Gejala Terburuk Omicron yang Disebabkan Varian BA.5

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Angka kasus COVID-19 di Indonesia dikabarkan mengalami peningkatan lagi, terutama setelah merebaknya subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

Kemenkes dorong Produksi Obat dalam Negeri agar Tak Bergantung Produk Impor

Subvarian baru ini disebut bisa menembus imunitas bahkan pada orang yang sudah divaksinasi sekalipun. Meski demikian, dua subvarian ini dikatakan lebih ringan dibanding subvarian sebelumnya yakni BA.1 dan BA.2.

Gejala BA.4 dan BA.5 tampak sama dengan subvarian Omicron sebelumnya. Orang-orang sembuh lebih cepat dan infeksinya tidak separah strain COVID-19 awal. Jika kasus serius terjadi, gejalanya mungkin menjadi lebih menyakitkan dan tidak nyaman.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Gejala terburuk dari subvarian baru Omicron adalah sakit tenggorokan yang parah. Beberapa bulan yang lalu, kita mungkin mengabaikan tenggorokan yang gatal. Tapi sekarang, itu bisa diidentifikasi sebagai salah satu gejala awal paling umum dari Omicron.

Dikutip dari laman Times of India, menurut para ahli di University of Colorado, seperti varian Omicron lainnya, BA.5 juga nampaknya mempengaruhi terutama pada saluran pernapasan atas. Gejala seperti sakit tenggorokan dan hidung tersumbat adalah tanda bahwa virusnya masuk ke hidung dan saluran napas. Tetapi, Omicron kemungkinan kecil mempengaruhi par-paru dibandingkan dengan varian terdahulu. 

Kadin Dorong Kemenkes Kaji Ulang Aturan soal Kemasan Rokok Polos

SwipeRx, perusahaan teknologi aplikasi untuk farmasi di Asia Tenggara bersama dengan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada hari Kamis, 08 Juli 2022 di Gedung dr. Adhyatma Kementerian Kesehatan RI Jalan Rasuna Said Blok X5 Jakarta Selatan.

Penandatanganan MoU tersebut diwakili oleh Direktur SwipeRx Indonesia, Oscar Ronald dan Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH. Acara ini juga dihadiri oleh Donald Wihardja, CEO MDI Ventures dan pejabat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Melalui kerja sama ini, SwipeRx terpilih untuk menjadi Media Partner bagi Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, yang diharapkan dapat meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia melalui upaya edukatif dan promotif serta menyebarluaskan informasi kesehatan yang terpercaya melalui tenaga kefarmasian seperti apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

Salah satu kegiatannya adalah mempromosikan vaksinasi COVID-19 di Indonesia, khususnya untuk kelompok atau daerah yang masih rendah tingkat vaksinasinya dan nantinya program tersebut akan dapat dipromosikan melalui tenaga kefarmasian yang sudah bermitra dengan SwipeRx.

“Dua hal yang menjadi target di masyarakat saat ini adalah behaviour change dan demand creation, Kemenkes membutuhkan dukungan mitra swasta dalam penyediaan kanal edukasi secara masif di masyarakat sehingga menjangkau
seluruh Indonesia,” ujar Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH dalam keterangan tertulis.

“Harus kita sadari bahwa COVID-19 masih ada, maka diperlukan sinergi dari setiap stakeholder dalam hal penyebarluasan informasi yang baik dan benar terkait vaksinasi COVID-19 dan informasi kesehatan lainnya. SwipeRx merupakan suatu media aplikasi yang menjangkau luas bagi insan farmasi, mendukung dalam pendidikan berkelanjutan dan mengaktifkan profesional farmasi untuk berperan aktif dalam memberikan informasi dan edukasi terkait Vaksinasi Covid-19 kepada masyarakat Indonesia,” kata Direktur SwipeRx Indonesia, Oscar Ronald.

Wakil Menteri Kesehatan (Kiri), Dante, Menko PMK (Tengah) Pratikno, Menkes (Kanan) Budi Gunadi Sadikin, Foto: Isra Berlian

100 Orang dirawat di RSCM Lantaran Judi Online, Menkes Minta Masyarakat Lakukan Ini

Dalam media briefieng online yag digelar oleh PB IDI Kamis kemarin, diungkap Krstiana bahwa pasien rawat jalan dua kali lipat dari angka pasien yang dirawat inap.

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024