Kelembapan Rendah, Banyak Jemaah Haji Alami 3 Masalah Kulit Ini

Ilustrasi sakit kulit
Sumber :
  • Times of India

VIVA Lifestyle – Beberapa jemaah haji mengalami penyakit kulit yang dipicu dengan kelembapan yang rendah di Arab Saudi. Biasanya keluhan masalah kulit yang sering dialami jemaah haji adalah kulit kering dan pecah-pecah.

Panja Haji DPR Usul Pemerintah Indonesia Dirikan RS sendiri di Arab Saudi

Jika dibiarkan, kulit kering dan pecah-pecah akan menyebabkan terjadinya penyakit kulit atau bahkan bisa semakin parah jika seseorang yang memiliki riwayat diabetes.

Seperti yang dijelaskan dalam situs Kementerian Kesehatan, Sehatnegeriku, dokter spesialis dermatologi dan venereologi KKHI Mekah, dr. Milany Harirahmawati menjelaskan penyakit kulit yang sering terjadi pada jemaah haji, yaitu xerosis kutis, dermatitis atopik, dan selulitis.

Pembatasan Jemaah Haji Lansia, Kemenag Tunggu Surat Resmi Pemerintah Arab

Menurut dr. Milany, untuk keluhan xerosis kutis biasanya penderita memiliki gejala seperti kulit kasar, kering, bersisik, hingga pecah-pecah.

Jemaah haji yang memiliki gejala tersebut harus lebih lagi memperhatikan asupan cairan, mengoles pelembap, dan selalu menggunakan alat pelindung dari paparan sinar matahari langsung.

Dukung Prabowo soal Penurunan Biaya Haji 2025, PKS: Sinyal Positif Kesamaan Persepsi Pemerintah

Sedangkan dengan Dermatitis atopik, dr. Mel menjelaskan bahwa biasanya terjadi karena adanya riwayat atopi atau alergi.

Bagi penderita yang mengalami kasus ini, selain menggunakan pelembab, cara lain adalah dengan menggunakan obat yang bersifat anti inflamasi.

“Anti inflamasi ini untuk mengurangi rasa gatal akibat pelepasan histamin dari dalam tubuh yang mengalami alergi,” katanya.

Selulitas merupakan peradangan jaring sub kutis akibat infeksi bakteri. Selulitas ini dapat terjadi jika jemaah haji membiarkan kulit yang kering hingga menjadi luka.

Kondisi kulit seperti ini harus diperhatikan, khususnya bagi penderita diabetes yang rentan mengalami selulitas terutama bagi yang memiliki komplikasi diabetic foot.

“Untuk jemaah haji terutama yang memiliki risiko tinggi terhadap terjadi penyakit kulit seperti penderita diabetest dan gangguan imunitas lainnya, harus lebih peduli dengan kesehatan kulitnya. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya