Tanda Saraf Rusak Akibat Gula Darah Diabetes Muncul Saat Malam

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA Lifestyle – Diabetes menyebabkan kadar gula darah seseorang menjadi terlalu tinggi, yang harus diatasi dengan hati-hati untuk mencegah komplikasi lebih jauh.

Sayangnya, kondisi ini tidak selalu menciptakan gejala nyata. Akan tetapi, kelebihan keringat di malam hari, bisa menjadi tanda bahwa gula darah tinggi sudah merusak saraf.

Kelebihan keringat bisa menjadi tanda baik kadar gula darah rendah atau gula darah merusak ke saraf. Penyebab paling umum untuk keringat tidak biasa pada orang dengan kondisi ini adalah kerusakan sistem saraf yang berkaitan dengan diabetes.

Menurut Asosiasi Diabetes Amerika, sekitar setengah orang yang memiliki diabetes mengalami beberapa level kerusakan saraf. Saat kerusakan saraf terlihat, dikenal sebagai neuropati otonomis, itu biasanya mempengaruhi kelenjar keringat.

Ilustrasi berkeringat/keringat berlebih.

Photo :
  • Pixabay/ Barabarabonanno

Kadar gula darah dan lemak yang tinggi, seperti trigliserida, bisa merusak saraf atau pembuluh darah yang memelihara saraf. Ini mungkin memproduksi beberapa gejala berbeda tergantung pada mana fungsi tubuh yang terdampak.

Dikutip dari laman Express.co.uk, Institut Nasional Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal mengatakan, kerusakan pada saraf yang mengendalikan kelenjar keringat Anda bisa menyebabkan Anda berkeringat pada malam hari atau saat makan.

"Kelenjar keringat Anda mungkin tidak bekerja sama sekali, atau bagian tertentu dari tubuh Anda mungkin berkeringat saat bagian tubuh lainnya kering," lanjut badan kesehatan itu.

Bukan Dilarang, Ini Waktu Terbaik Konsumsi Gula agar Tak Gemuk dan Diabetes

"Jika kelenjar keringat Anda tidak bekerja dengan benar, tubuh Anda mungkin tidak bisa mengendalikan suhunya," tambah mereka.

Terkadang kerusakan saraf mencegah sinyal terkirim ke bagian-bagian tubuh berbeda, yang mengakibatkan kebas.

Miris, Anak Usia 13 Tahun Sudah Didiagnosis dengan Diabetes Tipe 2

Jenis ketidaknyamanan lainnya mungkin muncul, seperti sakit yang menusuk, otot melemah atau sensitif terhadap sentuhan. Tergantung pada saraf yang terdampak, neuropati bisa menyebabkan sensasi ini pada tangan, tungkai, dan kaki.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, kerusakan saraf bisa menyebabkan masalah kesehatan mulai dari kebas ringan hingga nyeri yang membuat seseorang sulit untuk melakukan aktivitas normal.

Studi: Bukan Pagi, Ternyata Lari Sore Paling Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes
Ilustrasi garam.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Konsumsi garam berlebih dapat berisiko pada sejumlah penyakit, di antaranya hipertensi, gangguan ginjal, kanker, gangguan fungsi otak, osteoporosis, dan masih banyak lagi

img_title
VIVA.co.id
17 Desember 2024