Mengenali Gangguan Ginjal dengan Mudah di Rumah, Begini Caranya

Ilustrasi penyakit ginjal/sakit pinggang.
Sumber :
  • Freepik/wayhomestudio

VIVA Lifestyle – Kesehatan ginjal menjadi salah satu hal yang cukup penting bagi tubuh lantaran berbagai fungsinya yang krusial. Sayangnya, banyak masyarakat yang tak menyadari kesehatan ginjal dan justru terlambat saat mendeteksi adanya kerusakan di organ tersebut.

Menguak Fakta Mengejutkan Transplantasi Ginjal

Padahal sebenarnya, gangguan pada ginjal dapat dengan mudah dikenali tanpa biaya besar dan dilakukan di rumah. Hal itu dituturkan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. dr. Rudi Rudiansyah SpPD. KGH. (K)., dalam acara Hidup Sehat tvOne, baru-baru ini. Menurutnya, gangguan pada ginjal sulit dikenali karena minimnya gejala.

"Sampai terjadi penyakit ginjal kronik itu tidak bergejala apa-apa. Hanya dideteksi saat awal dengan pemeriksaan. Makanya sebaiknya rutin memeriksa ginjal minimal 2 tahun sekali kalau nggak ada apa-apa. Kalau ada gangguan, bisa setahun sekali," ujarnya.

Dukung Akses Perawatan Ginjal Kronis, Distribusi Mesin Hemodialisis Segera Jangkau Seluruh Indonesia

ilustrasi ginjal

Photo :
  • U-Report

Dokter Rudi menegaskan bahwa peran ginjal sangat besar bagi kesehatan tubuh sehingga bila terjadi gangguan akan berdampak pada fungsi keseluruhan organ. Ketika terjadi masalah ginjal, akan sulit ditangani bila sudah termasuk kronis atau bahkan di level gagal ginjal.

Terpopuler: Kerusakan Ginjal Bisa Terlihat Malam Hari, hingga Hubungan Seks Jadi Kunci Panjang Umur

"Bagaimana fungsi ginjal tidak bisa melakukan fungsinya. Yang paling sering adalah fungsi bersihkan tubuh sehingga jika terjadi gangguan ginjal maka orang itu harus cuci darah. Ini yang sebenarnya dinamakan penyakit ginjal. Kalau masih batu ginjal, tapi tidak terlalu dikhawatirkan karena masih bisa diatasi," jelasnya.

Di sisi lain, pemeriksaan ginjal juga harus rutin dilakukan pada kelompok dengan risiko tinggi seperti memiliki penyakit penyerta. Kelainan paling utama adalah penyakit darah tinggi yang mana ketika tak terkontrol akan merusak ginjal. Sama halnya dengan kondisi diabetes dan kolesterol.

"Kencing manis, gula akan nempel di sel ginjal sehingga memicu sakit ginjal. Prostat atau kanker, gangguan ginjal bawaan misal polikistik ginjal atau kista. Secara normal memang bawaan tapi kalau membesar akan rusak ginjal. Autoimin juga merusak ginjal," bebernya.

Selain itu, mereka yang gemar konsumsi minuman penyegar terlalu berlebihan juga berisiko diintai gangguan pada ginjal. Kesalahan di masyarakat, kata dokter Rudi, ketika muncul gejala lelah justru mengonsumsi minuman penyegar yang membuat ginjal kian rusak.

"Minuman ini sangat pekat dan nempel di ginjal sehingga terjadilah kerusakan ginjal," imbuhnya.

Gagal ginjal.

Photo :
  • U-Report

Maka dari itu, dokter Rudi mengimbau agar tahap akhir dari gangguan ginjal bisa dicegah dengan deteksi dini. Salah satu yang paling mudah, murah, dan instan adalah dengan memeriksa warna urin secara rutin.

"Kalau awal biasanya nggak bergejala makanya periksa urin. Kalau sudah bergejala berarti ada kerusakan besar seperti bengkak, sesak napas, hB rendah, lemas, capek. Maka, pemeriksaan urin yang mudah ternyata hasilnya bisa bantu analisis gangguan ginjal," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya