Ketahui Genital Warts, Kutil Kelamin Harus Diwaspadai Para Wanita
- Pixabay/pexels
VIVA – Genital Warts atau disebut juga sebagai kutil kelamin mungkin selama ini sering dianggap sepele oleh para wanita. Hal itu dikarenakan Genital Warts ini tidak menimbulkan gejala yang cukup berarti. Namun penyakit kutil kelamin ini bisa bertransformasi menjadi penyakit ganas seperti kanker serviks apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Kasus penyakit kutil kelamin ini biasanya terjadi pada wanita di puncak usia 24 tahun. Sudah ada sebanyak 12 rumah sakit di Indonesia yang melaporkan adanya kasus IMS mulai dari tahun 2007-2011 yang menunjukkan bahwa penyakit ini menduduki peringkat 3 terbesar yang banyak ditemukan 62,5% pada wanita usia 25-45 tahun.
Penyebab Genital Warts
Genital Warts ini diakibatkan oleh Human Papilloma Virus (HPV), salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS). Virus ini dapat memberikan efek pada fisik dan juga mental penderitanya. Hal itu dikarenakan kutil kelamin ini tak jarang menyebabkan stress psikologis pada penderitanya karena menimbulkan ketidaknyamanan.
Tipe HPV yang berisiko diantaranya seperti risiko rendah tipe 6 dan 11 dengan 90-95% kasus. HPV itu bisa bertransformasi menjadi kanker serviks apabila genital warts terjadi pada leher rahim atau di dalam vagina yang sebagian kecil ditemukan pada jenis HPV yang berisiko tinggi yakni tipe 16,18,31,33, dll.
Berikut ini beberapa penyebabnya:
- Aktif secara seksual dan berganti-ganti pasangan untuk berhubungan intim tanpa menggunakan pengaman (kondom).
- Memiliki riwayat infeksi menular seksual (IMS)
- Memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti sering mengonsumsi alkohol dan merokok.
- Penyandang HIV seropositif yang berisiko lebih tinggi tertular virus HPV
Gejala Genital Warts
Para wanita perlu mendeteksi dini dengan memeriksakan alat kelamin mereka ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mencegah dan menghindari penyakit kutil kelamin yang lebih parah. Hal itu dikarenakan alat kelamin wanita yang sulit dijangkau dan dilihat sehingga membutuhkan bantuan dokter untuk memeriksanya.
“Salah satu yang penting dilakukan adalah deteksi dini Genital Warts. Penegakan diagnosis umumnya dapat melalui pemeriksaan klinis langsung. Beberapa pemeriksaan penunjang diantaranya adalah tes asam asetat, pap smear, patologi, pemeriksaan dengan alat pembesaran optik (kolposkop) dan identifikasi genom HPV,” tutup dr. Amelia Soebyanto.
Melakukan vaksin HPV juga menjadi suatu langkah yang penting untuk dilakukan, terutama bagi para perempuan guna mencegahnya. Vaksin HPV dapat diberikan setelah Genital Warts bersih melalui terapi pengobatan atau bagi mereka yang belum pernah tertular virus namun di usia yang masih produktif.