Studi Buktikan Akupunktur Bisa Cegah Diabetes Tipe 2
- Pexels/Nataliya Vaitkevich
VIVA LIfestyle – Akupunktur sudah digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai kondisi kesehatan selama ribuan tahun. Pengobatan ini menggunakan jarum untuk menstimulasi saraf sensori di bawah kulit dan di dalam otot.
Kini, sebuah studi sudah menunjukkan bahwa akupunktur bisa membantu orang yang hidup dengan diabetes tipe 2.
Sudah banyak diketahui bahwa diabetes tipe 2 sering dipengaruhi oleh gaya hidup seperti jenis makanan yang Anda makan, minuman manis, merokok dan kelebihan berat badan.
Riwayat keluarga akan diabetes juga bisa membuat Anda lebih berisiko.
Namun, riset yang dipublikasikan di jurnal Holistic Nursing Practice pada Juli, menyatakan bahwa akupunktur bisa mengurangi peluang mengidap pradiabetes, sebuah kondisi yang bisa mengakibatkan diabetes tipe 2.
Meta-analisis oleh tim di Edith Cowan University di Australia juga menunjukkan bahwa praktik ini bisa membantu meningkatkan kendali glikemik pada mereka dengan pradiabetes.
Temuan ini menunjukkan bahwa terapi tersebut secara signifikan meningkatkan plasma glukosa puasa, dua jam glukosa plasma, dan hemoglobin terglikasi, dan tidak ada reaksi merusak.
Dalam sebuah pernyataan pemimpin penelitian dan kandidat PhD, Min Zhang, mengatakan bahwa pengobatan ini bisa terbukti berharga.
"Tanpa intervensi, 93 persen orang dengan pradiabetes akan mengembangakn diabates tipe 2 dalam 20 tahun," katanya dikutip laman Express.co.uk.
"Namun tidak seperti diabetes, pradiabetes bisa diubah dengan intervensi gaya hidup seperti perbaikan diet dan meningkatkan olahraga," lanjutnya.
Tetapi, tambahnya, banyak orang berjuah untuk mengikuti perubahan gaya hidup jangka panjang, jadi pengobatan non-farmakologi seperti akupunktur bisa terbukti berharga.
Dia meyakini bahwa akupunktur bisa membantu dengan faktor lainnya yang terkait diabetes.
"Ini bukan hanya kadar gula darah. Kami harus melakukan lebih banyak riset terhadap akupunktur dan diabetes, karena kami harus menemukan lebih banyak cara untuk mencegah pradiabetes dari pengembangan menjadi diabetes tipe 2," kata dia.
Banyak orang dengan pradiabetes tidak memiliki gejala dan merasa baik-baik saja, tapi sebagian orang tidak berkembang menjadi periode diabetik selama lebih dari enam bulan setelah diagnosis pradiabetes mereka.