Hati-hati! Diabetes Tipe 1 Banyak Serang Anak, Kenali Gejalanya

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Pexels/miroshnichenko

VIVA Lifestyle – Diabetes Melitus Tipe 1 (DM1) adalah kondisi serius di mana kadar glukosa atau gula darah meningkat terlalu tinggi karena tubuh tidak dapat membuat hormon insulin. 

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Keadaan ini disebabkan oleh reaksi autoimun, di mana sistem pertahanan tubuh menyerang sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh hanya memproduksi sedikit insulin atau tidak sama sekali. Selain itu, kondisi genetik seseorang dan lingkungan juga menjadi penyebab dari diabetes tipe 1

Tipe ini tidak memandang usia dan umumnya dialami oleh anak-anak atau dewasa muda. International Diabetes Federation (IDF) Atlas 10th Edition 2021, mencatat ada sebanyak 1.211.900 anak-anak dan remaja di bawah umur 20 tahun diperkirakan menderita diabetes tipe 1 secara global. Bahkan, diperkirakan ada sekitar 108.200 anak dan remaja di bawah 15 tahun terdiagnosis setiap tahun. 

Haru! Paula Verhoeven Izin Pamit Sementara ke Anak

Jumlah tersebut meningkat menjadi 149.500 jika rentang usianya mencapai di bawah 20 tahun. Sedangkan di Indonesia pada tahun 2021, IDF menjelaskan bahwa prevalensi anak-anak dan remaja rentang umur 0-19 tahun dengan diabetes melitus tipe 1 tercatat ada sebanyak 8,580 anak, di mana angka ini naik dari 8,483 anak di tahun 2019.

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Freepik/jcomp
Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

Menurut Spesialis Anak, dr. Faisal Al Bukkar, Sp.A, ada berbagai macam gejala umum dari diabetes melitus yang perlu diketahui dan juga dialami oleh anak-anak. 

"Poliuria (sering buar air kecil), Polidipsi (sering merasa haus), Polifagia (banyak makan), berat badan menurun, dan merasa lemas,” tutur dr. Faisal pada Webinar Hari Anak Nasional 2022 “Tumbuh Kembang Optimal dengan Diabetes Melitus Tipe 1 yang diselenggarakan oleh mGanik Care, baru-baru ini. 

Selain itu, dr. Faisal menerangkan jika gejala-gejala tersebut dialami oleh anak, orangtua harus membawanya langsung ke dokter dan meminta untuk dilakukan tes glukosa darah. 

"Tujuan pengobatan dan tatalaksana diabetes melitus tipe 1 adalah untuk mencegah anak bebas dari gejala penyakit, terhindar dari komplikasi, mendukung dan mengoptimalkan tumbuh kembang anak, serta membantu dalam mengontrol metabolik yang baik tanpa menimbulkan hipoglikemia atau gula darah rendah," ujarnya. 

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • freepik/lifeforstock

Hal lain yang juga ditambahkan oleh Faisal, selain rutin melakukan kontrol gula darah sehingga tetap terkendali, beliau mengarahkan bahwa anak perlu memenuhi kebutuhan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya. 

" Orangtua perlu mengarahkan anak dengan diabetes melitus untuk memenuhi asupan makanan bergizi,” ungkapnya. 

Berada dalam ruang diskusi yang sama, Spesialis gizi klinik, dr. Christin Santun Sriati Lumbantobing, M.Gizi, SpGK, FINEM, AIFO-K, memaparkan, peran orangtua sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Orangtua juga berperan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak dengan diabetes melitus tipe 1.

“Anak perlu mendapatkan nutrisi sehingga mendapatkan gizi yang seimbang. Susunan beragam makanan sehari-hari yang dikonsumsi, mengandung zat gizi lengkap dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mempertahankan kesehatan dan berat badan ideal,” tambahnya. 

Ilustrasi parenting/orangtua dan anak/anak makan.

Photo :
  • Freepik/freepik

Untuk memenuhi gizi yang seimbang dalam mendukung tumbuh kembang anak dengan diabetes tipe 1, Christin menjelaskan bahwa perlu menerapkan diet seimbang.

"Gizi seimbang dapat terpenuhi ketika kita melakukan diet yang seimbang juga. Mulai dari 50-55 persen karbohidrat, 10-15 persen protein, 30-35 persen minyak atau lemak, dan 4-5 porsi serat dari buah-buahan dan sayur-sayuran,” jelasnya. 

Merespons terkait meningkatnya prevalensi diabetes tipe 1 pada anak di Indonesia, Jessica Rukmanto, Co-Founder mGanik Group mengatakan orangtua perlu mendukung dan membantu anak-anak dalam mendapatkan perawatan yang tepat dan cepat. Hal ini bertujuan untuk membantu mereka dalam menjalani pemulihan kesehatan serta tumbuh kembangnya. 

Lebih dari itu, mGanik turut memberikan dukungan terhadap anak-anak dalam memotivasi mereka untuk terus memiliki semangat dalam menjalani pemulihan dengan peluncuran video spesial 'Hari Anak Nasional 2022' di kanal YouTube dan Instagram mGanik Group.

“Kami memahami bagaimana peran serta dari orangtua untuk membantu tumbuh kembang anak dengan diabetes melitus tipe 1, dalam memastikan kadar glukosa darah tetap terkontrol serta memenuhi gizi seimbangnya. Dukungan dari orangtua menjadi semangat tersendiri untuk anak-anak dapat tumbuh kembang secara optimal,” sahut Jessica.

Orang Tua Harus Waspada! Penyakit Pneumonia Jadi Penyebab Terbesar Kematian Pada

4 Perbedaan Pneumonia pada Anak dan Dewasa, Siapa yang Paling Berisiko Terpapar?

Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pneumonia pada orang dewasa dilaporkan mengalami peningkatan signifikan. Pneumonia sering kali diawali dengan gejala ringan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024