Kenali Baby Blues, Sindrom yang Sering Menimpa Ibu Baru
- U-Report
VIVA Lifestyle – Setelah melahirkan, biasanya ibu akan merasa bahagia karena setelah mengandung selama 9 bulan, akhirnya bisa bertemu sang buah hati. Namun, tak sedikit pula ibu yang justru merasa sedih, cemas, dan depresi usai melahirkan. Hal ini biasa disebut dengan baby blues.
Melansir Healthy Children, sindrom baby blues termasuk dalam depresi yang dialami selama dan setelah kehamilan. Baby blues umumnya muncul atau dirasakan oleh new mom pada hari ke 2 atau 3 setelah melahirkan. Kebanyakan kasus akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia 10 hingga 14 hari.
Faktanya, sebanyak 4 dari 5 ibu yang baru melahirkan mengalami baby blues. Angka ini setara dengan 80 persen ibu. Baby blues bisa menyerang ibu manapun, terlepas dari ras, budaya, tingkat pendidikan, dan tingkat ekonomi.
Penyebab baby blues bisa bermacam - macam, namun hal normal terjadi akibat adanya perubahan hormon setelah melahirkan. Setelah melahirkan, hormon estrogen dan progesteron akan menurun secara drastis dan menimbulkan perubahan suasana hati atau mood swing.
Pada sebagian orang, efeknya tidak hanya mengubah suasana hati, namun juga memberikan efek pada hormon yang dihasilkan kelenjar tiroid. Kondisi ini akan membuat seseorang merasa mudah lelah, depresi, hingga sulit tidur.
Baby blues tidak bisa dianggap sepele, bahkan ada beberapa kasus, dimana sang ibu yang terkena sindrom ini tak ingin melihat, menjaga atau merawat anaknya. Jika merasa sangat terganggu dengan ini, maka ada beberapa cara mengatasinya:
- Jangan membebani diri
Jangan paksakan diri untuk mengerjakan segalanya sendiri dan kerjakan apa yang sanggup dikerjakan. Bila ibu merasa kewalahan, baik saat mengurus bayi atau pekerjaan rumah, jangan sungkan untuk meminta bantuan pasangan atau orang-orang terdekat.
- Cukupi waktu tidur
Pastikan waktu tidur sudah tercukupi dengan baik. Manfaatkan waktu tidur Si Kecil untuk ibu juga tidur. Jika ia terbangun di malam hari karena berbagai alasan, misalnya untuk mengganti popok, jangan ragu meminta bantuan pasangan untuk menjaganya sejenak.
- Konsumsi makanan bernutrisi dan olahraga secara rutin
Untuk mengatasi baby blues, ibu disarankan untuk berolahraga secara rutin. Olahraga tidak hanya dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur.
Apabila tidak sempat berolahraga, mengonsumsi makanan sehat atau makanan kesukaan juga bisa membantu mengontrol mood.
- Curhat dengan orang terdekat
Untuk meredakan gejala baby blues dan menemukan solusi terbaik, bisa juga dengan bertukar cerita dengan ibu baru lainnya atau orang terdekat mengenai perasaan yang Anda alami. Dengan begitu, beban pikiran pun bisa terasa ringan.
Atau jika sudah tak tertahankan, maka bisa juga meminta bantuan profesional seperti psikolog atau konseler rumah tangga.