit Ain
- vstory
VIVA Lifestyle – Di dalam Islam, umat muslim mengenal adanya penyakit Ain yang disebutkan dalam jumlah hadis. Penyakit Ain adalah yang penyakit timbul karena adanya pandangan jahat yang menyiratkan perasaan serta dengki atau bahkan bisa juga karena adanya kekaguman yang berlebihan atas sesuatu.
Akibat dari itu, pandangan tersebut menyebabkan penyakit Ain yang bahkan dapat mengakibatkan pada kematian bagi orang yang terkena penyakit ini. Hal tersebut merujuk dan juga diriwayatkan dalam hadis sahih Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:
“Ain itu benar-benar ada. Andaikan ada sesuatu yang bisa menentukan takdir, sungguh ain itu yang bisa.” (HR.Muslim)
Nah, untuk mengetahui lebih dalam lagi, berikut Viva berikan ulasan mengenai penyakit Ain. Dari pengertian hingga cara mengobati penyakit Ain sebagai berikut.
Pengerti Penyakit Ain
Penyakit ain adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah kemalangan yang disebarkan oleh satu orang ke orang lain yang disebabkan adanya perasaan cemburu serta iri hati.
Pada penyakit ini, pandangan mata yang menimbulkan kekaguman orang saat melihat sesuatu akan diikuti dengan respons jiwa negatif.
Sederhananya, setan memanfaatkan rasa iri serta dengki atau bahkan suatu kekaguman yang berlebihan lewat pandangan seseorang. Ia mengirimkan sebuah panah hasad kepada orang yang dikaguminya secara berlebihan atau yang dibencinya sehingga menimbulkan suatu penyakit bahkan sampai kematian.
Dalam kitab Tauhid, penyakit ain dijelaskan sebagai sebuah penyakit atau gangguan yang disebabkan oleh pandangan mata. Syeikh Abdurrahman bin Hasan menyebutkan, yang artinya:
“Seseorang yang memandang, gejala pada apa yang dipandangnya.” (Fathul Majid Syarah Kitab Tauhid, halaman 69).
Para ulama juga banyak yang menyebutkan tentang penyakit ini dalam beberapa ayat seperti berikut, yang artinya:
“Penyakit adalah pemandangan menakjubkan atau yang disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya.” (Syekh Ibnu Hajar al-Asqalany, Fath al-Bari, juz 10. Hal.200)
Tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, penyakit ini juga bisa menyerang siapa pun termasuk anak-anak. Hal ini biasanya ditandai dengan ketika orangtua sudah membawa anaknya untuk berobat ke berbagai tempat, namun tetap tidak berhasil sembuh, karena memang penyakitnya bukan berasal dari penyakit secara ilmiah.
Dalam buku Thibbun Nabawi : Tinjauan Syari`At Dan Medis, disebutkan bahwa istri Imran pernah berdoa saat melahirkan Maryam, Allah SWT berfirman yang artinya adalah:
“Maka tatkala istri Imran melahirkan anak, dia pun berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak lai-laki seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku memohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) daripada syaitan yang terkutuk.”
Ciri-Ciri Penyakit Ain
Seperti halnya penyakit pada umumnya, penyakit ain juga memiliki ciri-ciri sebagai tanda jika seseorang terkena penyakit ain.
Menurut Syaikh Abdul Azi As-Sadhan hafidzahullahu Ta’ala penyakit ain memiliki beberapa ciri seperti:
- Sakit kepala yang berpindah–pindah.
- wajah pucat.
- Sering dan buang air kecil.
- Nafsu makan lemah.
- Mati rasa.
- Panas atau dingin di anggota badan.
- Detak jantung yang cepat dan tidak beraturan.
- Rasa sakit yang berpindah dari bawah punggung dan bahu.
- Bersedih dan merasa sempit/sesak di dada.
- Berkeringat di malam hari.
- Perilaku/emosi berlebihan.
- kebencian yang tidak wajar.
- Sering bersendawa.
- Menguap atau terengah-engah.
- Menyendiri atau suka mengasingkan diri.
- Diam atau malas bergerak.
- Senang/terlalu banyak tidur.
- Adanya masalah kesehatan tertentu tanpa ada sebab–sebab medis yang diketahui.
Penyebab Penyakit Ain
Seperti halnya penyakit pada umumnya, penyakit juga memiliki penyebab. Menurut M. Saifuddin Hakim dan Siti Aisyah yang dikutip dari Thibbun Nabawi, penyakit ini disebabkan oleh pandangan mata yang hasad atau dengki kepada orang lain.
Orang yang memiliki hasad kepada orang lain akan memandang orang tersebut dengan pandangan yang penuh kebencian. Hal ini yang dapat menyebabkan berbagai gangguan ain yang mengancam kesehatan hingga nyawa seseorang.
Penyakit Ain Bisa Terjadi Pada Benda Mati
Para ulama juga mengatakan bahwa benda mati juga bisa terkena penyakit ain. Sebuah benda mati yang terkena penyakit ini bisa menyebabkan kerusakan atau hancur secara tiba-tiba. Dalam sebuah hadis, Nabi SAW berdoa yang artinya:
“Ya Allah aku meminta ampun dan keselamatan pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku.” (HR.Abu Daud)
Para ulama menjadikan ayat berikut sebagai dalil bahwa harta bisa terkena penyakit ain dan boleh di ruqyah saat terkena penyakit ain. Ibnu Katsir mengatakan yang artinya:
“Sebagian salaf mengatakan: orang yang terkagum-kagum pada keadaannya atau hartanya atau anaknya pada anaknya, kita menemukan maasyaallaah, laa quwwata illaa billaah. Ini diambil dari ayat yang mulia ini” (Tafsir Ibnu Katsir).
Cara Mencegah Penyakit Ain
Agar tercegah dari penyakit ain dan bahaya dari penyakit tersebut, dikutip dari berikut cara mencegah penyakit ain:
1. Bertawakal Kepada Allah SWT
Manusia dapat melindungi diri mereka dari efek penyakit, jika mereka tidak percaya kepada Allah dan mencari perlindungan-Nya. Cara mengobati penyakit ain dilakukan dengan bertawakal kepada Allah.
Penyakit ini ditanggulangi dengan cara dituntunkan bagi orang yang terpukau atas sesuatu untuk mengucapkan doa atas sesuatu yang baru.
2. Menyatakan Pujian Kepada Allah yang Dibarengi dengan Membaca Surat-Surat Pendek
Penyakit ain dapat disertai dengan pujian pujian dengan ungkapan seperti Tabarakallah atau MasyaAllah.
Kemudian, diikuti bacaan–bacaan surat pendek seperti surat Al Ikhlas, Al Falaq dan An Nas yang dibaca tiga kali setelah subuh dan setelah maghrib.
3. Ruqyah
Selain itu, penyakit juga dapat disembuhkan dengan ruqyah sesuai syariat Islam.
Membaca dalam bahasa Arab atau dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan oleh orang–orang, tidak jimat atau sihir bisa juga membantu mengatasi penyakit ain.
4. Mandi
Jika ada seseorang yang menimpakan ain dan terbukti karena pandangan orang itu, maka seorang peruqyah memerintahkan orang itu untuk mandi kemudian air bekas mandinya diguyurkan ke belakang tubuh yang terkena penyakit ini. Air yang digunakan harus berasal dari dalam bejana.
5. Wudhu
Pengobatan ain yang diajarkan Rasulullah adalah berwudhu. Orang yang menimpakan akan diminta untuk berwudhu, lalu udara bekas wudhu tersebut diguyurkan ke belakang badan orang yang terkena penyakit ini.
Nah, demikian ulasan yang Viva dapat berikan mengenai penyakit Ain. Walaupun terdengar sepele, banyak pengalam. orang-orang yang sudah merasakannya loh!