Pesan dr Boyke, Masih Muda Jangan Terlalu Jor-joran Bercinta
VIVA Lifestyle – Berhubungan seks dengan pasangan tentu menjadi salah satu komunikasi sekaligus media untuk mempererat hubungan antara suami istri. Tidak mengherankan jika pasangan terutama bagi pasangan muda, melakukan hubungan seks begitu intens mengingat berhubungan intim yang paling menggairahkan adalah ketika usia muda.
Belum lagi performa fisik yang masih prima yang membuat seks semakin menggairahkan. Namun Seksolog kenamaan dr. Boyke mengingatkan untuk berhati-hati kenapa?
"Karena menurut aku seks itu terlalu kuat di awal di tuanya akan berkurang," kata dr. Boyke mengutip tayangan YouTube Crazy Nikmir Real.
Dr Boyke
- Youtube tvOne
Lebih lanjut, bagi pasangan yang ingin melakukan hubungan seks untuk mengikuti pola normal. Jangan terlalu jor-joran untuk melakukan seks.
"Jadi kalau sekarang kita kuat ikuti pola normal jangan kuat habis-habisan tuanya nanti loyo, bongkok aku banyak temukan kasus itu. Dulu kuat banget akhirnya boros terhadap seksnya sehari bisa berbagai wanita, tuanya bener-bener penyakitan," kata dia.
Lebih lanjut, diungkapnya berdasarkan pembelajaran yang didapatnya di China dijelaskan bahwa jika terlalu banyak memboroskan energi untuk bercinta di saat muda akan berdampak pada performa seks yang menurun saat tua.
Dr Boyke
- Youtube tvOne
"Aku belajar ke China dijelasin teori energi kita sudah dikasih energi cukup selain dari makanan, dari hormon kalau boroskan terlalu banyak di usia tuanya nanti kita rapuh. Jangan mau. Seks pakai dengan baik tapi jangan berlebihan," kata dia.
Pria berkacamata itu juga mengungkap beberapa rekomendasi untuk berhubungan seksual sesuai umur. Jika Anda berusia 30-an bisa melakukan sesk 3-4 kali dalam seminggu. Jika berusia 40-an bisa melakukan seks sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Di usia 50-an seminggu 2 kali, kemudian usia 60-an 1-2 kali seminggu.
Makan Torpedo Kambing Bisa Naikan Gairah Seksual? Ini Kata Dokter Boyke
Banyak orang beranggapan bahwa memakan torpedo kambing bisa menaikan gairah seksual. Lantas, benarkah hal tersebut?
