6 Manfaat Cuti 40 Hari untuk Suami Dampingi Istri Melahirkan
- Instagram/jenniferbachdim
VIVA – Beberapa waktu lalu, publik dihebohkan dengan cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan yang tertuang di dalam Rancangan Undang-Undang tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA). Terkait cuti ayah 40 hari, selama ini banyak orang tua yang hanya berpikir bahwa cuti melahirkan hanya dibutuhkan oleh ibu saja.Â
Tapi, pada kenyataannya peran ayah untuk membantu sang ibu yang baru melahirkan sangat penting. Hal tersebut tidak bisa dilakukan bila ayah tak memiliki cuti ayah. Apalagi, peran perempuan di dalam masyarakat dan ekonomi telah berubah selama setengah abad belakangan. Kini, 70% perempuan yang mempunyai anak adalah pekerja.Â
Sebab itu, baru-baru ini peran laki-laki dalam kehidupan berumah tangga mulai berubah secara signifikan. Cuti ayah merupakan sebuah contoh jelas tentang hal tersebut. Nah, untuk memahami lebih lanjut tentang hal itu, berikut ulasan mengenai manfaat cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan yang dirangkum dari berbagai sumber.Â
1. Distribusi Tanggung Jawab yang Setara
Penelitian memperlihatkan bahwa saat mengambil cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan, suami memiliki kesempatan untuk membangun fondasi dasar dalam membagi tanggung jawab yang lebih merata berhubungan dengan anak di masa mendatang.
Sebuah penelitian juga memperlihatkan bahwa cuti ayah ini bisa memengaruhi keputusan orang tua tentang bagaimana cara mengalokasikan sumber daya untuk mengasuh anak, pekerjaan rumah tangga, atau pekerjaan lainnya.Â
2. Mengurangi Risiko Depresi
Sang istri juga akan merasakan keuntungan dengan adanya cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan. Saat suami mereka mengambil cuti, hal ini berakibat pada penurunan depresi setelah melahirkan. Berdasarkan laporan McKinsey, peningkatan keterlibatan ayah untuk merawat bayi bisa mengurangi tingkat depresi ibu setelah melahirkan.Â
Kemudian sebuah penelitian mengenai bagaimana cuti ayah memengaruhi depresi postpartum ibu memperlihatkan bahwa kekurangan keterlibatan ayah merupakan prediktor yag jelas dari intensitas gejala depresi. Penting diketahui pula bahwa peningkatan hasil pasca persalinan ibu bukan hanya kehadiran ayah tapi partisipasinya dalam merawat buah hati.Â
3. Bonding dengan Anak
Menyadur dari NYTimes, sebuah penelitian yang dilakukan Richard Petts, profesor sosiologi di Ball State University dan Chris Knoester, seorang profesor sosiologi di Ohio State University memperlihatkan bahwa cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan memberikan manfaat yang langgeng. Bukan hanya untuk ibu, tapi juga anak-anak mereka.Â
Pett dan Knoester juga menemukan bahwa, sembilan tahun berlalu, anak-anak yang ayahnya mengambil setidaknya dua minggu setelah ibu melahirkan anak, dikatakan mereka merasa lebih dekat dengan ayah ketimbang anak-anak yang ayahnya tidak mengambil cuti sama sekali.Â
4. Mendukung Karier
Cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan juga mencatat, hal itu membantu mereka untuk mendukung tujuan karier pasangan mereka dan juga untuk meminimalkan dampak negatif dalam kemajuan kariernya.Â
Sepasang suami istri yang sama-sama bekerja menyebut, mereka berdua bisa mengambil cuti sebagai orang tua, mereka bisa mempertahankan profesi, identitas, dan nilai serta non-nilai orang tua yang tentu saja sangat bagus untuk hubungan mereka.
5. Memperkuat Hubungan dengan Pasangan
Para penulis menyebut bahwa 90% pekerja yang diwawancarai dalam penelitian tersebut merasakan bahwa hubungan mereka dengan pasangan menjadi semakin kuat. Pasangan juga melaporkan dampak positif di hubungan mereka yang kurang baik, terutama berkaitan dengan pembagian tugas dalam rumah tangga dan dukungan emosional serta asuh anak.Â
6. Meningkatkan Produktivitas
Sebuah studi juga mengatakan bahwa banyak ayah yang mengaku lebih produktif, berenergi dan termotivasi untuk selalu bekerja di perusahaan mereka setelah mengambil cuti ayah. Mereka juga sangat menghargai kesempatan untuk mengambil cuti 40 hari untuk suami dampingi istri melahirkan.Â