Kesemutan di Tangan dan Kaki, Bahaya Tanda Stroke Hingga Diabetes
- U-Report
VIVA Lifestyle – Jari tangan dan kaki yang kesemutan dan lemas memang kerap terjadi, namun terasa membaik setelahnya sehingga dianggap tak berbahaya. Kendati begitu, terlalu sering kesemutan di tangan, kaki, hingga berbagai area lain di tubuh dalam satu waktu bisa menjadi tanda diabetes mengintai.
Diabetes terdiri dari dua tipe yang keduanya menunjukkan tanda tingginya kadar gula darah. Hal itu terjadi akibat ada gangguan pada organ tubuh yang memproduksi insulin sehingga tak mampu lagi meredam gula darah di tubuh yang terlampau tinggi.
Diabetes sendiri bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk gangguan pada saraf. Kondisi ini yang berkaitan erat dengan tanda-tanda kesemutan yang sering dialami di bagian tangan dan kaki.
"Diabetes neuropatik khasnya kesemutan di tangan dan kaki, banyak lokasi kesemutannya," ujar dokter spesialis saraf, dr Nurul Rakhmawati SpS, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, belum lama ini.
Apabila kesemutan terjadinya hanya sesaat, yakni saat baru bangun tidur, namun membaik setelahnya, seringnya tidaklah berbahaya. Kondisi ini bisa terjadi apabila Anda jarang berolahraga, terbiasa makan tidak teratur, atau sedang mengalami fluktuasi hormonal.
Namun perlu waspada, bila lemas di jari Anda terjadi sangat sering dan terus menerus sehingga patut curigai kondisi diabetes. Bisa jadi, kondisi ini menandakan suatu penyakit serius yakni stroke.
"Karena kekurangan vitamin B, B1, B12 bisa sebabkan kesemutan. Minuman alkohol juga bisa sebabkan kesemutan karena alkohol itu membuat defisiensi kiamin, itu vitamin B12. Kondisi bahaya, Stroke misalnya dengan kesemutan sebelah," tuturnya.
Dokter Nurul melanjutkan bahwa penyebab dari kesemutan memang cukup bervariasi. Salah satu yang juga cukup sering adalah adanya saraf kejepit di bagian pergelangan tangan hingga ibu jari, serta bagian kaki yang disebabkan oleh tekanan.
"Penyebab lain fisiologis, bisa misal duduk bersila atau posisi tertentu tidak berubah-berubah bisa sebabkan kesemutan. Tinggal lurusin aja. Peregangan juga bisa dilakukan di bagian jari, pergelangan tangan, hingga kaki," ujarnya.
Selain itu, aktivitas tertentu juga berkaitan dengan kesemutan tanpa disadari yakni mengendarai motor. Hingga 30 persen pengendara motor atau yang kerap bekerja memegang alat yang bergetar kuat, bisa picu kerusakan saraf sehingga membuat kesemutan.
"Tipsnya apa? Menggunakan sarung tangan yang ada bantalan tebal di pergelangan tangan sehingga dapat menahan tekanan. Jangan terus menerus megang, pas lampu merah bisa peregangan. Bisa 8 hitungan di tiap sisi, tarik jari ke arah belakang dan sebaliknya. Kalau kesemutan tidak hilang-hilang, itu perlu berobat. Nggak perlu nunggu lama, kesemutan sebelah atau di area mana, nanti dokter akan menilai itu berat atau nggak," kata dokter Nurul.