Muncul Omicron BA.5.2, Akankah Picu Lonjakan Kasus COVID-19?
- Times of India
VIVA Lifestyle – China telah melaporkan kemunculan sub-varian Omicron baru BA.5.2. Menurut laporan, kasus baru yang terkait dengan sub-varian omicron BA.5.2 telah terdeteksi di beberapa bagian provinsi Beijing dan Shaanxi.
Pada hari Rabu kemarin, pihak berwenang Beijing mengkonfirmasi bahwa mereka telah menemukan tiga infeksi yang disebabkan oleh sub-varian BA.5.2. Menyadari situasinya, otoritas kesehatan Tiongkok telah mewajibkan semua orang untuk divaksinasi.
"Omicron sub-varian BA.5.2 ditemukan di Beijing dan Provinsi Shaanxi China barat laut, yang mengarah pada tindakan anti-epidemi yang diperkuat di daerah tersebut," ujar pernyataan resmi pejabat kesehatan, dikutip dari laman The Health Site.
Terkini, Ibu kota China telah mengeluarkan mandat yang mengharuskan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi COVID-19 sebelum mereka dapat memasuki beberapa ruang publik termasuk gym, museum, dan perpustakaan, dengan pengecualian hanya tersedia bagi mereka yang tidak dapat divaksinasi karena alasan kesehatan.
Laporan tentang munculnya varian Omicron baru datang pada saat China ingin melonggarkan kebijakan ketat nol COVID yang dinamis dengan mengurangi waktu karantina dan memungkinkan lebih banyak perjalanan udara internasional.
Menurut para pakar, sampai sekarang, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah varian ini dapat menyebabkan lonjakan covid lainnya secara global. Juga, jika kita berbicara tentang gelombang keempat di India, ada orang yang sudah divaksinasi lengkap dan ada juga yang sudah menerima boosternya.
"Ini berarti orang sekarang terlindungi dari virus. Jadi, gelombang keempat hanya mungkin terjadi ketika ada varian baru yang lebih mematikan di negara ini," kata RK Dutta, Rumah Sakit Omnicle, Kolkata.