Ngeri! COVID-19 Picu Mr. P Menciut dan Sulit Bercinta

Ilustrasi penis.
Sumber :
  • Doc. Unsplash

VIVA Lifestyle – Efek samping COVID-19 seringkali berkisar dari hilangnya penciuman dan rasa hingga kebingungan. Namun kini seorang ahli bedah telah mengungkapkan dampak virus asal Wuhan itu yang bisa mengintai organ intim pria alias Mr P.

Mr P Tak 'Bangun' di Pagi Hari Bisa Tanda Bahaya? Bagaimana Cara Obatinya?

Ahli urologi dan ahli bedah panggul, Dr Rena Malik menjelaskan bagaimana pria mengalami disfungsi ereksi setelah berjuang melawan penyakit menular itu. Menurutnya, virus tersebut bisa mengalir melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh.

"Ketika Anda terkena COVID-19, itu dapat memengaruhi lapisan pembuluh darah. Ini bisa membuat kesulitan dalam mendapatkan aliran darah dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Bahkan, hal ini juga bisa memengaruhi aliran darah ke penis," tuturnya dikutip dari laman Daily Star, Senin 18 Juli 2022.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Faktanya, terinfeksi COVID-19 membuat Anda berisiko lima kali lebih tinggi mengalami disfungsi ereksi. Dokter Malik juga mengatakan hilangnya aliran darah di Mr P bisa mengakibatkan penyusutan.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat
Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

"Ketika Anda kehilangan aliran darah ke area tersebut dari waktu ke waktu, ini dapat menyebabkan penyusutan jaringan itu sendiri. Itu berarti Anda mungkin melihat penurunan panjang penis," imbuhnya.

Sebagai seorang penyintas, Matt, dari Melbourne, Australia, mengatakan kepada ABC News bahwa setelah tertular virus corona ia merasa sulit untuk mempertahankan ereksi. Durasi bercinta kini menjadi lebih minim lantaran organ intimnya kerap terdampak.

"Seks untuk saya sebelum COVID-19 adalah sekitar 30 menit minimum. Sekarang seperti 10 menit. Itu membuat saya merasa kurang percaya diri, karena saya yakin itu akan terjadi pada pria atau orang yang memiliki penis," kata dia.

"Secara pribadi itu tidak memengaruhi bagaimana perasaan seks atau apa pun, hanya stamina saya. Saya belum pergi ke dokter tentang hal itu. Saya naik kereta 'Saya harap ini segera sembuh'," sambungnya.

Senada, para pakar telah menemukan bahwa virus corona tetap ada di penis beberapa bulan setelah infeksi, sehingga sulit bercinta di tempat tidur. Sebuah studi World Journal of Men's Health menemukan pasien yang mengalami kerusakan pembuluh darah penis akibat COVID-19 dan mengalami impotensi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya