Orgasme Bikin Cepat Hamil? Ini Kata Dokter Boyke
- times of india
VIVA Lifesyle – Kehamilan dan memiliki momongan merupakan dambaan banyak pasangan suami istri. Meski kehamilan dinilai sebagai bentuk alami untuk bisa mendapatkan keturunan, namun tak jarang pasangan yang terkendala sehingga sulit memiliki buah hati dan mencoba bermacam cara agar bisa mendapat dua garis biru.
Menurut dokter sekaligus seksolog, Boyke Dian Nugraha dalam peluncuran Horn Indonesia, sejatinya kehamilan bisa didapatkan dengan cara alami. Namun rupanya, peluang kehamilan bisa lebih tinggi dengan meraih titik klimaks alias orgasme saat bercinta.
"Orang-orang yang bisa buat pasangan orgasme biasanya angka kehamilan tambah 30 persen. Bisa hamil tanpa orgasme juga, tapi peluangnya bertambah dengan orgasme," tuturnya ditemui di kawasan Tebet, Jakarta, Kamis 11 Agustus 2022.
Dokter kandungan itu membeberkan bahwa ketika orgasme terjadi, tubuh akan bereaksi, terutama rahim. Orgasme tak hanya memberi kenikmatan namun juga efek kejut dengan membuat rahim kontraksi sehingga menghisap sel telur lebih cepat.
Ilustrasi ibu hamil.
- U-Report
"Terbukti rahim bisa menghisap telur lebih cepat dibanding yang tidak orgasme. Ada beberapa juga mengatakan, penelitian juga, yang namanya relaksasi uterus setelah orgasme menyebabkan terjadinya implentasi dari pembuahan," kata dokter Boyke Dian Nugraha.
Namun di sisi lain, penelitian di RSCM, Jakarta pada beberapa pasangan suami istri menemukan bahwa orgasme memang sulit dialami oleh wanita. Salah satu faktornya karena para wanita yang belum memahami sendiri zona sensitif di tubuhnya karena kurang pengalaman atau edukasi seks.
"Si pria juga demikian, tidak tahu titik erogen wanita di mana. Kedua, pria banyak alami ejakulasi dini. Penelitian kita juga, 80 persen wanita tidak orgasme karena pria ejakulasi dini dan disfungsi ereksi," ujarnya.
Â
Dianggap Berisiko! 6 Kondisi Kehamilan Ini Disarankan Periksa ke Konsultan Fetomaternal, Apa Itu?
Kehamilan adalah salah satu periode yang penuh kebahagiaan namun juga bisa menjadi fase yang penuh tantangan. Dalam konteks medis yang semakin kompleks.
