Ini Perbedaan antara HIV dan AIDS Menurut Dokter
- Freepik
VIVA Lifestyle – Mungkin kata HIV dan AIDS sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Kedua kata tersebut biasanya saling berkaitan. Namun tahukah kamu kalau HIV dan AIDS merupakan dua hal yang berbeda?
Berdasarkan penjelasan dari dokter spesialis penyakit dalam dr. Richard Suwandi, Sp.PD dalam video di kanal YouTube VDVC Health, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala-gejala penyakit yang disebabkan akibat menurunnya daya tahan tubuh.
Di dalam tubuh memang terdapat kuman-kuman yang seharusnya tidak menimbulkan penyakit. Tetapi ketika daya tahan tubuh menurun drastis oleh salah sebab, di antaranya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus), maka kuman tersebut bisa menimbulkan penyakit. Kumpulan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri maka disebut dengan AIDS.
Sementara HIV merupakan virus RNA yang masuk ke tubuh lalu menghancurkan daya tahan tubuh atau sistem imun. Bila tidak ditangani segera, HIV akan menyebabkan AIDS. Maka dari itu, kedua singkatan ini sering muncul berdampingan.
Cara HIV menular
Rupanya HIV hanya menular melalui darah. Banyak mitos yang mengatakan HIV dapat menyebar lewat berciuman atau salaman. Tetapi kemungkinan ini sangat jarang terjadi. Hal terpenting agar HIV tidak menular yaitu jaga jarak antara pengidap dengan non-pengidap terutama pada bagian tubuh mulut, mata, dan organ kelamin.
Meskipun ‘hanya’ lewat darah, ternyata ada berbagai cara yang membuat HIV menjadi berkembang lalu menyerang tubuh yaitu:
- Penggunaan jarum suntik bergantian
Metode ini terbilang paling sering menyebabkan tertularnya HIV, di mana ada pertukaran darah di situ. Salah satunya ketika melakukan transfusi darah. Perbandingan penularan lewat jarum suntik yakni 1 di antara 10 suntikan.
- Hubungan seksual sesama lelaki
Hubungan seksual sesama lelaki yang dilakukan melalui anal berisiko tinggi menimbulkan HIV. Hal ini disebabkan tidak ada lubrikasi sehingga mengakibatkan lecet lalu mengeluarkan darah dan ada transfusi darah kotor. Di sisi lain, hubungan seksual tidak menularkan HIV asalkan tidak ada kontak darah. Tetap saja kesempatan tertular HIV dengan hubungan seksual sesama lelaki sangat tinggi yakni dengan perbandingan 1 dari 5 orang.
- Penggunaan alat kecantikan
Sering kali ketika melakukan perawatan kecantikan seperti facial, salon atau klinik menggunakan jarum. Jika tempat itu menggunakan ulang jarum perawatannya bahkan walau sudah dibersihkan, kuman HIV masih bisa menempel sebab ia tahan terhadap terobosan seperti virus hepatitis tipe C dan B.
Gejala penyakit HIV
Seorang yang positif HIV tidak mengalami gejala spesifik sampai ia berada di fase AIDS. Tetapi dalam beberapa kasus, ada gejala akut HIV yang terjadi sejak pertama kali terpapar sampai minggu kesembilan dengan variasi yang beragam. Gejalanya antara lain:
- Suhu badan panas
- Pegal-pegal
- Terkadang disertai pembesaran kelenjar getah bening
Terkadang tanda yang disebutkan di atas merupakan gejala flu sehingga perbedaannya sangat tipis. Biasanya gejala tersebut akan hilang dalam waktu 1 hingga 2 minggu.
Tonton penjelasan lengkapnya di sini: