Akibat Gaya Hidup, Jantung Koroner Bisa Serang Usia Muda

Ilustrasi serangan jantung/stroke.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Mungkin sebagian ada yang belum tahu, kalau kerusakan organ tubuh tak hanya terjadi ketika sudah menginjak usia tua. Padahal kenyataannya tak selalu begitu. Penyakit yang menyerang organ tubuh bisa terjadi saat masih muda, apalagi dengan menjalani gaya hidup tak sehat.

Mampu Tangani Berbagai Penyakit, Terapi Sel Punca Diyakini Jadi Masa Depan Layanan Kesehatan Indonesia

Jika salah satu organ tubuh sudah tidak lagi berfungsi secara normal, tentu harus segera menghubungi dokter spesialis untuk tindakan lebih lanjut. Salah satu penyakit tersebut adalah jantung koroner. 

Dilansir VIVA dari kanal YouTube VDVC Health, jantung koroner merupakan penyakit dengan persentase kematian tertinggi di Indonesia yakni sekitar 12,9 persen, bersamaan dengan stroke dan hipertensi.

Bisakah Terapi Stem Cell Sembuhkan Pengapuran Tulang?

Yuk, kenali penyakit jantung koroner lebih dalam agar kamu bisa waspada sejak dini bersama dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Dr. Ronaldi, Sp.JP, FIHA, FAPSC.

Apa itu penyakit jantung koroner?

Jangan Putus Asa! Meski Harus Jalani Pengobatan Seumur Hidup, Tingkat Kesuksesan Penanganan Talasemia Capai 95 Persen

Jantung koroner adalah suatu gangguan yang mengenai jantung, di mana terjadi penyumbatan atau penyempitan dari pembuluh darah jantung. Kondisi ini disebabkan oleh aterosklerosis dan gangguan lain pada pembuluh darah jantung.

Keluhan yang dirasakan

Ilustrasi nyeri dada.

Photo :
  • U-Report

Gejala penyakit jantung koroner dapat ditandai dengan munculnya:

  • Rasa nyeri di dada atau angina berupa keluhan di dada kiri, bisa juga menyebar ke dada kanan atau bahkan tembus sampai ke belakang atau ke ulu hati, sehingga menimbulkan nyeri seperti sakit maag.
  • Sesak napas, rasanya berat saat menarik atau menghela napas.
  • Keringat dingin serta gangguan lain pada dada.

Faktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung koroner

Ilustrasi gaya hidup sehat.

Photo :
  • Pixabay
  • Usia

Biasanya pada usia yang lebih lanjut, risiko penyakit jantung koroner lebih tinggi.

  • Jenis kelamin

Wanita memiliki gangguan terkena jantung koroner lebih rendah dibandingkan pria. Tetapi pada usia di atas 50 tahun atau memasuki masa menopause, gangguannya hampir sama antara wanita dan pria.

  • Kurang berolahraga atau kurang gerak 

Penyakit jantung koroner menyerang anak muda

Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya, jantung koroner mayoritas menyerang orang-orang yang sudah tua. Namun akhir-akhir ini sering pula jantung koroner diidap oleh orang yang usianya masih muda. Berikut beberapa pemicunya:

  • Makanan yang dikonsumsi

Ilustrasi junk food

Photo :
  • Pixabay/jimmyxrose

Terlalu banyak asupan makanan yang kurang bergizi seperti junk food yang mengandung tinggi kolesterol dan garam. Kolesterol tinggi pada darah dapat menyulut terjadinya hipertensi atau darah tinggi. Adanya hipertensi menjadi awal terjadinya penyakit jantung koroner sebab terjadi penyumbatan di pembuluh darah.

  • Kurang olahraga

Karena kesibukan sehari-hari sehingga tidak menyempatkan waktu untuk berolahraga. Padahal olahraga mampu menyulitkan insiden beberapa penyakit termasuk jantung koroner.

  • Merokok

Cara menghindari penyakit jantung koroner

Ilustrasi jangan merokok.

Photo :
  • Pixabay
  • Jalani gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga, kurangi mengonsumsi makanan berlemak tinggi, hindari kebiasaan merokok.
  • Kelola stres dengan baik. Stres berlebihan dapat menimbulkan suatu insiden penyakit jantung koroner yang tinggi.

Jika kamu mengalami beberapa keluhan dan faktor seperti yang sudah disebutkan di atas, langsung segera lakukan pemeriksaan ke dokter, ya. 

Lihat penjelasan selengkapnya di bawah ini:

Ilustrasi imunisasi.

Ini Cara Mengatasi Tantangan Imunisasi di Daerah dengan Akses Terbatas

Imunisasi bukan hanya melindungi individu yang divaksinasi, tetapi juga menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity).

img_title
VIVA.co.id
23 Desember 2024