Amankah Obat Kolesterol dan Hipertensi Dikonsumsi Jangka Panjang?

Obat-obatan
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Obat-obatan selalu dinilai memiliki efek samping bagi tubuh, yang rentan membuat banyak orang enggan mengonsumsinya dalam jangka panjang. Tak terkecuali anggapan terhadap obat penurun kolesterol dan darah tinggi (hipertensi). Lantas, bagaimana faktanya?

Kolesterol tinggi dan hipertensi merupakan kondisi yang kerap disebabkan oleh gaya hidup kekinian, mulai dari makanan siap saji, minuman tinggi gula, serta gaya hidup tidak aktif bergerak. Tak heran, kedua kondisi ini pun mengintai usia muda lantaran sudah menjalani pola hidup yang kurang sehat tersebut.

Untuk mengatasi kolesterol tinggi dan hipertensi sejatinya dapat dengan mengubah gaya hidup. Namun, ada kondisi tertentu yang membuat kadar kolesterol dan darah tinggi tak kunjung reda usai memodifikasi gaya hidup sehingga disarankan mengonsumsi obat. Obat kolesterol dan hipertensi kerap dikonsumsi dalam keseharian, serta tak boleh putus obat.

Ilustrasi minum obat.

Photo :
  • U-Report

Tetapi, tak sedikit anggapan yang menilai obat yang dikonsumsi dalam jangka panjang bisa membahayakan tubuh, salah satunya ginjal. Menurut Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI), Dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH FINASIM, ada jenis obat tertentu yang aman bagi ginjal.

"Benar, tapi obat apa dulu. Kalau obat hipertensi, kolesterol, obat gula (diabetes), itu tidak menggangu ginjal," ujarnya dalam temu media di kawasan Menteng, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Terlebih, anggapan pengidap hipertensi rentan idap gagal ginjal akibat terlalu sering konsumsi obat adalah pemikiran yang salah. Dokter Tunggul menjelaskan, kebutuhan obat pada pengidap hipertensi harus dipenuhi.

"Orang hipertensi jadi gagal ginjal bukan karena obat tapi karena obat kurang. Obatnya disetop makan, itu yang sebabkan gagal ginjal," kata dia lagi.

Adapun gagal ginjal merupakan salah satu bentuk kecacatan organ yang menakutkan disebabkan karena hipertensi. Orang yang terdiagnosis hipertensi harus patuh terhadap pengobatannya dan jangan pernah menghentikan pengobatannya sendiri ketika tekanan darah nampak stabil.

Terlepas dari itu, Dokter Tunggul menegaskan, terdapat jenis obat tertentu yang memang berbahaya bagi ginjal. Obat jenis ini yang sebaiknya dibatasi atau dihindari agar ginjal tetap sehat.

"Obat hipertensi, diabetes, kolesterol akan melindungi ginjal. Kalau obat yang rusak ginjal seperti obat penghilang rasa sakit yang dimakan berlebihan. Bisa juga obat kurus atau obat nggak jelas yang dibeli bebas," terangnya.

Obat Penurun Kolesterol

Kolesterol

Photo :
  • Times of India

Obat statin adalah obat resep yang menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit kardiovaskular, yang merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat. Seringkali terapi lini pertama setelah perubahan gaya hidup, statin dapat mengurangi risiko stroke, serangan jantung dan bahkan kematian akibat penyakit kardiovaskular hingga 25 persen atau lebih.

Jika Anda sudah pernah mengalami kejadian kardiovaskular, statin adalah andalan terapi pencegahan jangka panjang untuk mengurangi kemungkinan itu akan terjadi lagi.

Meskipun statin bermanfaat bagi mereka yang paling berisiko terkena penyakit kardiovaskular, banyak orang khawatir tentang penggunaan obat kelas ini. Namun, itu ditepis oleh Seth Martin, M.D., M.H.S., selaku profesor kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins dan direktur Pusat Gangguan Lipid Lanjutan.

“Secara umum, bahaya statin telah dilebih-lebihkan. Statin memiliki rekam jejak yang solid. Dalam memantau orang yang memakai statin selama beberapa dekade, kami menemukan bahwa mereka aman dan kebanyakan orang menoleransinya dengan baik tanpa masalah. Tapi tetap saja, kesalahpahaman ini tetap ada," kata dia, dikutip dari laman Mayo Clinic.

Obat Hipertensi

Ilustrasi Hipertensi

Photo :

Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk membantu mengontrol tekanan darah tinggi. Banyak orang perlu mengambil kombinasi obat yang berbeda.

jika Anda berusia di bawah 55 tahun – Anda biasanya akan ditawari ACE inhibitor atau angiotensin-2 receptor blocker (ARB) jika Anda berusia 55 tahun atau lebih, atau Anda semua usia dan berasal dari Afrika atau Karibia – Anda biasanya akan ditawari penghambat saluran kalsium

Dukung Akses Perawatan Ginjal Kronis, Distribusi Mesin Hemodialisis Segera Jangkau Seluruh Indonesia

Anda mungkin perlu minum obat tekanan darah selama sisa hidup Anda. Namun, dokter Anda mungkin dapat mengurangi atau menghentikan pengobatan Anda jika tekanan darah Anda tetap terkendali selama beberapa tahun.

Sangat penting untuk minum obat sesuai petunjuk. Jika Anda melewatkan dosis, itu tidak akan berfungsi dengan baik. Obatnya tidak serta merta membuat Anda merasa berbeda, tetapi ini tidak berarti tidak bekerja.

Pasien Kanker Alami Nyeri Luar Biasa, Ternyata Ini Penyebabnya

Obat-obatan yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dapat memiliki efek samping, tetapi kebanyakan orang tidak mendapatkannya. Jika Anda mendapatkan efek samping, jangan berhenti minum obat. Bicaralah dengan dokter Anda, yang mungkin menyarankan untuk mengganti obat Anda.

Penjualan Kolang Kaling Meningkat

Inilah 10 Manfaat Kolang-kaling yang Harus Anda Ketahui

Selain rasanya yang kenyal dan segar, kolang-kaling juga memiliki berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa.

img_title
VIVA.co.id
20 Desember 2024