Imbau Deteksi Dini Kanker, Kemenkes: Tidak Susah dan Mahal

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Kanker merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dengan ditandai munculnya jaringan berlebih di tubuh akibat sel-sel yang tumbuh dengan ganas. Kanker sendiri terdiri dari berbagai jenis, di mana kanker payudara menempati urutan pertama yang dialami di Indonesia.

Kepala Subdirektorat Penyakit Kanker dan Kelainan Darah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dr. Aldrin Nellwan Panca Putra, Sp.Ak, MARS, M.Biomed, M.Kes, SH, menuturkan bahwa berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian kanker memang terus berkembang. Mencegah kematian akibat kanker sebenarnya mudah, yakni melalui deteksi dini sebelum sel kanker meluas di tubuh.

"Lebih dorong ke hulu, deteksi dini. Dan ajak masyarakat untuk mau (deteksi dini). Paling besar (kasus kanker) payudara dan serviks," ujar dokter Aldrin dalam keterangan pers Cancer Community Festival (CCF) 2022 oleh Kalbe melalui One Onco.

Kanker payudara

Photo :
  • https://news.ubc.ca/

Dokter Aldrin melanjutkan, upaya pencegahan kanker payudara dimulai dengan promosi kesehatan sehingga masyarakat memahami cara mencegah kanker. Selanjutnya, dengan kesadaran itu maka deteksi dini bisa dilakukan sebelum gejala timbul. Sementara pada kanker serviks, sudah ada vaksin yang bisa sebagai pencegahannya.

"Deteksi dini penting karena stadium awal nggak bergejala. Kewaspadaan masyarakat penting untuk tahu dan hindari faktor risiko. Kalau kanker serviks ada imunisasi HPV," tambahnya.

Ilustrasi sel kanker.

Photo :
  • Freepik

Ketika deteksi dini dilakukan dan kemunculan sel keganasan dicurigai, maka petugas kesehatan akan merujuk ke fasilitas kesehatan untuk ditindaklajuti. Selanjutnya, pelayanan kesehatan itu akan berintegrasi dan berkesinambungan terkait kanker.

Sesuai Arahan Megawati, PDIP Dorong Riset dan Aplikasi Tanaman Herbal untuk Pengobatan Kanker

"Deteksi dini, kalau kanker payudara dengan SADARI dan SADANIS dilakukan 1 bulan sekali pada hari ke-7 dan 10, pengobatan yang sesuai standar," terangnya.

Ilustrasi penyakit kanker.

Photo :
  • U-Report
Tantangan Terbesar Penanganan Kanker di Indonesia, Ternyata Berasal dari Masyarakat Sendiri

Dokter Aldrin menyayangkan bahwa dari 80 juta perempuan di Indonesia, hanya 4,64 persennya yang sadar untuk melakukan deteksi dini. Padahal, kesadaran deteksi dini akan berpengaruh untuk menurunkan angka kesakitan akibat kanker sehingga kematian pun dapat dicegah.

"Kesadaran dan peran dari masyarakat jadi satu hal penting untuk penanggulangan kanker di indonesia. Deteksi dini kanker payudara tidak susah dan tidak mahal. Semakin cepat ketemu itu, gampang terdeteksi," pungkasnya.

Penting! Ini Cara Sederhana Deteksi Dini Kanker Payudara
Menkes Budi

Teknologi Baru di Mandaya Royal Hospital, Mengurangi Beban Pasien Kanker

Dengan kombinasi teknologi mutakhir, dukungan pemerintah, dan kolaborasi lintas sektor, masa depan pengobatan kanker di Indonesia semakin menjanjikan, memberikan harapan.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024