Hati-hati yang Suka Mendengkur, Bisa Jadi Penyakit Sleep Apnea

Ilustrasi mendengkur/mengorok.
Sumber :
  • Freepik/nensurla

VIVA Lifestyle  – Setiap orang, dari bayi bahkan dewasa pasti pernah mendengkur atau ngorok. Sebenarnya, menurut Rebecca Robbins, seorang instruktur di divisi obat tidur untuk Harvard Medical School, mendengkur bisa menjadi normal dan bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Beberapa alasan seseorang mendengkur bisa karena flu atau pilek yang menghalangi jalur pernafasan hidup atau alasan lainnya. 

Terpopuler: Mantan Pacar Libra Datang Lagi hingga Cara Atasi Dengkur saat Tidur

Mendengkur

Photo :
  • U-Report

Meski bisa menjadi hal yang normal, namun mendengkur bisa jadi tanda penyakit atau gangguan tidur, salah satunya adalah Sleep Apnea. Pernah heboh di Indonesia, penyanyi ternama Indonesia, Mike Mohede meninggal diduga karena sleep apnea. 

Mengapa Kita Mendengkur Saat Tidur dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

Obstruktif Sleep Apnea (OSA) atau Sleep Apnea merupakan gangguan tidur paling umum kedua yang mempengaruhi sekitar 20 juta orang di AS. Sementara itu di Indonesia, sebesar 52,7% telah didiagnosis menderita arteri karotis dari 74 laki-laki yang jadi subyek riset.

Mengutip dari Mayo Clinic, Sleep Apnea merupakan jenis gangguan tidur yang ditandai dengan berhentinya pernapasan selama beberapa waktu ketika tidur dan bisa terjadi berulang kali di waktu tidur. Jika seseorang mendengkur dengan keras dan merasa lelah bahkan setelah tidur semalaman, maka seseorang itu mungkin menderita sleep apnea.

10 Tahun Nikah, Ruben Onsu Baru Tahu Sarwendah Bisa Tidur Sampai Ngorok

Jenis utama apnea tidur adalah:

Apnea tidur obstruktif, bentuk yang lebih umum yang terjadi ketika otot tenggorokan rileks.

Apnea tidur sentral, yang terjadi ketika otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat ke otot-otot yang mengontrol pernapasan

Sindrom sleep apnea kompleks, juga dikenal sebagai apnea tidur sentral yang muncul pengobatan, yang terjadi ketika seseorang memiliki apnea tidur obstruktif dan apnea tidur sentral.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyebutkan bahwa mendengkur bisa lebih berbahaya dari pada merokok. Pasalnya, gejala tersebut memiliki risiko lebih besar terhadap penebalan arteri karotis, apalagi pada orang obes atau bahkan yang memiliki kadar kolesterol yang tinggi.

Arteri karotis adalah pembuluh darah yang memberikan suplai ke daerah leher dan kepala, termasuk otak. Jika dinding pembuluh darah ini mengalami penebalan maka akan berdampak pada penyakit pembuluh darah lainnya.

Ilustrasi mendengkur.

Photo :
  • U-Report

Ada beberapa tanda dan gejala sleep apnea yang terkadang beberapa gejala dan tanda bisa membuat sulit untuk menentukan jenis Seleep Apnea yang diderita. Tanda dan gejala apnea tidur obstruktif dan sentral yang paling umum meliputi:

- Mendengkur keras

- Satu waktu di mana seseorang berhenti bernapas saat tidur — yang akan dilaporkan oleh orang lain

- Terengah-engah saat tidur

- Bangun dengan mulut kering

- Sakit kepala saat bangun pagi

- Kesulitan untuk tetap tidur (insomnia)

- Kantuk berlebihan di siang hari (hipersomnia)

- Kesulitan berkonsentrasi saat terjaga

- Cepat marah dan emosi

Saat seseorang merasakan gejala seperti itu, ada baiknya memeriksakan diri ke dokter atau ahli. Mendengkur dengan keras dapat mengindikasikan masalah yang berpotensi serius, namun tidak semua orang yang menderita sleep apnea mendengkur. Bicaralah dengan dokter atau ahli jika kamu atau seseorang memiliki tanda atau gejala sleep apnea. Tanyakan kepada dokter tentang masalah tidur apa pun yang membuat tubuh lelah, mengantuk, dan mudah tersinggung.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya