Dukung Penanganan COVID-19 antar Negara G20, Standar Kesehatan Dibahas
- pexels/Edward Jenner
VIVA Lifestyle – Universitas Indonesia (UI) menjadi salah satu mitra pemerintah dalam G20. Artinya UI memiliki peran strategis dalam memfasilitasi diskusi dan dialog dan juga berkontribusi secara intelektual pada Presidensi G20 Indonesia.Â
Sebagai implementasinya, tim periset Fakultas Kesehatan Masyarakat dan DRRC Universitas Indonesia (FKM) yang diketuai oleh Prof. Fatma Lestari didukung oleh Direktur Riset dan Pengembangan Universitas Indonesia (DRP UI), berkolaborasi dengan ITTP-COVID19, ASEAN University Network, serta Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia menyelenggarakan webinar daring bertajuk ‘Harmonisasi dan Penguatan Standar Kesehatan Global dan Protokol Rekognisi COVID-19’.
Adapun isu strategis yang dibahas pada webinar itu mencakup pandangan dari beberapa pakar tentang harmonisasi protokol COVID-19, pengalaman masyarakat sipil dari perwakilan negara G20 terkait protokol COVID-19 dan kemungkinan alternatif protokol COVID-19 (pilihan testing COVID-19).Â
Selain itu, webinar itu juga mendiskusikan pembelajaran terkini tentang harmonisasi protokol COVID-19 antar Negara G20, meninjau gap, kebijakan, dan regulasi saat ini terkait harmonisasi protokol COVID-19 antar Negara G20 dan mengidentifikasi area potensial untuk perbaikan dan rekomendasi yang diperlukan dalam meningkatkan harmonisasi protokol COVID-19 antar Negara G20.
Dalam sambutannya Sekretaris Universitas UI, dr. Agustin Kusumayati MSc. PhD, turut berterima kasih kepada FKM UI yang telah mendukung acara ini yang akan memberikan benefit nyata di tingkat region. Sementara, Direktur DRP UI Munawar Khalil, S.Si., M.Eng.Sc., Ph.D. menambahkan, Universitas Indonesia mendukung sepenuhnya pelaksanaan webinar ini.Â
"Webinar ini adalah kontribusi nyata FKM UI bagi pelaksanaan G20 di Indonesia," ujar Dekan FKM UI, Prof. dr. Mondastri Korib Sudaryo, M.S., D.Sc, saat webinar yang digelar baru-baru ini.Â
Dalam sesi materi, Prof. Fatma Lestari mengatakan bahwa riset kebijakan G20 di bidang kesehatan oleh tim FKM UI telah membuahkan beberapa rekomendasi untuk penguatan harmonisasi tes, vaksin dan data interopabilitas COVID-19.Â
Sejalan dengan itu, Prof. DR. Ing. Eko Supriyanto (UTM-ITTP) menegaskan pentingnya kepemimpinan yang kuat dan transformatif antar negara G20. Sedangkan, dr. Imran Pambudi, MPHM dari Kemenkes RI menginformasikan tentang implementasi penggunaan G20 universal verifier untuk negara G20 berbasis QR code sertifikat vaksin.Â
"Pada intinya segala implementasi kebijakan harus berdasarkan data formal," kata Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr.PH dari FKM menegaskan.Â
Berbagi pengalaman sebagai pelaku perjalanan antar negara G20, dr. Anthony P. Sunjaya PhD. (candidate), mengatakan pentingnya penggunaan framework dan decision making matrix untuk menentukan regulasi dan protokol.Â
Sebagai kesimpulannya disepakati bahwa harmonisasi protokol itu sangat perlu dan sharing data sebagai bagian harmonisasi protokol COVID-19 harus diteruskan dengan memerhatikan data-data apa saja yang dapat di-share, yaitu data dalam bentuk aggregated atau federated data, data genom, dan format common data module. Hal lain yang tidak kalah penting dalam harmonisasi protokol adalah harus terbangunnya kepercayaan antara publik atau masyarakat dan wali data (data custodian). Â
Sebagai capaian utama dari webinar ini adalah berbagai pengalaman dan pengetahuan serta kebijakan terkini tentang protokol COVID-19 dalam rangka mewujudkan dan berkontribusi dalam harmonisasi protokol COVID-19 Â antar Negara G20 dan area potensial untuk perbaikan.