Bahaya Komplikasi Cacar Monyet Picu Radang Otak Hingga Kematian

Penelitian penyakit yang berasal dari hewan termasuk cacar monyet
Sumber :
  • AP Photo/Allen Sullivan

VIVA Lifestyle – WHO telah menetapkan status darurat global untuk infeksi Cacar Monyet pada Juli 2022. Hal ini membuat masyarakat khawatir akan dampak yang diakibatkan apabila terinfeksi cacar monyet tersebut.

Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Ini Dua Faktor Utama Penyebabnya

Hingga 29 Juli 2022, telah terdapat 76 negara yang melaporkan kejadian monkeypox di seluruh dunia, dengan total kasus konfirmasi monkeypox 22.485 kasus di seluruh dunia, dimana 22.141 kasus terjadi di negara non-endemis.

Amerika Serikat mencatat angka kasus monkeypox tertinggi yakni sebesar 4,906 kasus. 

Takut Kematian Menjadi Alasan Paula Verhoeven Mantap Berhijab

Di ASEAN, hingga akhir Juli 2022, Singapura telah melaporkan 11 kasus konfirmasi, Thailand melaporkan 2 kasus konfirmasi dan Filipina melaporkan 1 kasus konfirmasi.

Di Indonesia, hingga Agustus 2022, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi Monkeypox, namun pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada.

PBB Sebut Warga Gaza Utara Hadapi Risiko Kematian akibat Penyakit dan Kelaparan

Ilustrasi cacar monyet.

Photo :
  • stat news

"Meski cacar monyet dikatakan ringan tapi komplikasi bisa kemana-mana. Pada kulit, bisa infeksi sekunder didapatkan ruam dari cacar monyet. Bisa lanjut radang paru, bronkopneumonia," tutur Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI), DR. dr. H. Prasetyadi Mawardi, Sp. KK (K), dalam konferensi pers virtual, Selasa 2 Agustus 2022.

Pada umumnya, cacar monyet menunjukkan gejala hanya di sekitar kulit dengan ruam dan merah di wajah dan tangan. Namun pada kelompok yang lebih rentan, kasus cacar monyet bisa memicu komplikasi pada otak bahkan kematian.

"Pada otak bisa radang otak, ensefalitis. Lanjut tingkat parah sampai sepsis dan pasien meninggal," imbuhnya.

Lebih lanjut, mencegah komplikasi tersebut sebenarnya bisa dilakukan sejak awal melalui deteksi dini ketika gejala ruam mulai muncul.

Setelah itu, tenaga medis akan mendeteksi apakah pasien terinfeksi cacar monyet atau bukan sehingga akan diberi penanganan tepat.

Gambar virus cacar monyet lewat miskroskop

Photo :
  • Cynthia S. Goldsmith, Russell Regner/CDC via AP

"Paling penting, kalau kita ada pasien dengan ruam kulit, tidak rekomendasi untuk manipulasi kelainan-kelainan kulit pada tubuh. Cacar monyet kebanyakan menyerang di wajah dan tangan, sebaiknya tidak lakukan manipulasi apapun pada lesi-lesi kulit di wajah dan tangan," jelasnya.

Dokter Prasetyadi juga mengingatkan bahwa terdapat beberapa kelompok rentan yang bisa berdampak buruk apabila terinfeksi cacar monyet seperti komorbid, anak dengan immunokompromise, hingga usia lanjut.

Untuk itu, pencegahan lebih baik dilakukan dengan mendeteksi dini dan tidak memberikan sembarang obat pada gejala yang timbul.

"Infeksi virus memang mudah terjadi pada individu yang alami komorbid atau status kekebalan relatif rendah dibanding orang normal. Apapun virusnya, membuat sakit jadi lebih lama, berat sakitnya dibanding individu sehat," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya