Prediksi Lonjakan Kasus COVID-19 Akhir Juli, Aman Masuk Sekolah?

Memakai masker
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Erlina Burhan SpP, menyebutkan bahwa total subvarian baru Omicron yakni BA.4 dan BA.5, sebanyak 57 kasus. Rupanya, terdapat pasien anak-anak diantara total kasus COVID-19 subvarian baru Omicron yang cukup mengkhawatirkan.

Survei 57 Persen Pembicaraan di Media Sosial Nilai Program Makan Siang Gratis di Sekolah Belum Tepat Sasaran

"8-9 persen anak-anak, ini kita khawatir. Lansia juga ada," ujar Erlina dalam konferensi pers di PB IDI, Jakarta, Selasa 21 Juni 2022.

Subvarian Omicron ini sendiri sudah ditemukan sejak Januari 2022 di Afrika Selatan dan menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Lalu pada Mei 2022 ini, masuk sebagai Varian of Concern atau varian yang patut disorot.

Bertemu Prabowo, GAVI Janji akan Perkuat Kerja Vaksin dengan Indonesia

"Terbukti lebih menular dan mudah transmisinya. Menurunkan efektivitas vaksin terapi dan ini mengganggu atau berdampak pada sistem kesehatan," tuturnya.

Tak heran, lonjakan kasus diprediksi oleh pemerintah di akhir Juli 2022 atau tepatnya satu bulan pasca ditemukan kasus pertama subvarian baru Omicron. Sayangnya, prediksi lonjakan kasus tersebut bertepatan dengan proses masuknya ajaran baru bagi anak sekolah.

Prabowo Sebut Indonesia Bakal Jadi Anggota GAVI, Kucurkan Dana Rp 475 Miliar Lebih

"Akhir juli dan itu tahun ajaran baru. Harus lindungi anak-anak kita. Ingin prokes lebih didisiplinkan lagi di sekolah-sekolah. Dan cakupan vaksin pada anak-anak diupayakan lebih tinggi," ujar dia.

Erlina juga menambahkan bahwa vaksin COVID-19 sendiri sudah kian dikembangkan yang mana untuk anak bawah 6 tahun mulai diperbolehkan. Akan tetapi, hal tersebut belum berlaku di Indonesia sehingga tetap harus menjalani protokol kesehatan.

Ilustrasi Omicron

Photo :
  • Dokumentasi VIVA

"Biasanya anak-anak akan lebih berdampak dan menularkan. Ujung-ujungnya, kalau ada kerumunan di sekolah, prokes harus ketat. Sekolah identik dengan kerumunan. Imbau sekolah-sekolah untuk lebih ketat lagi," jelasnya.

Menjaga jarak dan mencuci tangan, kata Erlina, juga kembali ditekankan agar anak-anak tetap terhindar dari penularan subvarian baru Omicron. Maka, diimbau agar para orang tua bisa mengedukasi anak-anaknya sehingga tetap memakai masker dan mencuci tangan saat di kerumunan serta menjaga jarak sesering mungkin.

"Semakin disiplin, maka penularan berkurang. Kami tidak hitung puncaknya terjadi akhir juli tapi dari Kemenkes yang betul-betul menghitung, di akhir Juli, yang akan segera terjadi ini. Yuk antisipasi prediksi itu," kata Erlina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya