Setelah Terkena Sinar Matahari, Mandi Air Dingin jadi Lebih Baik?

Ilustrasi mandi
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Sinar matahari dipercaya memiliki beragam manfaat bagi kesehatan namun cuaca yang panas beberapa hari ini sering sekali dikeluhkan dan membuat tidak nyaman lantas Adakah dampak bagi kesehatan kulit akibat gelombang panas ini?

Kulit menyebabkan berbagai respons terhadap gelombang panas, misalnya berkeringat. Jika terdapat banyak gelombang panas tentunya jadi lebih banyak berkeringat sehingga Ini meningkatkan prevalensi terjadinya biang keringat pada kulit. Kemudian kulit juga dapat memberikan respons akan aktifnya kelenjar minyak di kulit kita sehingga pada beberapa orang yang tipe kulitnya acne prone akan lebih mudah terjadi jerawat. Kemudian kelembaban yang berlebihan akibat berkeringat yang berlebih juga akan menimbulkan berbagai masalah kulit misalnya jamur.

“Karena jamur sangat suka tempat yang lembab secara umum suhu yang panas dan gelombang panas juga dapat mengubah pola dan dinamika penyakit, misalnya pemanasan global dapat membuat kita krisis air. Krisis air bersih tentunya dapat menyebabkan berbagai masalah kulit misalnya hygiene yang buruk dapat meningkatkan prevalensi infeksi bakteri dan efek jamur dan infeksi-infeksi lainnya. Kemudian penyakit-penyakit yang biasanya kita temukan di daerah tropis,” kata Dr. Arini Widodo, SpKK dalam Hidup Sehat tvOne, Jumat, 17 Juni 2022.

Mandi

Photo :
  • Times of India

Kemudian, setelah seharian beraktivitas mandi merupakan hal yang harus dilakukan, terlebih saat gelombang panas yang saat ini terjadi.  Tidak hanya membuat badan menjadi segar setelah mandi suasana hati pun menjadi happy, namun benarkah setelah terpapar panasnya matahari tidak dianjurkan untuk langsung mandi?

“Dalam konteks sun burn atau kulit pasca terbakar sinar matahari sebenarnya membasuh kulit dengan air dingin merupakan pilihan yang tepat. Kenapa? Karena air dingin dapat membantu untuk meredakan kulit yang terbakar sinar matahari dan membantu untuk menenangkan kulit,” ujarnya.

“Namun apabila fokusnya ingin mendinginkan diri dari suhu yang terlalu panas, sebenarnya air yang terlalu dingin itu tidak tepat. Sebaiknya kita mandi dengan suhu air yang biasa yaitu sekitar 33 derajat Celcius. Air yang terlalu dingin justru akan membuat pembuluh darah pada kulit menjadi semakin ciut, sehingga pembuluh darah tersebut tidak bisa membantu kulit kita untuk melepaskan panas yang berlebih pada tubuh. Alhasil setelah mandi justru kita akan lebih mudah merasa cepat panas lagi,” katanya.

Terik Matahari saat musim panas.

Photo :
  • U-Report
Terpopuler: Cara Atasi Bau Kaki dan Ketiak, Bukan Hanya Mandi

Dokter Arini juga mengungkap tips agar tidak terkena sun burn atau untuk menjaga kulit tetap sehat di tengah teriknya matahari. Menurutnya, berbagai macam perlindungan bisa dilakukan.

“Pertama, kita menghindari sinar matahari seperti jam 10 pagi sampai jam 2 siang. Kemudian kita dapat menghindari sinar matahari juga dengan menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30,” ujarya.

Tiga Gejala Awal Penyakit Jantung yang Sering Muncul, Salah Satunya dari Jari

“Kemudian kita dapat menggunakan yang namanya physical protection yaitu proteksi fisik terhadap sinar matahari seperti menggunakan pakaian dengan lengan panjang kemudian memakai topi dan memakai kacamata kemudian apabila kita berkeringat kita harus segera seka keringat,” katanya lagi.

Diduga Depresi Masalah Ekonomi, Pria 34 Tahun Gantung Diri di Kamar Mandi
Ilustrasi kanker payudara. (Unsplash.com/Angiola Harry)

Deteksi Dini Kanker Payudara dengan 5 Cara Ini, Perempuan Wajib Tahu

Kanker payudara salah satu penyakit paling umum yang menyerang perempuan di dunia. Deteksi dini meningkatkan peluang pengobatan yang efektif dan harapan hidup.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2024