Penularan Kutil Kelamin Bisa Terjadi dari Ibu ke Bayi Saat Melahirkan
- Pixabay.com/cynthia_groth
VIVA – Kutil kelamin atau disebut juga sebagai Genital Warts merupakan penyakit yang dialami oleh para wanita baik di dalam maupun luar area kewanitaan seperti vulva, lubang vagina dan mulut rahim (serviks). Penyakit ini kerap kali disepelekan oleh wanita karena tidak menimbulkan gejala yang berarti dan area kewanitaan yang sulit dijangkau dengan pandangan mata sendiri.
Genital Warts sendiri disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS). Penularan Genital Warts bisa terjadi melalui hubungan seksual secara langsung, secara tidak langsung melalui benda-benda yang terkontaminasi dengan HPV dan bahkan bisa menular dari ibu kepada bayinya saat melahirkan.
Penularan Genital Warts pada Bayi
Perlu diketahui bahwa Genital Warts pada wanita hamil akan lebih mudah menyebar luas sehingga semakin banyak. Maka dari itu meskipun telah dilakukan pengobatan, kutil kelamin tersebut bisa saja tumbuh kembali. Biasanya pengobatan secara maksimal akan dilakukan setelah selesai melahirkan.
“Saat kehamilan, maka Genital Warts akan menjadi lebih banyak karena mudah menyebar. Jadi meskipun telah diobati, kutil kelamin pada wanita yang hamil akan tumbuh lagi. Maka dari itu lebih baik ditunda pengobatannya sampai setelah melahirkan agar sekalian karena tidak akan terlalu membahayakan,” jelas dr. Amelia Soebyanto, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Klinik Pramudia kepada VIVA pada Jumat, 17 Juni 2022.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, penularan Genital Warts pada bayi juga bisa terjadi melalui ibu kepada bayi yang dilahirkannya saat proses melahirkan, khususnya dalam proses melahirkan secara normal.
Penularan Genital Warts pada bayi itu bisa terjadi karena risiko tinggi HPV melalui lecet atau luka yang telah bercampur dengan darah saat bayi keluar dari area vagina.
“Pada waktu melahirkan secara normal, maka biasanya memang pasti akan ada lecet dan luka minor (tidak terlihat). Luka yang bercampur dengan darah tersebut pada saat melalui persalinan normal, maka lebih tinggi risiko bayinya akan tertular HPV,” jelas dr. Amel lagi.
Maka dari itu, alangkah baiknya para wanita yang sudah merasa mengalami gejala Genital Warts untuk menanganinya dengan cepat dan tepat sebelum menjadi semakin parah. Apalagi penularan Genital Warts pada bayi juga bisa terjadi dan bahkan bisa bertransformasi menjadi kanker serviks apabila virusnya sudah berisiko tinggi.
Penyebab Genital Warts atau Kutil Kelamin
- Aktif berhubungan seksual dan berganti-ganti pasangan seksual untuk berhubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom)
- Sudah memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS) sebelumnya
- Memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti sering mengonsumsi alkohol dan merokok
- Penyandang HIV seropositif yang berisiko lebih tinggi tertular virus HPV
Gejala yang ditimbulkan
- Munculnya benjolan-benjolan kecil di area kewanitaan dan berwarna kulit daging, merah muda atau keabuan. Bahkan bentuknya terkadang tampak seperti kembang kol jika sudah banyak menyebar
- Timbulnya rasa gatal atau tidak nyaman di area kewanitaan atau genital
- Mengeluarkan flek atau darah dari vagina saat berhubungan seksual