Ternyata Hepatitis Bisa Berubah Jadi Kanker, Ini Cara Penularannya

Ilustrasi sel kanker.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Perjalanan penyakit hepatitis B memang membutuhkan waktu yang lama. Dalam perkembangannya, perjalanan penyakit ini membutuhkan waktu 10-20 tahun. Namun, bukan berarti kita abai terhadap penyakit ini. 

Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Konsultan Fetomaternal, dr. Muhammad Alamsyah Aziz, SpOG(K)FM, KIC, M.Kes, mengungkap, virus hepatitis B bisa berubah menjadi sirosis, kemudian berubah menjadi kanker

"Virus hepatitis ini bisa berubah menjadi sirosis kemudian berubah menjadi cancer. Ini membutuhkan waktu yang cukup lama 10-20 tahun. Jadi pencegahan lebih baik, bagaimana kita bisa mencegah kasus ini jangan sampai anak yang dilahirkan mengalami hepatitis. Ini bisa kita cegah karena pengobatan cukup mahal biayanya," ujarnya saat konferensi pers daring memperingati Hari Hepatitis Sedunia, yang digelar Kamis 28 Juli 2022. 

Dokter Aziz menjelaskan, penularan hepatitis B bisa melalui beberapa cara, di antaranya darah, ibu hamil menularkan pada bayi yang dikandung dan yang terakhir penularan lewat hubungan seks. 

Ilustrasi seks/bercinta.

Photo :
  • Freepik/jcomp

"Sedangkan untuk mother to child transmission, ini bisa ditularkan di dalam rahim, pada saat persalinan atau pada saat pasca salin. Dan penularan ibu ke janin adalah cara utama dari transmisi ini," ungkapnya. 

Oleh karena itu, Aziz mengatakan, hal itulah yang harus dicegah agar jangan sampai ada penularan dari ibu ke janin. 

"Karena penularan hepatitis ini menjadi 100 kali lebih besar dari HIV," lanjutnya. 

Lawan Kanker Kulit dan Otot, Ini Cerita Bams Eks Samsons

Sementara untuk risiko dan insiden hepatitis B, diungkap Aziz, juga cukup besar jika dibandingkan dengan sifilis dan HIV. Di mana risikonya bisa mencapai 90 persen dan insidennya 2,5 persen. Lalu, bagaimana cara penularan virus hepatitis B dari ibu ke bayi yang dikandung?

"Pertama bisa melalui penularan via plasenta, kemudian yang kedua penularan dalam proses melahirkan walaupun masih dalam kontroversi. Karena cara melahirkan ini tidak berpengaruh terhadap penularan dari ibu ke bayi dan penularan melalui pasca melahirkan seperti menyusui. Jadi menyusui tidak berpengaruh terhadap respons imun vaksin HPV," pungkas dr. Alamsyah Aziz. 

Awas! 5 Kebiasaan yang Diam-Diam Memicu Risiko Kanker
Ilustrasi Buah

Terpopuler: 10 Buah Bantu Turunkan Berat Badan hingga Cegah Kanker dengan Pijat Payudara, Bagaimana Caranya?

Round-up dari kanal Lifestyle VIVA.co.id, pada hari Senin, 25 November 2024, salah satunya tentang buah yang bantu turunkan berat badan.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024