8 Cara Menghilangkan Bekas Koreng, Sangat Mudah dan Ampuh
- pixabay
VIVA Lifestyle – Bagaimana cara menghilangkan bekas koreng? Bisakah benar-benar hilang? Untuk kamu yang memiliki bekas koreng, mungkin sedang berusaha untuk menghilangkan bekas tersebut. Buat kamu yang masih bingung cara menghilangkan bekas koreng, simak penjelasannya berikut ini ya.
Apa itu Koreng?
Koreng atau keropeng adalah jaringan pelindung yang terbentuk setelah kulit kamu mengalami kerusakan. Saat kamu mengikis lutut atau kulit, gumpalan darah terbentuk dan akhirnya mengeras menjadi kerak pelindung. Jaringan kamu kemudian akan beregenerasi, mendorong keropeng untuk memberi ruang bagi kulit baru untuk tumbuh di tempatnya.
Meskipun terkadang tidak sedap dipandang, koreng sering kali merupakan indikator positif dari penyembuhan yang sehat. Namun, penyembuhan bisa memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu, tergantung pada tingkat keparahan luka yang kamu alami.
Apa yang Menyebabkan Koreng?
Koreng terbentuk sebagai pertahanan terhadap infeksi, kehilangan darah, dan kotoran. Saat kamu tergores, trombosit atau sel bekuan darah akan mulai menggumpal untuk menghentikan pendarahan dan mencegah kelebihan cairan mengalir keluar. Saat darah atau luka mengering, itu membentuk lapisan keras koreng. Selain goresan atau luka biasa, koreng juga dapat terbentuk sebagai akibat dari:
- kulit kering dan pecah-pecah
- jerawat
- gigitan serangga
- infeksi jamur
- infeksi bakteri
- eksim
- psoriasis
- herpes
- cacar air
Cara Menghilangkan Bekas Koreng
Beberapa orang merasa bahwa koreng tidak menyenangkan atau mengganggu, dan area di sekitar koreng mungkin terasa gatal atau tidak nyaman. Mengutip dari Medical News Today, berikut beberapa cara menghilangkan bekas koreng.
1. Jaga area kulit tetap bersih
Cara menghilangkan bekas koreng yang pertama yaitu menjaga area koreng tetap bersih. Jika luka terkena kotoran atau keringat, bersihkan area tersebut dengan air hangat dan sabun lembut, lalu tepuk-tepuk kulit hingga kering dengan hati-hati. Cobalah untuk tidak menyentuh koreng kecuali jika perlu. Menyentuh koreng meningkatkan kemungkinan bakteri dan mikroba lain memasuki luka.
2. Hindari menggaruk atau menggosok koreng
Ketika koreng menjadi gatal, beberapa orang menggaruk, menggosok, atau mengoreknya. Ini bisa terasa menggoda, tetapi menunda penyembuhan dan meningkatkan risiko jaringan parut. Ini juga dapat menyebabkan perdarahan atau kemerahan. Untuk mengurangi rasa gatal, coba tekan koreng dengan lembut menggunakan kain bersih, basah atau kering.
3. Oleskan kompres
Memegang kompres hangat dengan lembut pada area tersebut dapat meningkatkan sirkulasi ke luka. Lebih banyak aliran darah membawa oksigen segar dan sel-sel yang mendorong penyembuhan. Juga, kompres dingin dapat mengurangi peradangan dan rasa sakit di lokasi keropeng.
4. Melembabkan koreng
American Academy of Dermatology merekomendasikan menjaga luka tetap lembab untuk membantu menyembuhkan kulit yang rusak. Mereka menyarankan menggunakan petroleum jelly untuk mencegah kulit mengering, serta untuk mendorong penyembuhan dan mengurangi pembentukan bekas luka. Beberapa orang juga menganggap produk pelembab lainnya bermanfaat, seperti minyak kelapa atau krim emolien, salep, atau losion.
5. Tutupi koreng jika perlu
Cara menghilangkan bekas koreng lainnya yaitu menutupi luka koreng jika perlu. Orang yang aktif secara fisik mungkin ingin menutupi koreng dengan perban untuk mencegah cedera lebih lanjut. Setelah koreng terbentuk, seseorang hanya perlu menutupinya jika robek, keluar, atau berdarah. Namun, orang yang aktif secara fisik mungkin ingin menutupi koreng jika ada risiko koreng dapat rusak, misalnya saat berolahraga atau berolahraga.
Untuk menutupi koreng, gunakan perban sebelum melakukan aktivitas fisik dan lepaskan setelahnya. Jika perlu memakai perban selama lebih dari beberapa jam, pastikan untuk menggantinya secara teratur.
6. Istirahat yang cukup
Istirahat dapat membantu tubuh sembuh lebih cepat, sementara tidur yang terbatas merusak fungsi kekebalan tubuh. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology menunjukkan bahwa gangguan tidur yang relatif sederhana pun dapat menunda penyembuhan luka. Meskipun penundaannya mungkin tidak terlalu signifikan, bertujuan untuk tidur 7-9 jam setiap malam secara teratur dapat membantu meningkatkan proses penyembuhan.
7. Makan makanan yang seimbang
Nutrisi tertentu berperan dalam regenerasi dan penyembuhan jaringan tubuh. Beberapa nutrisi yang paling bermanfaat untuk regenerasi dan penyembuhan termasuk:
- protein
- selenium
- vitamin A
- vitamin C
- zinc
Untuk memastikan asupan nutrisi yang cukup, usahakan untuk makan makanan seimbang yang mencakup banyak:
- buah-buahan dan sayur-sayuran
- sumber protein tanpa lemak, seperti unggas, kacang-kacangan, lentil, ikan, dan tahu
- sumber lemak sehat, seperti alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan
- biji-bijian utuh
8. Hindari asap rokok
Sebuah studi di Journal of Wound Ostomy & Continence Nursing menunjukkan bahwa merokok mengganggu penyembuhan luka. Nikotin dan bahan kimia lainnya dalam asap rokok mengurangi aliran oksigen ke seluruh tubuh. Dokter menyebutnya hipoksia reduksi.
Menurut penelitian, merokok juga menurunkan jumlah sel darah putih yang menuju ke lokasi luka.
Selain itu, penulis penelitian mencatat bahwa asap mengurangi fungsi limfosit dan sel lain yang memberikan perlindungan dari infeksi dan peradangan.
Kapan harus ke dokter?
Seseorang harus mencari tindakan medis jika mereka kesakitan parah atau koreng terus berdarah.
Kebanyakan koreng hilang dengan sendirinya. Namun, temui dokter jika luka dengan koreng memiliki salah satu dari karakteristik berikut:
- sakit parah
- mengalir atau berdarah terus menerus
- tidak ada perbaikan setelah beberapa hari
- gejala yang memburuk secara bertahap
- pembengkakan yang memburuk
Kamu juga wajib menemui dokter jika demam atau kedinginan berkembang. Ketika seseorang mengalami cedera yang sangat dalam atau menyakitkan, mereka harus mencari bantuan medis.
Penting juga untuk mendapatkan perawatan medis untuk luka yang disebabkan oleh gigitan manusia atau benda kotor atau berkarat. Jika luka terinfeksi, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan.
Demikian penjelasan cara menghilangkan bekas koreng. Semoga artikel ini bermanfaat.