Renggut 22 Nyawa Anak, WHO: Kasus Hepatitis Akut Bisa Lebih Besar
- freepik/lifeforstock
VIVA Lifestyle – COVID-19 dan Monkeypox bukan satu-satunya ancaman kesehatan yang dihadapi dunia saat ini. Kasus hepatitis akut yang parah juga meningkat di antara anak-anak secara global.
Dikutip dari laman The HealthSite, menurut pembaruan terakhir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1.010 kemungkinan kasus telah dilaporkan dari sekitar 35 negara sejak 5 April 2022 saat wabah pertama kali terdeteksi hingga 8 Juli 2022.
"Penyakit ini juga telah merenggut nyawa 22 anak," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Selain itu, badan kesehatan PBB itu mengindikasikan bahwa jumlah kasus sebenarnya mungkin lebih tinggi, dengan alasan kurangnya penerapan sistem pengawasan yang ditingkatkan.
Kasus tertinggi dilaporkan di Eropa
Jumlah kasus tertinggi dilaporkan dari Eropa (484), dengan 272 kasus dilaporkan dari Inggris saja. Dengan 435 kasus, wilayah Amerika menempati urutan kedua. Di antara kasus yang dilaporkan, transplantasi hati diperlukan pada hampir 46 anak.
"Dalam hal kematian, jumlah tertinggi dilaporkan di wilayah Amerika (13), diikuti oleh Indonesia dan Maladewa di Asia Tenggara (6)," menurut pernyataan WHO.
Penyebab wabah Hepatitis pada anak-anak
Penyebab wabah ini belum diidentifikasi. WHO mencatat bahwa pengujian laboratorium telah mengecualikan virus hepatitis A-E pada anak-anak ini.
Dalam banyak kasus, patogen seperti adenovirus (209) dan SARS-CoV-2 (78) terdeteksi oleh PCR. Tetapi data yang dilaporkan ke WHO tidak lengkap, kata badan tersebut.
Adenovirus terdeteksi pada 193 kasus yang dilaporkan di kawasan Eropa, sedangkan SARS-CoV-2 terdeteksi pada 54 kasus dari kawasan tersebut. Mual atau muntah, sakit kuning, kelemahan umum dan sakit perut adalah gejala yang paling sering dilaporkan di antara pasien.