6 Manfaat ASI, Penting Untuk Bayi dan Ibu Menyusui

Ibu menyusui
Sumber :
  • flickr

VIVA – Manfaat ASI (Air Susu Ibu) sangat penting bagi bayi baru lahir dan ibu menyusui. ASI eksklusif diberikan sejak bayi baru lahir hingga berusia enam bulan. Asupan yang paling baik untuk diberikan kepada si kecil adalah ASI. Selama 6 bulan pertama kehidupan bayi, ibu tidak perlu memberikan tambahan asupan apa pun lagi, karena air susu ibu sudah memenuhi nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Contohnya seperti vitamin, protein, dan lemak.

Anak Alergi Susu Sapi? Jangan Salah, Pencegahannya Harus Sejak Hamil hingga Melahirkan

ASI adalah Air Susu Ibu yang merupakan sumber gizi utama bagi bayi yang belum bisa mengonsumsi makanan padat. Pemberian ASI untuk bayi disarankan hingga Si Kecil berusia 2 tahun. Setelah menginjak usia 6 bulan, biasanya bayi diberi makanan pendamping ASI (MPASI). Meski demikian, pemberian ASI disarankan terus berlanjut hingga usia 2 tahun.

Berdasarkan halodoc, adapun manfaat ASI bagi bayi baru lahir yaitu:

Bisakah Budget Rp10 Ribu Wujudkan Makanan Bergizi Lengkap dengan Susu?

1. Sebagai Antibodi Bayi

Air susu ibu mengandung zat antibodi yang membuat sistem kekebalan tubuh bayi lebih kuat dan bisa membantunya melawan segala bakteri dan virus. Bayi akan terhindar dari risiko terserang diare, sembelit, infeksi telinga, dan infeksi saluran pernapasan. Bayi yang diberi ASI juga akan mengurangi risiko dirinya terkena penyakit diabetes ketika dewasa. Antibodi dari tubuh ibu yang disalurkan lewat ASI juga melindungi bayi dari serangan asma dan alergi.

Susu UHT Aman untuk Anak, Tapi...

2. Penting untuk Tulang

ASI sangat penting untuk diberikan kepada si kecil selama tiga bulan hingga lebih, karena dapat menguatkan tulang leher dan tulang belakangnya.

3. Mencerdaskan Bayi

Ibu tentu ingin bayinya tumbuh menjadi anak yang cerdas. Memberikan ASI eksklusif adalah kuncinya. Para ahli berpendapat bahwa kandungan asam lemak pada air susu ibu dapat mencerdaskan otak bayi. Ikatan emosional yang terjalin antara ibu dan bayi selama proses menyusui juga berpengaruh baik terhadap kecerdasan Si Kecil.

4. Berat Badan Bayi Tetap Seimbang

ASI tidak akan membuat bayi terlalu gemuk, melainkan dapat menjaga berat badannya tetap seimbang. Para ahli mengungkapkan bahwa kandungan insulin yang terdapat pada ASI lebih sedikit daripada yang ditemukan pada susu formula. Insulin adalah kandungan yang dapat memicu pembentukan lemak. Jadi, memberikan ASI tidak akan menyebabkan bayi gemuk karena kelebihan lemak. Malah si kecil akan memiliki lebih banyak leptin, yaitu hormon yang berperan mengatur nafsu makan dan metabolisme lemak.  

5. Mengurangi Risiko Sindrom Kematian Mendadak

Sudden Infant Death Syndrom atau SIDS adalah kematian mendadak pada bayi di bawah umur 1 tahun saat ia sedang tertidur. Biasanya bayi prematur yang lebih berisiko mengalami sindrom tersebut. Namun, memberikan air susu ibu dapat mengurangi risiko SIDS terjadi. 

6. Bayi Mendapat Banyak Asupan Kolesterol

Berbeda dari orang dewasa yang tidak boleh mendapatkan asupan kolesterol terlalu banyak, bayi justru membutuhkan asupan kolesterol untuk menunjang tumbuh kembangnya.

Manfaat Memberikan ASI untuk Ibu

Tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan bayi, memberikan ASI eksklusif juga dapat mendatangkan sejumlah keuntungan untuk ibu, yaitu:

1. Membantu Ibu Menurunkan Berat Badan

Tidak hanya olahraga saja lho, yang bisa membakar kalori, menyusui juga bisa. Dengan menyusui, kalori yang dikeluarkan dapat mencapai 500 kalori per harinya.

2. Membangun Keintiman dengan Si Kecil

Waktu menyusui adalah saat dimana ibu dapat membangun jalinan emosi yang intim dengan bayi. Si kecil dapat merasakan kehangatan dan aroma tubuh ibu, dan ibu pun bersentuhan kulit dan memandangi si kecil.

3. Menyusui Bisa Menjadi KB Alami

Memberikan ASI eksklusif dapat menghambat ovulasi, sehingga mencegah kehamilan. Metode KB alami dengan cara menyusui dapat berhasil jika ibu siap menyusui kapan pun bayi membutuhkan.

Nutrisi yang Terkandung

Berikut ini adalah nutrisi yang ditemukan dalam ASI yang diperlukan bayi untuk pertumbuhan:

Protein

ASI mengandung dua jenis protein, yaitu whey (60%) dan kasein (40%). Keseimbangan protein ini bermanfaat untuk pencernaan yang cepat dan muda pada bayi. Berbeda dengan susu formula yang memiliki persentase kasein yang lebih besar, yang akan lebih sulit dicerna oleh bayi. Kedua protein tersebut memiliki sifat perlindungan infeksi yang hebat. Berikut ini beberapa protein spesifik lainnya yang ditemukan dalam ASI serta manfaatnya:

Laktoferin: Menghambat pertumbuhan bakteri yang bergantung pada zat besi di saluran pencernaan. Ia juga dapat menghambat organisme tertentu, seperti coliform dan ragi menyerap zat besi yang dibutuhkan bayi. 

Secretory IgA: Berfungsi untuk melindungi bayi dari virus dan bakteri, khususnya yang terpapar pada bayi, ibu, dan keluarga. Kandungan ini juga membantu melindungi bayi dari E.coli dan kemungkinan alergi. Imunoglobulin lain, termasuk IgG dan IgM, dalam ASI membantu melindungi dari infeksi bakteri dan virus. 

Lisozim: Ini adalah enzim yang melindungi bayi dari bakteri E.Coli dan Salmonella. Kandungan ini juga mendorong pertumbuhan flora usus yang sehat dan memiliki fungsi anti-inflamasi. 

Bifidus Factor: Protein yang mendukung pertumbuhan lactobacillus. Perlu diketahui lactobacillus adalah bakteri baik yang melindungi bayi dari bakteri jahat, dengan menciptakan lingkungan asam di mana ia tidak dapat bertahan hidup. 

Lemak

ASI juga mengandung lemak yang penting untuk kesehatan bayi. Zat ini diperlukan untuk perkembangan otak, penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, dan merupakan sumber kalori utama. Asam lemak merupakan rantai panjang yang diperlukan untuk perkembangan otak, retina, dan sistem saraf. Mereka disimpan di otak selama trimester terakhir kehamilan dan juga ditemukan dalam ASI.

Kandungan lemak dalam susu meningkat setiap kali menyusui. Hindmilk (ASI yang keluar dalam akhir sesi menyusu) menyediakan dua atau tiga kali lebih banyak lemak daripada foremilk (ASI yang keluar di awal sesi menyusu). Foremilk lebih encer dan lebih rendah lemak, kalori, dan vitamin A dan E dibandingkan hindmilk.

Vitamin 

Jumlah dan jenis vitamin dalam ASI berhubungan langsung dengan asupan vitamin ibu. Itulah sebabnya mengapa sangat penting bayi ibu untuk mendapatkan nutrisi yang cukup, termasuk vitamin. Vitamin yang larut dalam lemak, termasuk vitamin A, D, E, dan K, semuanya penting untuk kesehatan bayi.

Vitamin yang larut dalam air seperti vitamin C, riboflavin, niasin, dan asam pantotenat juga penting. Karena kebutuhan akan vitamin ini, banyak dokter dan konsultan laktasi akan meminta ibu menyusui melanjutkan konsumsi vitamin prenatal. 

Karbohidrat

Laktosa adalah karbohidrat utama yang ditemukan dalam ASI. Kandungan ini menyumbang sekitar 40 persen dari total kalori yang disediakan oleh ASI. Laktosa membantu mengurangi sejumlah besar bakteri tidak sehat di perut. Selain itu juga meningkatkan penyerapan kalsium, fosfor, dan magnesium. Semuanya bermanfaat untuk melawan penyakit dan mendorong pertumbuhan bakteri sehat di perut bayi.

Rasa ASI

Rasa ASI digambarkan sebagai manis dan lembut. Manisnya didapat dari gula susu laktosa, dan rasanya lembut karena jumlah lemak yang dikandungnya. Namun, karena foremilk rendah lemak, maka akan tampak encer dibandingkan dengan hindmilk yang lebih tinggi lemak. 

Seperti yang disebutkan di atas, makanan yang ibu makan juga berkontribusi pada rasa ASI. Mengonsumsi banyak buah dan sayuran akan membuat Si Kecil mengenal rasa makanan ini melalui ASI. Sekaligus dapat membantu bayi menerima rasa buah dan sayuran saat mereka mulai makan makanan padat (MPASI).

Faktor lain yang mempengaruhi rasa ASI Anda termasuk obat-obatan, hormon, olahraga, merokok, alkohol, dan infeksi seperti mastitis. Membekukan dan mencairkan ASI juga dapat memberikan rasa sabun yang mungkin tidak disukai beberapa bayi, meskipun masih sangat aman untuk diberikan.

Warna ASI

Warna ASI dapat berubah sebagai respons terhadap berbagai faktor. Biasanya ASI berwarna putih, kuning, atau kebiruan. Namun, tergantung pada apa yang ibu makan, ASI juga bisa berwarna hijau, oranye, coklat, atau merah muda. 

Terkadang, sindrom puting pecah-pecah dan mastitis (radang kelenjar susu) dapat berdampak pada warna ASI. Kondisi ini mungkin mengkhawatirkan, tapi tidak berbahaya. Selama bayi tidak menolak payudara, aman untuk terus menyusui jika ASI berubah warna. 

Perlu diketahui juga, obat-obatan tertentu juga dapat memengaruhi warna ASI. Perubahan ini tidak berbahaya, selama obat-obatan (dan suplemen apa pun) telah disetujui oleh dokter untuk digunakan saat menyusui. 

Ilustrasi gatal-gatal

Suami-Istri Punya Riwayat Alergi, Apakah Bisa Menurun ke Anak?

Pasangan suami istri yang sama-sama mengidap suatu alergi berisiko tinggi menurunkannya pada sang anak. Hal ini menjadi salah satu penyebab anak alami alergi susu sapi.

img_title
VIVA.co.id
13 Desember 2024