9 Manfaat Jengkol, Salah Satunya Mencegah Penyakit Kronis
- VIVA/Andri Mardiansyah (Padang)
VIVA Lifestyle – Jengkol merupakan salah satu makanan yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia. Makanan tersebut banyak diolah dan dikombinasikan dengan berbagai bahan lain. Biasanya jengkol diolah menjadi semur atau sambal balado.
Namun masih banyak pula yang enggan mengkonsumsi jengkol karena efek bau setelah makan. kadang-kadang selepas makan jengkol mulut menjadi bau dan saat buang air kecil juga menjadi bau jengkol. Itulah sebabnya sebagian orang menyukai jengkol.
Aroma jengkol pun ternyata memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan. Lagi pula, bau pada jengkol bisa dihilangkan jika kamu mengetahui cara mengolah jengkol yang tepat. Nah, apa saja manfaat lainnya? Kali ini Viva rangkumkan manfaat jengkol yang dilansir dari berbagai sumber sebagai berikut.
1. Mencegah Penyakit Kronis
Jengkol ternyata mengandung banyak antioksidan yang bermanfaat untuk melawan radikal bebas di dalam tubuh. Jenis antioksidan yang dimiliki jengkol adalah polifenol, flavonoid, terpenoid, hingga alkaloid.
Dikutip dari jurnal Critical Review in Food Science and Nutrition, zat-zat antioksidan tersebut memiliki kemampuan untuk melindungi tubuh dari efek samping radikal bebas. Radikal bebas diketahui menjadi salah satu pemicu munculnya berbagai penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular hingga kanker.
2. Membersihkan Darah
Manfaat jengkol lainnya adalah mampu memurnikan darah. Jengkol atau Archidendron pauciflorum telah digunakan sebagai obat tradisional karena dapat membantu membersihkan darah dan menyembuhkan disentri.
3. Mencegah Penyakit Maag
Memiliki kebiasaan menunda makan atau telat makan akan menyebabkan penyakit maag. Jika kamu memiliki maag, maka akan berdampak pada lambung dan tentu saja akan sangat berbahaya.
Manfaat makan jengkol secara rutin ternyata bisa mencegah kondisi ini. Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa tikus yang makan jengkol cenderung terlindungi dan terhindar dari gangguan pencernaan seperti maag. Meski begitu, penelitian ini baru terbatas dilakukan pada hewan
4. Mencegah Penyakit Diabetest
Percobaan pada tikus yang di Jurnal Ilmu Pangan dan Pertanian menunjukkan bahwa jengkol mampu menurunkan kadar gula darah setelah makan. Jika dilakukan penelitian lebih lanjut, bukan mungkin para ahli dapat membuktikan jengkol baik untuk mencegah penyakit diabetes dan mengendalikan gula darah pada penderita diabetes.
Pasalnya, dalam penelitian tersebut, peneliti mengaku melihat kelompok tikus yang makan jengkol memiliki kelenjar langerhans yang lebih aktif. langerhans ini bertanggung jawab dalam menghasilkan hormon insulin dan berbagai hormon lainnya yang mengatur gula darah dalam tubuh.
5. Mencegah Anemia
Kandungan zat besi pada jengkol cukup banyak sehingga dapat membantu mencegah anemia. Anemia defisiensi besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup zat besi untuk memproduksi hemoglobin.
Hasilnya, kamu akan mengalami berbagai gejala dan keluhan yang mengenakan dari kondisi ini. Di dalam sebuah hasil penelitian menyebutkan salah satu cara mencegah kondisi tersebut adalah mengonsumsi makanan yang kaya zat besi.
6. Sumber Protein
Seperti yang sudah dikatahui bahwa tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup. Umumnya, tubuh mendapatkan asupan protein tersebut dari daging, tahu, tempe, susu, dan makanan lainnya.
Ternyata kandungan protein pada jengkol juga dipercaya melebihi kandungan protein dalam kacang hijau. Akan tetapi, yang perlu diperhatikan adalah jangan mengonsumsinya terlalu banyak dan konsumsilah dalam jumlah yang wajar.
7. Menangkal Radikal Bebas
Jika tubuh kekurangan antioksidan, maka racun atau radikal bebas akan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit. Salah satu cara untuk menangkal radikal bebas adalah dengan mengonsumsi jengkol.
Hal tersebut dikarenakan makanan ini mengandung banyak antioksidan seperti polifenol, terpenoid, dan alkaloid yang mampu melawan radikal bebas di dalam tubuh. Perlu diketahui, radikal bebas bisa menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.
8. Menjaga Kesehatan Ibu Hamil
Fosfor yang terkandung dalam satu porsi jengkol cukup bermanfaat untuk ibu hamil. Situs Merrion Fetal Health menyebutkan bahwa fosfor adalah nutrisi yang baik untuk pembentukan tulang pada ibu hamil dan janinnya.
Tak hanya itu, fosfor juga berguna untuk pembekuan darah, fungsi ginjal, perbaikan jaringan dan sel, kontraksi otot dan irama jantung yang normal. Oleh karena itu, jika kamu ingin mengambil manfaat dari fosfor, sebaiknya makan jengkol dalam porsi yang cukup.
9. Memperkuat Tulang dan Gigi
Zat besi dan protein, manfaat jengkol untuk kesehatan yakni mengandung banyak kalsium dan fosfor. Kedua zat ini sangat penting untuk tulang. Kalsium dan fosfor dapat mencegah pengeroposan tulang alias osteoporosis. Jadi, sering-seringlah mengonsumsi jengkol dengan porsi yang cukup untuk membuat tulang menjadi lebih kuat.
Tips Aman Makan Jengkol
Jengkol dapat diolah menjadi berbagai macam kudapan, mulai dari jengkol goreng, semur jengkol, jengkol balado cabai merah hingga jengkol cabai hijau. Bahkan, makanan ini juga bisa langsung disantap mentah-mentah sebagai lalapan.
Selain kaya manfaat, jengkol terbukti mengandung beberapa zat yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak.
Dalam beberapa penelitian, jengkol disebut memiliki kandungan nitrogen yang cukup tinggi sehingga menimbulkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan
Jika kamu gemar makan jengkol, sebaiknya berhati-hati karena ada risiko keracunan bila dimakan secara berlebihan.
Penelitian di International Medical Case Reports Journal menyebutkan bahwa keracunan jengkol adalah peristiwa yang langka.
Namun, kondisi ini dapat membuat seseorang mengalami gagal ginjal.
Keracunan jengkol, atau disebut juga dengan jengkolisme, dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:
- Nyeri perut,
- Anyang-anyangan,
- Hematuria atau kencing berdarah
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Jika ingin terhindar dari gejala-gejala di atas, kamu disarankan makan jengkol dalam porsi yang cukup ya.