Mengenal Manic Bipolar, Diduga Terkait Hilangnya Marshanda di LA

Marshanda, salah satu artis yang melakukan sulam alis.
Sumber :
  • Instagram @alitattoosulam

VIVA Lifestyle – Marshanda yang sedang berada di Los Angeles, Amerika Serikat, dikabarkan telah hilang kontak. Diungkap oleh salah satu sahabatnya, Sheila Salsabila, sudah beberapa hari ibu satu anak itu tanpa kabar dan diduga terkait dengan penyakit bipolar yang diidapnya.

Ditanya Lebih Pilih Jelek tapi Kaya atau Cantik tapi Miskin, Jawaban Marshanda dan Nia Ramadhani Mengejutkan Netizen

"Dicari DAY 2: @marshanda99," tulis Sheila dalam Stories-nya.

Menurut Sheila, kehilangan Marshanda diduga kuat terkait dengan bipolar. Sheila menyebut, sahabatnya tersebut kemungkinan sedang dalam tahap Gejala Manik atau Episode Manic.

Jadi Cara Diet Ampuh Marshanda dan Amanda Manopo, Ternyata Ini 7 Efek Samping Intermittent Fasting

“Kehilangan WNI untuk Pertama Kalinya di Los Angeles, California, AS. Dia ada di Episode Manic (Psikosis: Keadaan Pikiran yang Berubah - Gangguan Bipolar). Mohon bantuannya Pak @jokowi Kemarin dia sebut sebut mama Bapak dan @joebiden," tulisnya lagi.

Potret sebelum Marshanda hilang di LA

Photo :
  • Tangkapan layar
Pelajaran Penting, Kebiasaan Marshanda Minum Kopi di Usia 15 Tahun Diduga Picu Bipolar

Lantas, apa itu manic bipolar?
Dikutip dari laman WebMD, Gangguan bipolar, juga dikenal sebagai manik depresi, adalah penyakit mental yang membawa suasana hati yang sangat tinggi dan rendah serta perubahan dalam tidur, energi, pemikiran, dan perilaku.

Orang yang memiliki gangguan bipolar dapat mengalami periode di mana mereka merasa terlalu bahagia dan bersemangat dan periode lain merasa sangat sedih, putus asa, dan lesu. Di antara periode tersebut, mereka biasanya merasa normal. Anda dapat menganggap tinggi dan rendah sebagai dua "kutub" suasana hati, itulah sebabnya disebut gangguan "bipolar".

Kata "manik" menggambarkan saat-saat ketika seseorang dengan gangguan bipolar merasa terlalu bersemangat dan percaya diri. Perasaan ini juga dapat melibatkan sifat lekas marah dan pengambilan keputusan yang impulsif atau sembrono. Sekitar setengah dari orang yang mengalami manik juga dapat mengalami delusi (meyakini hal-hal yang tidak benar dan tidak dapat dibicarakan) atau halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada).

"Hypomania" menggambarkan gejala mania yang lebih ringan, di mana seseorang tidak memiliki delusi atau halusinasi, dan gejalanya yang tinggi tidak mengganggu kehidupan sehari-hari mereka.

Ilustrasi stres.

Photo :
  • Pixabay

Kata "depresi" menggambarkan saat-saat ketika orang tersebut merasa sangat sedih atau tertekan. Gejala tersebut sama dengan yang dijelaskan pada gangguan depresi mayor atau "depresi klinis", suatu kondisi di mana seseorang tidak pernah mengalami episode manik atau hipomanik.

Kebanyakan orang dengan gangguan bipolar menghabiskan lebih banyak waktu dengan gejala depresi daripada gejala manik atau hipomanik. Di kasus Marshanda, kemungkinan yang dialaminya dalam gejala manik atau hipomanik.

Apa Gejala Gangguan Bipolar?
Pada gangguan bipolar, episode dramatis dari suasana hati yang tinggi dan rendah tidak mengikuti pola yang ditetapkan. Seseorang mungkin merasakan keadaan suasana hati yang sama (depresi atau manik) beberapa kali sebelum beralih ke suasana hati yang berlawanan. Episode ini dapat terjadi selama beberapa minggu, bulan, dan kadang-kadang bahkan bertahun-tahun.

Seberapa parahnya berbeda dari orang ke orang dan juga dapat berubah seiring waktu, menjadi lebih atau kurang parah.

Marshanda

Photo :
  • IG @marshanda99

Gejala mania ("yang tertinggi"):
Kebahagiaan, harapan, dan kegembiraan yang berlebihan
Perubahan mendadak dari gembira menjadi mudah tersinggung, marah, dan bermusuhan
Kegelisahan
Bicara cepat dan konsentrasi buruk
Peningkatan energi dan lebih sedikit kebutuhan untuk tidur
Gairah seks yang sangat tinggi
Membuat rencana besar dan tidak realistis
Menunjukkan penilaian yang buruk
Penyalahgunaan narkoba dan alkohol
Menjadi lebih impulsif
Kurang tidur
Kurang nafsu makan
Rasa percaya diri dan kesejahteraan yang lebih besar
Menjadi mudah terganggu

Selama periode depresi ("terendah"), seseorang dengan gangguan bipolar mungkin memiliki:
Kesedihan
Kehilangan energi
Perasaan putus asa atau tidak berharga
Tidak menikmati hal-hal yang pernah mereka sukai
Sulit berkonsentrasi
Kelupaan
Berbicara perlahan
Kurangnya dorongan seks
Ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan
Menangis tak terkendali
Kesulitan membuat keputusan
Sifat lekas marah
Perlu lebih banyak tidur
Insomnia
Perubahan nafsu makan yang membuat Anda kehilangan atau menambah berat badan
Pikiran tentang kematian atau bunuh diri
Mencoba bunuh diri

Apa Penyebab Gangguan Bipolar?
Tidak ada penyebab tunggal gangguan bipolar. Para peneliti sedang mempelajari bagaimana beberapa faktor dapat menyebabkannya pada beberapa orang.

Misalnya, terkadang itu hanya masalah genetika, artinya Anda memilikinya karena itu diturunkan dalam keluarga Anda. Cara otak Anda berkembang mungkin juga berperan, tetapi para ilmuwan tidak yakin bagaimana atau mengapa itu terjadi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya