Rentan Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi, Amankah Minum Susu?

Ilustrasi susu.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA Lifestyle – Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak disorot masyarakat lantaran menjadi konsumsi sehari-hari, baik itu daging hewan maupun produk olahannya seperti susu dan keju. Tak heran, masyarakat khawatir terinfeksi penyakit usai mengonsumsi produk olahan hewan ternak tersebut.

Penyakit Mulut dan Kuku Hewan (PMK) adalah wabah yang menyerang hewan ternak seperti sapi, kambing, domba hingga babi. Namun, seperti yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Sadikin dan Mantan Regional Director World Health Organization (WHO), Prof Tjandra Yoga Aditama, wabah ini hanya terjadi pada hewan dan tidak menular ke manusia. 

"Sehubungan virus ini tidak menyerang manusia, susu dan produk susu lainnya yang dipasarkan dan minimal telah mengalami proses pasteurisasi sehingga virus menjadi non-aktif, maka susu dan produk susu yang dihasilkan tersebut dipastikan aman untuk dikonsumsi," tulis keterangan pers Greenfields Indonesia.

Lantas, langkah apa yang patut diperhatikan masyarakat dalam memilih produk olahan hewan ternak bebas PMK? Berikut rangkumannya.

Surat Keterangan Dinas Peternakan

Salah satu langkah pengawasan agar produk olahan hewan ternak terbebas dari penyakit mulut dan kuku melalui surat keterangan bebas penyakit. Hal ini dilakukam oleh Peternakan Sapi Perah PT. Greenfields Indonesia yang dinyatakan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melalui Surat Keterangan Nomor 524.3/7875/122.3/2022 yang dikeluarkan oleh Otoritas Veteriner Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada hari Selasa, 28 Juni 2022. 

"Berdasarkan pernyataan tersebut, produk susu sapi segar dan produk turunan susu Greenfields juga dinyatakan bebas dari PMK dan aman dikonsumsi," tulis laporan itu lagi.

Metode Tepat Memanaskan Susu

Heboh Aksi Mandi Susu di Boyolali, Mentan Wajibkan Industri Serap Susu dari Peternak Lokal

Selain memastikan semua sapi dalam kondisi yang sehat, pihak peternakan dan produksi juga menerapkan proses pasteurisasi dan UHT dalam proses sterilisasi susu segar agar bisa dikonsumsi dengan aman dan tahan lama. Proses pasteurisasi adalah metode menonaktifkan patogen pada susu termasuk virus dengan cara memanaskan susu. 

Susu di pasteurisasi dengan pemanasan pada suhu 125 derajat Celsius selama 4 detik. Sementara UHT (Ultra High Temperature) adalah metode sterilisasi susu dengan cara memanaskan susu dengan suhu yang sangat tinggi, yaitu 137 derajat Celcius selama 4 detik. 

Mentan Amran Mediasi Pengusaha dan Peternak Sapi yang Viral Buang Susu Segar

Prosedur Keamananan Ketat

General Manager Farms, PT Greenfields Indonesia, Richard Slaney mengatakan bahwa peternakan PT Greenfields Indonesia menerapkan prosedur biosecurity yang sangat ketat. Ini termasuk penyemprotan desinfektan semua bagian kendaraan dari atas ke bawah; hanya truk dan mobil yang diberikan izin yang boleh masuk; semua kendaraan telah melalui proses pembersihan tambahan dan kontrol yang sangat ketat juga diterapkan terhadap kendaraan pengangkut tangki susu.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

"Semua pakaian wajib dalam keadaan bersih termasuk alas kaki yang digunakan setiap harinya oleh semua pekerja. Tidak diperkenankan ada pengunjung dari luar yang datang. Setiap potensi transmisi dari pakaian kotor, ban, dan pakan ditangani dengan ketat," sambung Richard Slaney.

Pemeriksaan Medis Rutin

Tim dokter hewan harus secara rutin bekerja dalam memastikan semua sapi dalam kondisi sehat dan produk dairy yang dihasilkan layak dan aman untuk konsumsi, seperti Greenfields. Ada pun Greenfields secara rutin melakukan pemeriksaan kesehatan pada sapi-sapi di semua peternakan. 

"Berbagai upaya seperti pemberian vitamin, vaksinasi rutin, perawatan kuku sapi secara berkala, kebersihan lingkungan peternakan, dan penyediaan kebutuhan pakan berkualitas dilakukan sebagai upaya pencegahan terjadinya masalah kesehatan pada sapi," lanjut Richard Slaney.

Hal ini membantu PT Greenfields Indonesia untuk bisa terus menjaga kualitas produk susu dan produk turunan susu yang aman dan layak dikonsumsi, serta terjaganya pasokan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Disarankan juga sudah melakukan program vaksinasi PMK secara mandiri semua ternak di peternakannya.

“Berdasarkan laporan kejadian PMK berbasis Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi (iSIKHNAS) dan hasil uji laboratorium terhadap tujuh sampel produk susu dari peternakan kami menggunakan metode Real Time PCR terhadap Penyakit Mulut dan Kuku, Greenfields Farm 1 dan Farm 2 secara resmi telah dinyatakan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku,” tutup Richard Slaney.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya