Calon Bayi Didiagnosis PJB, Apa yang Perlu Dilakukan Orang Tua?
- The Sun
VIVA Lifestyle– Penyakit jantung bawaan (PJB) atau congenital heart disease adalah kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir.
"Penyakit jantung bawaan ini terjadi karena adanya gangguan pada proses pembentukan dan perkembangan jantung sejak bayi di dalam kandungan," kata Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskuler, Dr. dr. Dicky Fakhri, Sp.BTKV (K), dalam program Hidup Sehat TVOne, Kamis 30 Juni 2022.
Lebih lanjut diungkap Dicky, PJB ini waktu terjadi pertemuan antara kromosom dan sel telur, dalam perkembangannya saat bulan kedua. Bulan ketiga mulai terbentuk calon jantung di situ berproses terjadinya sekat-sekat, dari situ lahirnya kelainan jantung bawaan. Meski begitu, dia menjelaskan, penyebab pasti dari PJB ini secara definitif masih dalam penelitian.
Ilustrasi bayi.
- Pexels
"Penyebabnya banyak yang pasti secara definitif a atau b masih dalam penelitian, ada kekurangan gizi, ada penyakit lain tapi semua masih asumsi," kata dia melanjutkan.
Meski begitu dengan kemajuan teknologi saat ini, PJB bisa dideteksi sejak bayi ada dalam kandungan. Calon ibu bisa memeriksanya di usia 3-4 bulan.
"Dengan kemajuan teknologi, alat usg bisa dideteksi 3-4 bulan dalam kandungan apakah ada dempet satu rongga dengan rongga lainnya. Kalau diagnosa pastinya setelah lahir harus dikonfirmasi pemeriksaan ECO pada bayi," kata dia.
Ibu hamil
- Pixabay/ Fotorech
Lalu ketika dalam pemeriksaan ditemukan adanya PJB, apa yang harus dilakukan? Apakah bayi tersebut perlu dipertahankan atau tidak? Terkait hal itu, Dicky menyebut, bayi tersebut harus dipertahankan.
"Harus dipertahankan, awalnya meski belum tau penyebabnya ada dokter dan rumah sakit untuk mengobatinya, yang harus disiapkan mental orang tua, cari tempat melahirkan dengan fasilitas yang menunjang. gejalanya kelainan biru atau tidak dengan biru, kelainan anatominya sangat variatif," kata Dicky.
Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel
Konflik berkepanjangan di Timur Tengah kembali memakan korban jiwa yang mengejutkan. Hal itu diakibatkan adanya konflik Israel dengan Hizbullah di Lebanon.
